Jangan Takut AI, Rektor BINUS University Dorong Media dan Pendidikan Beradaptasi Cepat
Rektor BINUS University, Dr. Nelly, tegaskan pentingnya AI dalam pendidikan dan media saat forum di Taiwan.
TRIBUNNEWS.COM, TAIWAN — Rektor BINUS University, Dr. Nelly, menyampaikan pandangan strategis tentang peran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia Pendidikan dan media.
"Ndak usah takut AI," tegas Nelly di hadapan peserta dari berbagai institusi media dan akademik dalam diskusi bertajuk Media Partnership Program yang digelar oleh Bina Nusantara University di Four Points, Wenhua, Linkou District, New Taipei City, Taiwan Kamis (21/8/2025).
Menurutnya, AI bukan ancaman, melainkan alat yang dapat mempercepat kerja, meningkatkan kompetensi, dan membuka ruang kreativitas baru.
“Dulu AI belum booming karena datanya belum tersedia. Sekarang, kita semua menjadi data entry. Semakin banyak data, semakin kuat AI bekerja,” jelasnya.
Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA adalah Rektor BINUS University periode 2023-2028. Dr. Nelly Lahir di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, kini berusia 55 tahun dan telah berkarir tigapuluh tahun di BINUS.
AI sebagai Fondasi Pendidikan Masa Depan
BINUS University telah menjadikan AI sebagai mata kuliah dasar lintas jurusan.
Tujuannya, agar mahasiswa memahami cara kerja AI dan mampu memanfaatkannya untuk membangun kompetensi di masa depan.
Baca juga: 8 Kampus Swasta Terbaik di Indonesia Versi QS WUR 2026, BINUS hingga Telkom University
“Mahasiswa harus menguasai dan memanfaatkan AI. BINUS mengajarkan agar cara kerja lebih cepat, dan kemampuan individu meningkat,” ujar Nelly.
Ia juga menekankan pentingnya keterampilan non-teknikal seperti creative thinking, yang menurutnya harus dilatih sejak dini.

AI dapat membantu mempercepat proses belajar dan menuangkan ide, karena data sudah tersedia dan terstruktur.
BINUS dimulai sebagai kursus komputer pada 1974, lalu berkembang menjadi akademi, sekolah tinggi, dan akhirnya universitas pada 1996.
Kini BINUS University punya banyak fakultas dan program unggulan di bidang teknologi, bisnis, desain, dan komunikasi.
BINUS University telah melahirkan lebih dari 167.000 alumni yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Binusian, sebutan untuk lulusan BINUS tidak hanya berkarier di Indonesia, tetapi juga di negara-negara seperti Singapura, Australia, Amerika Serikat, Malaysia, Jepang, Qatar, Inggris, Belanda, Jerman, dan Kanada.
Sebaran global ini mencerminkan daya saing internasional dan kontribusi nyata alumni BINUS di berbagai sektor industri dan profesi.
Media Harus Adaptif dan Personal
Dewan Guru Besar Binus University Lintas Disiplin Ilmu Paparkan Solusi Bangsa |
![]() |
---|
Perang Iran vs Israel Diprediksi Tidak Lama, Banyak Negara di Timur Tengah Ogah Terlibat |
![]() |
---|
Ingin Kuliah Tapi Tetap Bisa Kerja? Harapan Masyarakat di Tengah Ketidakpastian Ekonomi |
![]() |
---|
Akademisi: Indonesia Berpeluang Jadi Pemain Utama Industri Digital Kreatif Global |
![]() |
---|
Naik Peringkat Lagi di Asia, BINUS UNIVERSITY Masuk dalam Pemeringkatan Times Higher Education |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.