Awal Perjalanan Ilmu, Iman, dan Karakter di UPH Festival 2025
Universitas Pelita Harapan (UPH) menyambut lebih dari 6.500 mahasiswa baru dari seluruh Indonesia dan mancanegara melalui UPH Festival 2025.
Timothy Utama menekankan pentingnya AI sebagai alat untuk memperkuat kemampuan manusia, bukan menggantikan manusia, serta mendorong efisiensi bisnis dengan kebijaksanaan dan disiplin. Sementara Dr. Rizaldi Sistiabudi menambahkan, “Secanggih apapun teknologi, penggunaannya perlu integritas. AI dapat membantu banyak hal, tapi manusialah yang tetap menjaga arah dan tujuan.”
Kedua, pada bidang Pendidikan hadir Prof. Brian Yuliarto, S.T., M. Eng., Ph.D. (Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI), Aileen H. Riady, dan Dr. Stephanie Riady, B.A., M.Ed. (President of UPH). Ketiga, di bidang Kesehatan hadir Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU (Menteri Kesehatan Republik Indonesia), Caroline Riady (CEO dan Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group), Prof. Dr. Dr. dr. Eka Julianta Wahjoepramono, Sp.BS (K), Ph.D (Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UPH), dan David Utama (Presiden Direktur Siloam Hospitals Group). Kedua sesi ini dimoderatori oleh Dr. (H.C.) James Riady (Pendiri Yayasan Pendidikan Pelita Harapan).
Pada sesi pendidikan, Mendikti Saintek RI Prof. Brian Yuliarto menyampaikan bahwa anak muda memiliki kekuatan besar untuk mengubah masa depan bangsa. Menurutnya, mahasiswa adalah kelompok elit yang memiliki peluang untuk mendorong percepatan kemajuan bangsa.
“Nikmati waktu kalian di universitas, kejarlah mimpi, dan jangan pernah menyerah. Buatlah inovasi yang bisa membuat bangsa kita bangga. Saya yakin, 15 sampai 10 tahun mendatang, kita akan melihat karya-karya besar dari anak muda Indonesia,” ucap Prof. Brian.
Pada sesi kesehatan, Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin, membagikan pandangannya mengenai pemanfaatan teknologi, khususnya AI, untuk mendorong kemajuan layanan kesehatan nasional.
“Baik pendidikan maupun kesehatan memiliki tujuan yang sama, yaitu memastikan generasi mendatang dapat hidup lebih baik dibanding generasi sebelumnya. AI harus dilihat sebagai alat bantu—embrace AI. Jangan menjadikannya sebagai kompetitor, tetapi gunakan untuk mempercepat dan memperluas jangkauan pelayanan, misalnya meningkatkan diagnosis demi kesehatan masyarakat,” ujar Menkes Budi.
Di kesempatan yang sama, Dr. Stephanie Riady menekankan pentingnya pembekalan mahasiswa sejak awal perkuliahan melalui UPH Festival. “Di UPH Festival, mahasiswa mendapatkan pembekalan melalui seminar dan pengenalan kampus yang tepat. Harapannya, sejak hari pertama, mereka bisa menggali ilmu, belajar dari sesama, dan membentuk cara pandang terhadap dunia. Saya mendorong semua mahasiswa untuk memanfaatkan waktu ini sebaik-baiknya serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk mengembangkan diri dan berpikir kritis,” katanya.
UPH Festival menjadi momen penyambutan mahasiswa baru sebagai keluarga baru di UPH. Tidak ada sesi perpeloncoan, melainkan mahasiswa dibekali dengan pesan inspiratif dari para tokoh nasional dan berbagai kegiatan bermanfaat. Salah satu mahasiswa baru, Joseph Vincent Rompas dari Program Studi Teknik Industri 2025, mengungkapkan, “Kami disambut begitu hangat dan penuh semangat, serta banyak sekali pesan yang saya dapatkan dari para narasumber DGS. Kita diingatkan untuk menjadi mahasiswa yang berani berpikir kritis, namun tetap menjaga kesehatan.”
Rangkaian Acara Inspiratif: Dari Penyambutan hingga Pementasan Visual Drone Spektakuler
Setelah Seminar DGS, hari pertama UPH Festival 2025 dimeriahkan pertandingan basket persahabatan antara tim UPH dan universitas mitra.
Hari kedua dibuka dengan sesi Health and Wellness, dilanjutkan Campus Life Introduction, dan ditutup dengan Faculty and Study Program Fellowship yang mempererat relasi mahasiswa baru dan civitas akademika.
Hari ketiga menghadirkan Founder’s 5K Run, UPH Leadership Journey, Parents Gathering, Alumni Homecoming, dan Closing Celebration—dimeriahkan juga dengan penampilan musik mahasiswa, alumni, Judika, serta pesta kembang api. Puncaknya, pertunjukan formasi drone pertama di Indonesia untuk penyambutan mahasiswa baru, menjadi simbol kemajuan teknologi sekaligus inspirasi untuk berinovasi dan memanfaatkannya secara bijak.
Mengangkat tema “For I Know to Whom I Have Believed” (2 Tim. 1:12), UPH menegaskan bahwa identitas dan masa depan sejati berlandaskan pada Kristus. Selaras dengan visi universitas yang berpusatkan pada Kristus, tema ini mengajak mahasiswa untuk membangun kehidupan yang kokoh secara rohani, akademik, dan karakter, dengan keyakinan pada kesetiaan Allah.
Seluruh rangkaian penyambutan ini menegaskan komitmen UPH dalam membekali mahasiswa baru dengan pendidikan berkualitas, fasilitas modern, dosen berpengalaman, kegiatan kemahasiswaan yang holistis, dan jejaring luas. UPH bertekad melahirkan lulusan yang takut akan Tuhan, berkompetensi unggul, dan siap berdampak positif bagi bangsa dan dunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.