Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Halaman 121: Khutbah Islam Rahmatan Lil Alamin
Berikut kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 121: Khutbah Islam Rahmatan Lil Alamin
1. Menjawab salam apabila orang lain mengucapkan salam,
2. Memenuhi undangan apabila diundang,
3. Memberikan solusi kalau diminta saran/pendapat,
4. Menjawab bersin kalau orang lain bersin mengucapkan Alhamdulillah.
5. Mengunjungi dan mendoakan orang lain yang sakit.
6. Mengkafani, menyolatkan dan mengantarkan yang wafat ke kuburan.
Perbuatan-perbuatan itu termasuk perbuatan yang disukai Allah subhanahu wata'ala. Islam itu bersinar kalau umatnya dengan ikhlas melaksanakan ajaran Islam, Islam itu bisa tercoreng karena perilaku yang tidak baik dari umatnya.
Dakwah dengan teladan itu sering-sering lebih berkesan dan tidak membuahkan dendam dibandingkan dengan dakwah hanya dengan lisan, himbauan-himbauan atau seruan-seruan.
Kesuksesan dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para Ulama pengikutnya tidak hanya karena luasnya wawasan ilmu, kefasihan lidah, ketajaman uraian dan tulisan, tapi terutama karena akhlak keteladanan yang syarat dengan kasih sayang.
Kita yakin dan harus yakin bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat berhasil membangun masyarakat yang ideal selain karena ajarannya yang benar dan agung juga karena akhlak dan pribadi beliau-beliau yang mulia dan agung yang rahmatan lil’alamin.
Mari kita buktikan dengan amal dalam kehidupan kita bahwa Islam itu benar, baik dan indah. Jangan sampai terjadi orang lain benci, sinis, phobia, takut kepada Islam karena perilaku kita yang sebenarnya tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Kita harus bekerja keras dengan ikhlas agar Islam nampak sebagai ajaran yang penuh kasih sayang. Seperti pesan moral seorang tokoh : “Al-Islam mahjubun bil muslimin. Tarakal masihiyun adyanahum fattakiddamu wa tarakal muslimun adyanahum fattakharu”.
Islam terhalang oleh perilaku umat Islam sendiri, orang-orang Masehi meninggalkan agamanya, mereka menjadi maju dan orang-orang muslim meninggalkan agamanya, mereka menjadi tertinggal. “Isyhadu bi anna Muslimun”. Buktikan bahwa kita adalah Islam dengan akhlak Islami. Islam rahmatan lil’alamin.
Dengan indah Al-Qur’an menggambarkan hamba-hamba Allah subhanahu wata'ala yang disayang, Allah subhanahu wata'ala shadaqah dalam Al-Qur’an Surat Al-Furqan ayat 63 - 75 :
وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا ٦٣ وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا ٦٤ وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ۖ ٦٥ اِنَّهَا سَاۤءَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا ٦٦ وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا ٦٧ وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا ۙ ٦٨ يُّضٰعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيْهٖ مُهَانًا ۙ ٦٩ اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ٧٠ وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاِنَّهٗ يَتُوْبُ اِلَى اللّٰهِ مَتَابًا ٧١ وَالَّذِيْنَ لَا يَشْهَدُوْنَ الزُّوْرَۙ وَاِذَا مَرُّوْا بِاللَّغْوِ مَرُّوْا كِرَامًا ٧٢ وَالَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوْا عَلَيْهَا صُمًّا وَّعُمْيَانًا ٧٣ وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا ٧٤ اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ ٧٥
"Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, “Salam.” Dan, orang-orang yang mengisi waktu malamnya untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri. Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami (karena) sesungguhnya azabnya itu kekal.” Sesungguhnya ia (Jahanam itu) adalah tempat menetap dan kediaman yang paling buruk. Dan, orang-orang yang apabila berinfak tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir. (Infak mereka) adalah pertengahan antara keduanya. Dan, orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain, tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Siapa yang melakukan demikian itu niscaya mendapat dosa. Baginya akan dilipatgandakan azab pada hari Kiamat dan dia kekal dengan azab itu dalam kehinaan. Kecuali, orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh. Maka, Allah mengganti kejahatan mereka (dengan) kebaikan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Siapa yang bertobat dan beramal saleh sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan taubat yang sebenarnya. Dan, orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu serta apabila mereka berpapasan dengan (orang-orang) yang berbuat sia-sia, mereka berlalu dengan menjaga kehormatannya. Dan, orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta." Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka serta di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam. (QS. Al-Furqan/25: 63-75)
Hamba-hamba Allah subhanahu wata'ala berjalan diatas bumi dengan penuh wibawa; Kalau ada orang yang memperolok-olokan mereka membalas dengan salam. Mereka yang membiasakan sujud di shalat malam mereka berdo’a agar dijauhkan dari adzab Jahannam, kalau berinfak tidak berlebihan dan tidak pula kikir. Tidak membunuh manusia, tidak zina, rajin beribadah, tidak bersaksi palsu. Kalau lewat mereka lewat dengan kemuliaan tanpa kepalsuan, mereka tersentuh dan tidak sombong ketika dibacakan Ayat-ayat Allah subhanahu wata'ala. Mereka semua biasa berdo’a untuk kebaikan diri, keluarga dan keturunan.
Semoga Allah subhanahu wata'ala menjadikan kita sebagai ibadurrahman yang istiqamah dan ikhlas mewujudkan Islam Rahmatan lil ‘alamin. Aqulu qauli hadza, fa astaqfirullahal adzhim innahu huwal ghafurururahim.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.