Pendidikan Profesi Guru
PPG, Pendidikan Budi Pekerti Harus Selaras dengan Nilai-nilai Pancasila
Pendidikan budi pekerti harus selaras dengan nilai-nilai pancasila. Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menjelaskan tentang budi pekerti? Ini jawabannya.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini jawaban dari pertanyaan "Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menjelaskan tentang budi pekerti?" dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025.
Pertanyaan tersebut, tergabung dalam soal Latihan Pemahaman Modul 3 Topik 3: Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai.
Materi yang dibahas yaitu Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan Nasional.
Jawaban atas pertanyaan tersebut, juga dijelaskan secara rinci oleh Tribunnews.com di bawah ini.
2. Pendidikan budi pekerti harus selaras dengan nilai-nilai pancasila. Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menjelaskan tentang budi pekerti?
A. Karakter seseorang yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, faktor lingkungan dan faktor keadaan
B. Kemampuan seseorang dalam menangkap fenomena alam dengan panca inderanya
C. Budi pekerti berkaitan dengan kemampuan kognitif atau berpikir dalam mengambil keputusan
D. Perpaduan antara cipta (kognitif) dan rasa (afektif) sehingga menghasilkan karse (psikomotorik)
E. Kemampuan kodrat manusia atau individu yang tidak berkaitan dengan bagian biologis dan berperan menentukan karakter seseorang
Jawaban: D
Pembahasan:
Menurut Ki Hadjar Dewantara, budi pekerti bukan hanya sekadar pengetahuan atau perilaku yang baik secara sosial, tetapi merupakan kesatuan dari tiga unsur utama manusia, yaitu:
- Cipta (pikiran atau kognitif) – kemampuan berpikir, menimbang baik-buruk, dan menganalisis.
- Rasa (perasaan atau afektif) – kemampuan untuk merasakan, memiliki empati, dan kepekaan sosial.
- Karse (kemauan atau psikomotorik) – dorongan untuk bertindak atau mengamalkan apa yang dipikirkan dan dirasakan.
Budi pekerti dalam pandangan Ki Hadjar Dewantara adalah hasil dari harmonisasi antara cipta, rasa, dan karse. Jadi, pendidikan budi pekerti seharusnya tidak hanya fokus pada pengetahuan (kognitif), tetapi juga harus menyentuh perasaan (afektif) dan perilaku nyata (psikomotorik) dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Prinsip Altruisme dalam Kode Etik Guru? Jawaban Modul 3 Topik 3 PPG 2025
Relevansi dengan Nilai Pancasila:
Pemikiran Ki Hadjar ini sangat selaras dengan nilai-nilai Pancasila, yang mengajarkan keseimbangan antara akal
sehat, hati nurani, dan perilaku nyata yang baik, seperti:
- Nilai kemanusiaan → rasa
- Nilai keadilan sosial → karse (tindakan nyata)
- Nilai Ketuhanan → cipta dan rasa (iman & takwa yang diwujudkan dalam tindakan)
Jawaban D paling tepat karena sesuai dengan konsep pendidikan holistik Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang membentuk manusia secara utuh, tidak hanya pandai berpikir, tapi juga berperasaan dan bertindak dengan budi pekerti luhur.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.