Minggu, 5 Oktober 2025

Pendidikan Profesi Guru

5 Contoh Jurnal Modul 2 PPG 2025 Pembelajaran Sosial Emosional 'PSE' yang Cepat Divalidasi

Inilah 5 contoh Jurnal Pembelajaran Sosial Emosional (PSE), Modul 2 dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025, lengkap Topik 1 sampai 4.

Editor: Nuryanti
Canva/Tribunnews.com
JURNAL PEMBELAJARAN PPG - Desain grafis contoh Jurnal Modul 2 PPG 2025 Pembelajaran Sosial Emosional dibuat dengan Canva, Kamis (12/6/2025). Inilah 5 contoh Jurnal Pembelajaran Sosial Emosional (PSE), Modul 2 dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025, lengkap Topik 1 sampai 4. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah 5 contoh Jurnal Pembelajaran Sosial Emosional (PSE), Modul 2 dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025.

Peserta PPG 2025 Dalam Jabatan (Daljab) akan diminta untuk mengerjakan jurnal Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional di platform Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (Ruang GTK).

Jurnal Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional PPG 2025 diunggah setelah guru selesai mengerjakan latihan pemahaman, cerita reflektif dan post test di Ruang GTK.

Contoh jurnal Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional PPG 2025 dalam artikel ini dengan berbagai topik berikut menjadi acuan guru untuk menyusun jurnal sesuai dengan mata pelajaran dan kelas yang diampu, serta agar cepat divalidasi.

Mulai jurnal Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional Topik 1 Pentingnya Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL), Topik 2 Pengertian dan cara menerapkan pembelajaran sosial emosional, Topik 3 Experiental Learning dan Topik 4 School Well-being.

Selengkapnya simak contoh jurnal Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional PPG 2025, yang Tribunnews.com kutip dari beberapa sumber berikut ini.

Contoh Jurnal Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional PPG 2025

Jurnal Pembelajaran: Merancang Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) dengan Topik Peran Guru Sebagai Teladan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Materi Memahami Teks Narasi Kelas IV SD

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran di era Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada pencapaian kompetensi akademik semata, tetapi juga pada pengembangan karakter dan kesejahteraan (well-being) murid secara holistik. Salah satu pendekatan yang relevan untuk mencapai tujuan tersebut adalah Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).

PSE membekali murid dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memahami dan mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain, membangun dan memelihara hubungan positif, serta membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD, materi memahami teks narasi menjadi salah satu kompetensi esensial. Teks narasi tidak hanya berisi rangkaian peristiwa, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai moral, karakter tokoh, dan pelajaran hidup yang dapat menjadi media efektif untuk mengintegrasikan PSE. Dalam konteks ini, peran guru sebagai teladan (role model) menjadi krusial.

Sikap, perkataan, dan cara guru berinteraksi di dalam kelas menjadi contoh nyata bagi murid dalam menerapkan keterampilan sosial dan emosional. Oleh karena itu, diperlukan sebuah rancangan pembelajaran yang secara eksplisit mengintegrasikan PSE dalam materi teks narasi dengan menempatkan guru sebagai teladan utama dalam proses pembelajaran. Jurnal ini mendokumentasikan proses perancangan, pelaksanaan, dan refleksi dari pembelajaran tersebut.

B. Konsep Pembelajaran Sosial Emosional (PSE), Peran Guru Sebagai Teladan

1. Pengertian

Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) adalah proses pengembangan lima kompetensi sosial dan emosional (KSE) dalam diri murid secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Kelima kompetensi tersebut menurut CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning) adalah:

  • Kesadaran Diri (Self-awareness): Kemampuan untuk memahami emosi, pemikiran, dan nilai-nilai diri sendiri serta bagaimana hal tersebut memengaruhi perilaku.
  • Manajemen Diri (Self-management): Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku secara efektif dalam berbagai situasi.
  • Kesadaran Sosial (Social-awareness): Kemampuan untuk memahami perspektif dan berempati dengan orang lain, termasuk dari latar belakang yang beragam.
  • Keterampilan Berelasi (Relationship skills): Kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dan suportif.
  • Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible decision-making): Kemampuan untuk membuat pilihan yang peduli dan
    konstruktif tentang perilaku pribadi dan interaksi sosial.
  • Peran Guru Sebagai Teladan dalam PSE berarti guru secara sadar dan konsisten menunjukkan kelima kompetensi sosial emosional dalam setiap interaksinya dengan murid. Guru tidak hanya mengajarkan tentang empati, tetapi juga menunjukkan empati. Guru tidak hanya menyuruh murid untuk bertanggung jawab, tetapi juga mencontohkan sikap bertanggung jawab. Keteladanan ini menjadikan konsep PSE lebih konkret dan mudah dipahami serta ditiru oleh murid.

Baca juga: Jawaban Modul 1 PPG 2025: Makna yang Paling Menggambarkan Pembelajaran Berbasis Pendekatan TaRL

2. Tujuan

● Tujuan Umum PSE: Mengembangkan murid yang berkarakter, mampu mengelola emosionalnya, memiliki hubungan sosial yang sehat, dan dapat mengambil keputusan yang bijaksana untuk mencapai kesejahteraan psikologis (well-being).

● Tujuan Spesifik dalam Pembelajaran Ini:

  • Murid mampu mengidenti kasi dan memahami emosi tokoh dalam teks narasi.
  • Murid mampu menghubungkan emosi tokoh dengan pengalaman pribadinya.
  • Murid mampu menunjukkan empati terhadap tokoh dalam cerita.
  • Murid dapat bekerja sama secara positif dalam kelompok.
  • Murid dapat merefleksikan pesan moral dari cerita dan mengaitkannya dengan pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Tantangan

Konsistensi Guru: Menjadi teladan yang konsisten setiap saat merupakan tantangan terbesar. Guru juga manusia yang memiliki emosi dan masalah pribadi yang dapat memengaruhi perilakunya di kelas.

Keragaman Latar Belakang Murid: Setiap murid memiliki tingkat perkembangan sosial emosional yang berbeda-beda, sehingga memerlukan pendekatan yang bervariasi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved