Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban PAI Halaman 86, 89 dan 90 Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Bab 4
Pada buku pelajaran buku pelajaran PAI kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 86, 89, dan 90 terdapat latihan soal bab 4. Simak jawabannya di sini.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 86, 89 dan 90, karangan Sholeh Baedoy, dkk terbitan Kemdikbudristek tahun 2004.
Pada buku pelajaran buku pelajaran PAI kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 86, 89 dan 90 terdapat latihan soal bab 4 'Hidup Lapang dengan Berbagi'.
Dalam soal tersebut siswa diminta menjawab pertanyaan yang telah terlampir.
Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran PAI Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Hal 86, 89 dan 90 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 86, Bab 4: Menunaikan Zakat
Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 89, Bab 4: Jurnal
Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 90, Bab 4: Tugas Manusia
Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Halaman 86, 89 dan 90 Kurikulum Merdeka Bab 4
-
Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Halaman 86 Kurikulum Merdeka
Aktivitasku
- Coba ceritakan pengalaman menunaikan zakat di daerah kalian!
- Ahmad membayar zakat fitrah tidak menggunakan bahan makan pokok melainkan menggunakan uang. Bagaimana menurut kalian? dan jelaskan ketentuannya?
Jawaban
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Halaman 76 Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka: Latihan Soal Bab 3
Menunaikan zakat adalah salah satu kewajiban bagi umat Islam yang mampu. Biasanya, zakat fitrah dibayar pada bulan Ramadan sebelum hari raya Idul Fitri, dengan tujuan untuk membersihkan jiwa dan harta serta membantu mereka yang membutuhkan.
1. Pengalaman Menunaikan Zakat di Daerah Saya
Di daerah saya, zakat fitrah dapat dibayar dengan cara yang mudah dan praktis. Di banyak tempat, terdapat posko zakat atau lembaga amil zakat yang menerima pembayaran zakat fitrah. Ada juga beberapa masjid yang menyediakan tempat untuk membayar zakat langsung. Pada umumnya, warga lebih memilih membayar zakat dalam bentuk bahan makanan pokok, seperti beras, yang kemudian disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Namun, seiring berkembangnya waktu, pembayaran zakat fitrah dengan uang semakin populer karena lebih praktis dan mudah dihitung. Banyak warga yang memilih menggunakan uang untuk membayar zakat fitrah, terutama yang tinggal di kota besar dengan akses yang lebih terbuka.
2. Zakat Fitrah dengan Uang: Ketentuannya
Menurut para ulama, zakat fitrah bisa dibayar dengan menggunakan uang. Namun, ada beberapa ketentuan yang harus dipahami:
- Pengganti Bahan Pokok
Meskipun zakat fitrah umumnya dibayar dengan bahan pokok, banyak yang berpendapat bahwa jika pembayaran dilakukan dengan uang, jumlahnya harus disesuaikan dengan harga bahan pokok yang biasa digunakan dalam zakat fitrah. Misalnya, beras yang diharapkan bisa mencapai nilai tertentu per kilogramnya, maka jumlah uang yang diberikan harus setara dengan nilai beras tersebut. - Jumlah yang Harus Dibayar
Di Indonesia, zakat fitrah biasanya dihitung dengan jumlah yang setara dengan 2,5 kg beras per jiwa. Jika membayar dengan uang, jumlahnya disesuaikan dengan harga pasaran beras pada saat itu. Misalnya, jika harga 1 kg beras adalah Rp10.000, maka seseorang harus membayar zakat sebesar Rp25.000 untuk setiap jiwa. - Kebermanfaatan
Membayar zakat fitrah dengan uang memungkinkan penerima zakat untuk membeli kebutuhan lainnya, bukan hanya makanan pokok. Hal ini dapat membantu lebih banyak orang dalam menghadapi kebutuhan hidup mereka, terutama di daerah yang kesulitan mendapatkan bahan pokok tertentu.
Dalam hal ini, Ahmad yang membayar zakat fitrah dengan uang berarti ia telah mengikuti fatwa yang membolehkan pembayaran zakat dengan uang, asalkan sesuai dengan ketentuan nilai zakat yang seharusnya. Pendekatan ini memberikan kemudahan baik bagi muzakki (pembayar zakat) maupun mustahik (penerima zakat), terutama di wilayah perkotaan yang lebih fleksibel dalam transaksi keuangan.
-
Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Halaman 89 Kurikulum Merdeka
Aktivitasku
Buatkan catatan harian atau jurnal harian tentang hidup berbagi!
Kemudian buatlah rencana untuk membantu orang-orang yang membutuhkan di sekitar lingkungan.
Jawaban:
- Catatan Harian: Hidup Berbagi
Hari 1:
Hari ini, saya membantu seorang tetangga membawa belanjaannya. Terkadang, berbagi itu tidak selalu besar, tetapi cukup memberi kebahagiaan bagi orang lain.
Hari 2:
Saya bertemu seorang wanita tua yang kesulitan membawa barang belanjaannya. Saya membantu mengantarnya pulang dan mendengarkan cerita hidupnya yang menyentuh hati.
Hari 3:
Saya memberi uang dan makanan kepada seorang pengemis yang biasa saya lihat di jalan. Berbagi kecil pun dapat memberi dampak besar.
Hari 4:
Saya berpartisipasi dalam acara komunitas yang mengumpulkan barang bekas layak pakai untuk disalurkan ke yang membutuhkan. Berbagi bisa dilakukan bersama-sama dalam komunitas.
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Halaman 76 Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka: Latihan Soal Bab 3
- Rencana Membantu di Lingkungan
Identifikasi Kebutuhan: Mengenal warga sekitar yang membutuhkan bantuan, baik materi maupun perhatian.
Pengumpulan Sumber Daya: Menggalang donasi barang dan uang dari teman dan warga sekitar.
Program Bantuan Rutin: Mengadakan kegiatan belajar bersama anak-anak dan distribusi sembako rutin.
Kolaborasi dengan Organisasi: Bekerja sama dengan lembaga amal untuk meningkatkan jangkauan bantuan.
Evaluasi Dampak: Setiap bulan mengevaluasi bantuan yang diberikan dan menyesuaikan jika perlu.
Dengan rencana ini, saya berharap bisa berbagi lebih banyak dan memberi dampak positif di lingkungan sekitar.
-
Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Halaman 93 Kurikulum Merdeka
Aktivitasku
- Bagaimana cara bersedekah agar bernilai di sisi Allah ? Mengapa kita harus bersedekah
Jawaban :
A. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memastikan sedekah kita diterima dengan baik oleh Allah:
- Niat Ikhlas karena Allah
Sebelum bersedekah, pastikan niat kita hanya untuk Allah semata, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain. - Bersedekah dengan Harta yang Halal
Pastikan bahwa harta yang kita sedekahkan berasal dari sumber yang halal dan bersih. Allah memerintahkan kita untuk hanya menggunakan harta yang baik dan halal dalam segala ibadah. - Sedekah dengan Jumlah yang Cukup, Sesuai Kemampuan
Bersedekah bukan soal jumlah, tetapi seberapa tulus dan sesuai dengan kemampuan kita. Sebagaimana dalam Al-Baqarah ayat 261, Allah menyebutkan bahwa sedekah yang dikeluarkan dengan niat yang benar, walaupun sedikit, dapat menghasilkan pahala yang besar. - Menjaga Kerahasiaan Sedekah
Lebih baik sedekah dilakukan secara tersembunyi agar tidak ada riya (pamer). Sebagaimana dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah yang paling baik adalah sedekah yang diberikan dengan tangan kanan tanpa diketahui oleh tangan kiri." - Bersedekah di Waktu yang Tepat
Sedekah yang diberikan pada saat yang sulit, seperti ketika seseorang dalam keadaan membutuhkan atau saat masa-masa sulit, lebih bernilai di sisi Allah. Sedekah yang diberikan di waktu yang tepat menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap sesama. - Sedekah dengan Mengharapkan Pahala dari Allah
Ketika bersedekah, kita tidak boleh berharap akan mendapatkan balasan dari manusia. Sebaliknya, kita harus berharap bahwa sedekah kita akan diterima oleh Allah dan menjadi amal jariyah bagi kita, sebagaimana disebutkan dalam hadits: "Sedekah yang terbaik adalah yang diberikan ketika kita masih membutuhkan." - Bersedekah dalam Berbagai Bentuk
Sedekah tidak selalu berupa uang atau barang. Anda bisa memberikan sedekah dalam bentuk ilmu, tenaga, atau bahkan senyum yang tulus kepada orang lain. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Senyum kepada saudaramu adalah sedekah.".
B. Berikut beberapa alasan mengapa kita harus bersedekah:
- Mendapatkan Pahala
Dalam agama Islam, sedekah dianggap sebagai salah satu amal yang akan mendatangkan pahala. Allah SWT berjanji akan melipatgandakan pahala bagi orang yang bersedekah, baik secara terang-terangan maupun secara tersembunyi. Bersedekah menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. - Membantu Orang Lain
Sedekah merupakan bentuk empati dan perhatian terhadap sesama. Dengan memberi, kita membantu mereka yang membutuhkan, apakah itu berupa uang, makanan, atau bahkan waktu dan tenaga. Ini dapat meringankan beban orang lain, terutama mereka yang kurang beruntung. - Membersihkan Harta
Dalam Islam, sedekah juga dipercaya dapat membersihkan harta dari sifat serakah dan egois. Dengan menyisihkan sebagian dari harta kita untuk orang lain, kita tidak hanya membantu mereka, tetapi juga membersihkan diri kita dari sifat kikir. - Menumbuhkan Rasa Syukur
Ketika kita bersedekah, kita mengingatkan diri sendiri untuk selalu bersyukur atas apa yang telah kita miliki. Sedekah menjadi pengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah titipan dan bagian dari berkah Tuhan. - Mendapatkan Ketenangan dan Kebahagiaan
Tindakan memberi seringkali memberikan kebahagiaan dan kepuasan batin. Ada rasa damai dan bahagia yang datang ketika kita bisa membuat perubahan positif dalam kehidupan orang lain. - Membentuk Solidaritas Sosial
Bersedekah juga dapat mempererat hubungan sosial di masyarakat. Dengan memberi kepada mereka yang membutuhkan, kita turut berperan dalam menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan saling tolong-menolong.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.