BRICS Perkuat Jejaring Pendidikan dan Kolaborasi Internasional
Kelompok BRICS saat ini menjadi simbol kekuatan ekonomi baru sebagai penyeimbang dominasi negara Barat dalam tatanan ekonomi dunia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah negara yang tergabung dalam BRICS yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan South Africa berupaya memperkuat jejaring pendidikan dan kolaborasi internasional.
Kelompok BRICS saat ini menjadi simbol kekuatan ekonomi baru sebagai penyeimbang dominasi negara Barat dalam tatanan ekonomi dunia.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov, mengatakan, keanggotaan Indonesia di BRICS adalah langkah signifikan untuk memperkuat posisi ekonomi dan diplomatiknya di panggung global.
"BRICS merupakan platform yang membuka peluang kerja sama di berbagai bidang, termasuk pendidikan, yang akan membantu negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam mengejar kemajuan bersama," katanya di Seminar Internasional bertajuk "Navigating Global Complexity: Diplomacy, Discourse, and Justice in Today's World" yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) di Jakarta, dikutip Minggu (27/5/2025).
Tolchenov menekankan, BRICS tidak hanya berfungsi sebagai platform ekonomi, tetapi juga sebagai sarana untuk mempromosikan solidaritas dan karya bersama dalam bidang pendidikan.
“Kami percaya bahwa dengan memperkuat hubungan dalam BRICS, Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci dalam membentuk tatanan dunia yang lebih adil dan kolaboratif,” ungkapnya.
BRICS merupakan organisasi ekonomi yang terdiri dari negara-negara berkembang yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian global.
BRICS dibentuk untuk memberikan alternatif bagi negara-negara di dunia dalam hal kerja sama ekonomi di luar dominasi negara-negara G7.
Seminar ini juga menjadi ajang peluncuran program "USNI Global Classroom" yang dimulai oleh USNI dan Universiti Sultan Zainal Abidin (UNISZA).
Program ini bertujuan memperluas kemitraan pendidikan secara internasional, termasuk dengan negara-negara anggota BRICS dan kawasan Asia Tenggara.
“Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat menambah jumlah kampus yang terlibat, sehingga menciptakan jaringan pendidikan yang lebih kuat dan berkelanjutan,” ujar Tolchenov.
Baca juga: Trump Ancam Kenakan Tarif 100 Persen Bagi Anggota BRICS, Legislator Dorong Insentif Industri-UMKM
“Kerja sama di bidang pendidikan adalah kunci untuk menghasilkan generasi pemimpin yang siap menghadapi tantangan global dan mempromosikan nilai-nilai persahabatan dan saling menghormati antarnegara," sambungnya.
Rektor USNI Sihar Sitorus menegaskan komitmen universitas untuk mewujudkan visi pendidikan yang inklusif dan kolaboratif.
“Dengan adanya kerja sama ini, kami berharap dapat menjalin kemitraan yang lebih luas dengan perguruan tinggi di Rusia dan negara lainnya, membuka lebih banyak peluang untuk riset bersama dan program pertukaran," ujarnya.
Baca juga: Arab Saudi Gagalkan Agenda BRICS Ganti Dolar AS dengan Mata Uang Lokal
Dekan FISIP USNI, Fahlesa Munabari, menambahkan, weminar ini merupakan bagian dari upaya internasionalisasi kurikulum dan memperkuat jejaring institusi.
"Kami menghargai dukungan dan partisipasi semua pihak dalam acara ini, yang menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi kompleksitas dunia saat ini," paparnya.
Jembatani Donatur dan Panti Asuhan, Krisan Valerie Sangari Inisiasi Baku Bantu Sulut |
![]() |
---|
Bertemu di Forum BRICS, Indonesia dan Rusia Bakal Jajaki Kerja Sama Industri Perkapalan |
![]() |
---|
Indonesia Dorong Kolaborasi Industri Keberlanjutan di Forum BRICS |
![]() |
---|
50 Soal PTS PAI Kelas 4 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Lengkap dengan Kunci Jawaban |
![]() |
---|
Cara Download Kartu Login Sulingjar 2025 untuk Guru PAUD di Dashboard SLB Kemdikbud |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.