Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban PAI Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 16, Bab 1: Pengemis Yahudi Buta
Berikut ini merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 16, Bab 1: Pengemis Yahudi Buta
TRIBUNNEWS.COM – Simak kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 16, karangan Nazirwan, dkk. terbitan Kemdikbudristek tahun 2022.
Pada buku pelajaran buku pelajaran PAI kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 16, terdapat latihan soal bab 1.
Dalam soal tersebut, siswa diminta menjawab pertanyaan yang telah terlampir.
Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran PAI Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka Hal 16 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Kunci Jawaban PAI Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 16, Bab 1: Pengemis Yahudi Buta.
Kunci Jawaban PAI Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka Hal 16
Perhatikan kisah Berikut!
Pengemis Yahudi Buta
"Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhi sihirnya"
Tidak ada ucapan lain selain ucapan kebencian yang selalu diteriakkan oleh pengemis tua, buta, dan seorang Yahudi. Setiap hari dia hanya duduk tak berdaya di ujung pasar, tidak ada yang memperdulikannya, kecuali seseorang yang tidak saling kenal.
Setiap pagi, Sang Pengemis selalu didatangi seseorang yang membawakan makanan. Setiap hari pula mereka bertemu, tapi di antara mereka tidak pernah ada percakapan. Si pengemis tua itu sangat menikmati makanan yang disuapkan ke mulutnya dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Setelah sekian lama, pengemis Yahudi itu merasa kehilangan sebab dia tidak bisa lagi menikmati kelezatan makanan dan suapan yang penuh kasih sayang.
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 150, Refleksi: Membuang Sampah Sembarang
Sepeninggalan Rasulullah saw. Abu Bakar r.a. berkunjung ke rumah anak-nya Aisyah r.a. istri Rasulullah saw.
Abu Bakar ra. bertanya tentang Rasulullah saw. Abu Bakar r.a.: "Anakku, apakah ada sunnah (perbuatan) Rasulullah saw yang belum aku laksanakan?
Aisyah ra: "Wahai ayah, engkau adalah ahli sunnah hampir tidak ada satupun sunnah Rasulullah yang belum ayah lakukan, kecuali satu saja"
Abu Bakar ra: "Apa itu?"
Aisyah ra: "Setiap pagi Rasulullah saw. selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana"
Keesokan harinya Abu Bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a. mendatangi pengemis dan mencoba memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu Bakar ra mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak.
Pengemis: "Siapakah kamu, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku. Jika ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku dengan tangannya yang lembut",
Abu Bakar tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu.
Abu Bakar: "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah saw. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata.
Pengemis: "Benarkah demikian? selama ini aku selalu menghinanya.
Sang Pengemis bersyahadat, menyatakan memeluk Islam di hadapan Abu Bakar.
Aktivitasku
Bacalah kisah yang berjudul “Pengemis Yahudi Buta” berikut, kemudian diskusikan bersama teman-temanmu tentang apa hikmah dan pelajaran dari kisah tersebut, buatlah kesimpulan diskusimu pada kertas karton yang telah kamu persiapkan
Jawaban :
Hikmah dan pelajaran dari kisah Pengemis Yahudi Buta tersebut:
1. Kebaikan hati tanpa pamrih: Kisah ini mengajarkan tentang kebaikan hati tanpa mengharapkan imbalan. Rasulullah SAW secara rutin memberikan makanan kepada pengemis Yahudi buta tanpa ada pertukaran apa pun. Ini mengingatkan kita untuk selalu melakukan kebaikan tanpa mengharapkan pengakuan atau balasan dari orang lain.
2. Keadilan dan kesetaraan: Kisah ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW tidak memandang status sosial atau latar belakang seseorang ketika memberikan bantuan. Dia memberi makanan kepada pengemis Yahudi, menunjukkan pentingnya memperlakukan semua orang dengan adil dan setara.
3. Pentingnya sikap rendah hati: Abu Bakar r.a. meneladani Rasulullah SAW dengan mengunjungi pengemis Yahudi buta setiap hari tanpa memperkenalkan dirinya. Hal ini menunjukkan pentingnya memiliki sikap rendah hati dan tidak mencari pengakuan atau pujian atas kebaikan yang kita lakukan.
4. Keteladanan bagi generasi berikutnya: Kisah ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW adalah contoh teladan bagi sahabat-sahabatnya dan juga bagi kita sebagai umatnya. Abu Bakar r.a. meniru perbuatan Rasulullah dan mengunjungi pengemis tersebut setelah kepergian Nabi.
5. Kekuatan pengampunan: Meskipun pengemis Yahudi buta tersebut telah menghinakan dan mencela Rasulullah SAW, Abu Bakar r.a. tetap datang dengan penuh kelembutan dan pengampunan. Hal ini mengajarkan pentingnya mengampuni orang lain meskipun telah menyakiti atau menghina kita.
6. Keharusan berbicara dengan baik: Kisah ini juga mengingatkan kita akan pentingnya berbicara dengan baik dan lembut kepada sesama, terlepas dari status sosial atau latar belakang mereka.
Kesimpulan diskusi:
Kisah "Pengemis Yahudi Buta" memberikan pelajaran berharga tentang kebaikan hati, kesetaraan, sikap rendah hati, teladan, pengampunan, dan keharusan berbicara dengan baik kepada sesama.
Kisah ini mengilhami kita untuk menjalani hidup dengan penuh kasih sayang, kebaikan, dan keadilan.
Mengenang peristiwa ini juga menjadi pengingat untuk selalu meneladani perilaku Rasulullah SAW dan mempraktikkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.