Minggu, 5 Oktober 2025

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Antropologi Kelas 12 Halaman 17-24 Kurikulum Merdeka, Uji Penguasaan Materi Bab 1

Berikut kunci jawaban Antropologi kelas 12 halaman 17-24 Kurikulum Merdeka, Uji Penguasaan Materi Bab 1

Penulis: Nurkhasanah
Canva/Tribunnews
GRAFIS KUNCI JAWABAN: Soal Antropologi 12 SMA/MA halaman 17-24 Kurikulum Merdeka, Uji Penguasaan Materi Bab 1 yang dibuat pada hari Rabu (29/1/2025). Simak kunci jawaban Antropologi kelas 12 halaman 17-24 Kurikulum Merdeka, Uji Penguasaan Materi Bab 1 

3. Dalam dua dekade terakhir ini budaya Korea berkembang pesat dan meluas secara global. Budaya Korea diterima publik dari berbagai kalangan dan menghasilkan suatu fenomena. Baca dan cermati artikel berikut:

“Korean Wave” atau disebut juga Hallyu, fenomena ini begitu terasa dalam kehidupan generasi milenial dan dikenal memiliki fanbase yang besar. Korean Wave diawali dan identik dengan dunia hiburan seperti musik, drama, dan variety shows yang dikemas sesuai selera generasi milenial dalam menyajikan budaya-budaya Korea. Budaya Korea banyak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari para pecinta budaya Korea, misalnya: mode (fashion), make up, perawatan diri (skincare) Korea, makanan, gaya bicara (aksen), dan bahasa.

Sejak dibangunnya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Korea Selatan pada tahun 1973, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah investasi terbesar dan tersebar luas di berbagai macam proyek di Indonesia (Bhaskara 2019). Indonesia dan Korea Selatan juga sepakat untuk meningkatkan perdagangan bilateral mereka menjadi $30 miliar pada tahun 2022.

Maraknya penggunaan produk-produk perawatan diri (skincare) dan make up, mode, dan makanan Korea, banyak dipengaruhi oleh keberadaan artis K-pop. Cara pandang mereka pun berubah menjadi lebih terbuka terhadap berbagai aspek kehidupan. Mereka menjadi lebih bahagia bahkan bangkit dari rasa depresi. Mereka juga sering menyelipkan kata-kata dalam bahasa Korea dikehidupan sehari-hari seperti annyeong, saranghae, hyung, dan hwaiting. Selain itu, para penggemar dari artis-artis Korea biasanya mendirikan fanbase atau komunitas yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Contohnya: NCTzen Yogyakarta yang merupakan tempat berkumpulnya para penggemar NCT (grup idola) di Yogyakarta. Mereka memiliki kepengurusan yang terstruktur layaknya organisasi pada umumnya dan aktif mengadakan acara-acara untuk penggemar NCT.

Berilah tanda centang (v) di kolom “Benar” jika pernyataan berikut sesuai dengan teks atau centang di kolom “Salah” jika pernyataan berikut tidak sesuai dengan teks.

Jawaban:

  • Pernyataan: Korean Wave mendorong para pengikutnya menjadi hedonism. (Benar)
  • Pernyataan: Bahasa Indonesia semakin tersisihkan dengan bahasa asing. (Benar) 
  • Korean wave berdampak negatif pada kehidupan milenial. (Salah)

4. Perhatikan penggalan teks sastra berikut:

Namaku Andara. Aku lahir di Desa Tobarana, tempat di mana dikelilingi oleh desiran Sungai Sa’dan dengan pemandangan yang indah di sekitarnya. Letaknya dua belas kilometer ke arah utara Kota Ratepao. Aku tinggal di rumah besar ini, rumah orang Toraja. Bentuk bangunannya sangat unik dan menarik karena jika diperhatikan bangunan itu mirip sebuah perahu. Rumah adat ini namanya Tongkonan. Biasanya dibangun oleh sebuah keluarga besar. Uniknya, bila rumah tersebut sudah jadi, orang-orang Toraja selalu mengadakan upacara yang disebut Rambu Tuka. Untuk mendapat berkah keselamatan segenap keluarga. Orang Toraja menyebut dirinya sebagai orang Toraya. To berarti orang dan Raya artinya besar. Jadi, Toraya artinya orang yang terhormat (Paisyal 2015).

Berdasarkan teks di atas apabila dikaitkan dengan contoh penerapan antropologi budaya berikut ini, manakah yang merupakan ciri kelompok etnik Suku Toraja? (Jawaban lebih dari satu)

Jawaban: 

  • Tongkonan dihuni oleh keluarga besar.
  • Rumah adat Toraja bernama Tongkonan.
  • Bangunan Tongkonan bentuknya menyerupai perahu.
  • Rambu Tuka bertujuan untuk mendapat berkah keselamatan keluarga.

5. Perhatikan teks berikut!

Tradisi Marsialapari adalah budaya masyarakat lokal di Sumatra Utara dalam pengelolaan sawah. Tradisi ini diisi dengan kegiatan tolong-menolong atau gotong royong, yang sudah ada sejak zaman dahulu dan masih dijaga oleh masyarakat Mandailing hingga kini. Masyarakat Mandailing secara sukarela dengan rasa gembira saling tolong-menolong dan membantu saudara mereka yang membutuhkan bantuan, biasanya dilakukan di sawah atau kebun. Meski dilakukan secara sukarela, tradisi Marsialapari ini dilakukan secara bergantian sebagai imbalan atas bantuan dari kerabat atau tetangga yang sudah membantu mereka dalam mengelola sawah. Contohnya: apabila penggarapan sawah di tempat salah seorang masyarakat Mandailing sudah selesai, maka orang tersebut akan ikut membantu ke tempat orang yang sudah membantunya tadi, dan begitu seterusnya. Maka dari itu, apabila terdapat empat keluarga yang berpartisipasi, maka keempat keluarga tersebut harus saling membantu secara bergantian.

Tradisi Marsialapari ini bukanlah sekadar aktivitas dalam melakukan gotong royong semata, namun, tradisi ini mencerminkan nilai-nilai budaya masyarakat Mandailing. Hal ini ditunjukkan dengan adanya esensi kasih sayang (holong) dan persatuan (domu) yang hidup dalam khazanah budaya masyarakat Mandailing selama ini. Kasih sayang dan persatuan pada masyarakat Mandailing merupakan implementasi dari adat Dalian Na Tolu. Sistem sosial dari Dalian Na Tolu
tersebutlah yang menggiring masyarakat Mandailing untuk senantiasa memiliki rasa saling membantu dan bekerja sama dalam menyelesaikan suatu persoalan yang menyangkut kehidupan bersama.

Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai budaya tolong-menolong yang dimiliki masyarakat di Mandailing merupakan dasar dari budaya nasional gotong royong dan ini merupakan kajian dari antropologi sosial. Benarkah kesimpulan tersebut?

Jawaban: Benar

*) Disclaimer: 

- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/Nurkhasanah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved