Jumat, 3 Oktober 2025

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban SKI Kelas 9 Halaman 32 Kurikulum Merdeka Bab 2: Refleksiku

Berikut ini kunci jawaban SKI Kelas 9 Halaman 32 Kurikulum Merdeka Bab 2: Refleksiku .

Berikut ini kunci jawaban SKI Kelas 9 Halaman 32 Kurikulum Merdeka Bab 2: Materi Diskusi.
Berikut ini kunci jawaban SKI Kelas 9 Halaman 32 Kurikulum Merdeka Bab 2: Refleksiku . 

TRIBUNNEWS.COM - Simak kunci jawaban Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas 9 halaman 32 Kurikulum Merdeka dalam artikel berikut ini.

Mata pelajaran SKI kali ini membahas Bab 2: Kerajaan Islam di Indonesia. 

Kunci jawaban SKI Kelas 9 Kurikulum Merdeka dalam artikel ini bisa menjadi referensi atau panduan siswa dalam belajar.

Kunci jawaban SKI Kelas 9 Halaman 32

Buku SKI Kelas 9 Halaman 32 Kurikulum Merdeka refleksiiu
Buku SKI Kelas 9 Halaman 32 Kurikulum Merdeka

Baca juga: Kunci Jawaban SKI Kelas 9 Halaman 50 Kurikulum Merdeka Bab 3: Materi Diskusi

Bab 2 Kerajaan Islam di Indonesia : Refleksiku 

Setelah kalian mempelajari materi di atas, renungkan dan jawablah pertanyaan- pertanyaan
berikut!

1. Apa yang kalian pahami tentang sejarah kerajaan Islam di Indonesia?

2. Coba kalian klasifikasikan berbagai kerajaan Islam di Indonesia?

3. Sebutkan beberapa kebijakan sultan/raja yang dapat kalian petik dari fakta sejarah tersebut untuk kehidupan saat ini?

4. Mengingat “setiap masa ada tokohnya dan setiap tokoh ada masanya”, apa yang kalian lakukan saat ini untuk bangsa dan negara ?

5. Pelajaran apa yang dapat kalian petik dari politik devide et impera yang pernah dialami bangsa kita terdahulu?

Kunci Jawaban

1.Kerajaan Islam di Indonesia muncul pada abad ke-13 dan berkembang hingga abad ke-15.

Kerajaan-kerajaan ini bermunculan karena pengaruh perdagangan laut dengan negara-negara Timur Tengah, India, Persia, dan Tiongkok.  

Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia berperan dalam penyebaran agama Islam, serta perubahan budaya dan pemerintahan.  

Beberapa kerajaan Islam di Indonesia, di antaranya:
Kerajaan Samudera Pasai: Kerajaan Islam pertama di Indonesia yang terletak di Aceh.  
Kerajaan Malaka: Kerajaan yang terletak di Semenanjung Malaya.  
Kerajaan Aceh: Kerajaan yang mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.  
Kerajaan Demak: Kerajaan yang berkembang dari daerah Bintoro.  
Kerajaan Gowa Tallo: Kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan, yang lebih dikenal dengan nama Kerajaan Makassar.  
Kerajaan Ternate dan Tidore: Kerajaan yang terletak di sebelah barat Pulau Halmahera (Maluku Utara).  
Kerajaan Cirebon: Kerajaan yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati.  
Kerajaan Pajang: Kerajaan yang dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya.  
Kerajaan Banten: Kerajaan yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin.  
Kerajaan Mataram Islam: Kerajaan yang lahir setelah Kerajaan Pajang runtuh.

2.  Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan wilayahnya, seperti Jawa, Sumatera, Maluku, dan Kalimantan.  

Kerajaan Islam di Jawa  

Kerajaan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa
Kerajaan Banten, didirikan oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati
Kerajaan Pajang, didirikan oleh Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir
Kerajaan Mataram Islam, didirikan oleh Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati
Kerajaan Islam di Sumatera Kerajaan Jeumpa (777 M), Kesultanan Peureulak (840-1292), Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521), Kesultanan Aceh (1496-1903).  

Kerajaan Islam di Maluku Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore.  

Kerajaan Islam di Kalimantan  

Kerajaan Banjar, didirikan oleh Raden Samudera atau Sultan Suriansyah (1520-1905)

Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia muncul pada abad 13 hingga 15 masehi.

Munculnya kerajaan Islam di Indonesia dipengaruhi oleh hubungan perdagangan yang baik antara Indonesia dengan negara di Timur Tengah. 

3. Kebijakan-kebijakan sultan atau raja dalam sejarah dapat dipetik untuk kehidupan saat ini dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, dan konservasi alam.  

Berikut adalah beberapa kebijakan sultan atau raja yang dapat dipetik untuk kehidupan saat ini:
Pembagian tanah
Sultan Agung membagi tanah berdasarkan lingkaran wilayah kekuasaannya, yaitu tanah Narawita, tanah Lungguh, dan tanah Perdikan.  

Pajak kapal dagang
Sultan Iskandar Muda menetapkan pajak bagi setiap kapal dagang yang masuk ke Selat Malaka.  

Konservasi alam
Raja-raja di masa lalu menerapkan kebijakan konservasi alam, seperti melarang memasuki kawasan tertentu, seperti gunung, rawa, dan hutan.  

Pemberdayaan ekonomi
Sultan Iskandar Muda berhasil mengontrol perdagangan di pesisir Selat Malaka, sehingga berhasil mengembangkan perdagangan di Kesultanan Aceh.  

Pemberdayaan agraris
Sultan Agung menjadikan Negara Mataram sebagai kerajaan agraris. 

4. Menyayangi, melindungi, mencintai bangsa Indonesia.

5. Pelajaran yang dapat dipetik dari politik devide et impera adalah pentingnya persatuan dan kesatuan, serta menghindari praktik adu domba.  

Politik devide et impera adalah strategi untuk memecah belah kelompok besar menjadi kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukkan. Politik ini juga disebut sebagai politik adu domba.  

Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari politik devide et impera:  
Persatuan dan kesatuan adalah kekuatan yang ampuh untuk mengalahkan penindasan.
Jangan mudah terprovokasi dan terpecah belah.

Memiliki semangat berintegrasi dan menepis jiwa egoisme dan fanatisme.
Jangan terulang kembali praktik adu domba.

Beberapa contoh politik devide et impera di Indonesia:  
Perang saudara di Kesultanan Banten pada abad ke-17
Perang saudara di Sumatera Barat pada 1821-1837
Perang antara Nuku dan Belanda di Maluku

Disclaimer:

  • Kunci jawaban SKI di atas hanya digunakan oleh orang tua atau wali untuk memandu proses belajar anak.
  • Sebelum melihat kunci jawaban, pastikan anak mengerjakan sendiri terlebih dahulu.

(Tribunnews.com/Rinanda) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved