Materi Sekolah
Cara Penyebaran Islam di Indonesia Melalui 6 Jalur, Berdasarkan Teori dan Buktinya
Inilah cara penyebaran Islam di Indonesia berdasarkan 6 jalur yang berbeda, berdasarkan teori dan bukti temuan yang ada.
Penyebaran agama Islam dengan saluran ini berjalan lancar mengingat akan adanya keluarga muslim yang menghasilkan keturunan-keturunan muslim.
Hal itu mengundang ketertarikan penduduk lain untuk memeluk agama Islam.

Baca juga: Senam Irama: Pengertian, Manfaat, dan Macamnya
Adapun beberapa babad yang menceritakan adanya proses ini, di antaranya:
- Maulana Ishak menikahi Putri Blambangan dan melahirkan Sunan Giri
- Babad Cirebon diceritakan perkawinan antara Putri Kawunganten dengan Sunan Gunung Jati
- Babad Tuban menceritakan perkawinan antara Raden Ayu Teja, Putri Adipati Tuban dengan Syekh Ngabdurahman
4. Jalur Kesenian
Penyebaran Islam melalui seni budaya dapat dilakukan memalui beberapa cara seperti seni bangunan, seni pahat atau ukir, tari, musik, dan sastra.
Saluran seni yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang dan musik.
Sunan Kalijaga merupakan salah satu wali yang aktif menyebarkan Islam menggunakan sarana wayang.
Cerita wayang diambil dari kisah Mahabarata dan Ramayana, tetapi oleh Sunan Kalijaga diseliptakan tokoh-tokoh dari pahlawan Islam.
Nama tertentu disebutnya sebagai simbol Islam, misalnya panah kalimasada, sebuah senjata paling ampuh, dihubungkan dengan kalimat syahadat.
Sementara untuk musik banyak dilakukan oleh Sunan Bonang.

Baca juga: Keanekaragaman Hayati di Indonesia: Hewan dan Tumbuhan
Karya Sunan Bonang yang paling populer adalah Tombo Ati, yang hingga hari ini masih dinyanyikan banyak orang.
Contoh lainnya antara lain Gamelan (oleh sunan Drajad) serta Ganding (lagu-lagu) yang berisi Syair-syair nasihat dan dasar - dasar Islam.
Kesenian yang telah berkembang sebelumnya tidak musnah, tetapi diperkaya oleh seni Islam (Akulturasi).
Penyebaran Islam juga tidak dapat di lepaskan dari peranan para Wali.
Ada Sembilan wali yang menyebarkan Islam yang dikenal dengan cara berdakwah, yang disebut juga Walisongo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.