Transisi Sekolah ke Dunia Kerja, Simak 1001 Langkah Sukses di Masa Depan
Sebagai remaja, kita harus memiliki pandangan tentang masa depan, sudahkah kita yakin dan mempersiapkan diri agar bisa mendapatkan pekerjaan?
“Ada lah satu dua poin dari sekolah yang gue rasa masuk ke dalam dunia kerja gue saat ini. Tapi terbilang kurang,” ujar Dio Firdaus, Alumni SMA Negeri 100 Jakarta Timur.
Sebanyak 47,3% responden merasa lembaga pendidikan tempat mereka belajar tidak memberikan cukup ilmu untuk terjun ke dunia kerja.
Padahal ada banyak cara yang bisa dilakukan lembaga pendidikan untuk mempersiapkan siswa sebelum masuk ke dunia kerja.
Salah satunya melalui berbagai program transisi yang melibatkan industri.
Hal ini terlihat dari remaja yang percaya diri mendapat pekerjaan layak di masa depan, 89% di antaranya ternyata pernah melakukan kegiatan transisi seperti magang.
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2016, pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahilan tertentu.
Manfaat magang untuk mendapat keterampilan dan menunjang karier di masa depan dirasakan betul oleh 92% remaja.
“Aku kemarin baru magang di kontraktor. Awalnya memang untuk memenuhi kebutuhan kampus, tetapi saat sudah lulus baru sadar kalau magang ternyata penting untuk pengalaman kerja nanti," kata Abiel Kristianto.
Besarnya manfaat magang membuat sebanyak 97,9% remaja responden survei ingin melakukan magang jika ada kesempatan.
Selain pemagangan, seminar bersama industri dan kunjungan industri dapat membuat siswa lebih mengenal kondisi dunia kerja terkini.
“Lembaga pendidikan harus tahu apa yang dibutuhkan industri. Kalau mencetak sesuatu, harus ada user-nya. Tanya kebutuhan user, kompetensi apa yang mereka butuhkan. Jangan buat siswa belajar kompetensi yang tidak dibutuhkan perusahaan," tutur Lispiyatmini, Kepala Bagian GA & HR PT. Jotun Indonesia dan Kepala Sekolah SMK Mitra Industri 2100, Bekasi.
Agar semakin memuluskan transisi remaja dari sekolah ke dunia kerja, sekolah memang harus menjalin kerja sama dengan industri.
“Kolaborasi antara dunia usaha dengan penyelenggara program pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia bisa dalam bentuk pembuatan skema program keterampilan, kurikulum, termasuk pemagangan," terang Tauvik Muhamad.
Bagi industri menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan seperti pemagangan dapat memberikan kemudahan dalam mempersiapkan dan memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Perusahaan dapat mengelola program ini bersama sekolah dan perusahaan tidak dirugikan oleh program ini karena untuk beberapa jenis pekerjaan bisa terbantu oleh tenaga magang. Kementerian Tenaga Kerja pun harus lebih aktif untuk menyosialisasikan program ini secara lebih luas," jelas Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum Asosisasi Pengusaha Indonesia (APINDO).