VIRAL Video Kursus Membaca Cepat di China, Siswa Dididik Agar Bisa Baca 100 Ribu Kata dalam 5 Menit
VIRAL Video Kursus Membaca Cepat di China, Anak-anak Dididik Agar Bisa Baca 100 Ribu Kata dalam 5 Menit
VIRAL Video Kursus Membaca Cepat di China, Anak-anak Dididik Agar Bisa Baca 100 Ribu Kata dalam 5 Menit
TRIBUNNEWS.COM - Video yang memperlihatkan anak-anak dengan cepat membolak-balikkan halaman buku dalam sebuah kompetisi membaca cepat viral di media sosial.
Sebuah kursus mengklaim mengajar siswa untuk bisa membaca lebih dari 100.000 kata dalam waktu lima menit.
Hal tersebut langsung menuai kontroversi di kalangan orang tua, maupun ilmuwan.
Menurut poster promo yang tampak pada video, kontes membaca cepat itu diselenggarakan oleh lembaga kursus bernama Xinzhitong.
Baca: Dua Startup Pendidikan Diproyeksikan Jadi Unicorn Indonesia Tahun Depan

Namun, ketika dikonfirmasi The Beijing News, Xinzhitong justru mengaku tidak terlibat dalam acara itu.
Xinzhitong berkata ada institusi lain yang menggunakan nama mereka tanpa izin.
Akan tetapi, ada beberapa pusat pendidikan di China yang memang mengajar teknik membaca cepat itu, SCMP mengabarkan.
Sementara itu, para ahli meragukan teknik membaca cepat itu bisa berhasil.
Dalam video kompetisi membaca cepat yang viral tersebut, klaim menyebutkan, dengan membalik-balikkan halaman buku dengan cepat, ada gambaran yang akan muncul di benak pembaca.
Baca: Daftar Lengkap Pendidikan 7 Seleb Indonesia yang Jadi Anggota DPR RI, Mulan Jameela Paling Disorot!
Hal itu akan membantu mereka memahami isi buku.
Dikatakan, setelah 72 pertemuan, siswa bisa menyelesaikan membaca 100 ribu kata dalam waktu 5 menit.
Metode tersebut disebut "membaca-cepat kuantum", berdasarkan sebuah buku yang ditulis guru asal Jepang bernama Yumiko Tobitani yang terbit pada 2006.

Beberapa institusi pendidikan yang dihubungi oleh Post, mengonfirmasi, menawarkan kursus membaca cepat kuantum tersebut.
Kursus tersebut berlokasi di Ningbo, Provinsi Zhejiang, Chengdu di Sichuan dan Taiyuan di Shanxi.
Perwakilan dari lembaga kursus itu mengklaim skill membaca cepat didapatkan dengan mengembangkan otak kanan.
Namun tak ada penjelasan lebih lanjut lagi.
"Setelah satu periode latihan, yaitu 5 sampai 12 hari, dengan menggunakan musik dan kartu flash serta bantuan guru, siswa bisa merasa gambaran dalam buku bahkan tanpa membalik-balikkanya."
"Mereka bisa merasakannya di tangan atau dahi mereka," ucap Liu Yazhao, pemilik grup Hongdao Culture di Ningbo.
Baca: Kabut Asap Renggut Hak Pendidikan Generasi Muda
Berbanding terbalik dengan klaim dari lembaga kursus, para ilmuan mengatakan bahwa metode itu tidak mendasar.
Lembaga-lembaga kursus itu bahkan menarik perhatian otoritas Provinsi Sichuan, di mana polisi siber di Mianyang membagikan video kompetisi membaca cepat dengan komentar, "penipuan baru?"

Yuan Lanfeng, ahli kimia dari University of Science and Technology of China berkata kursus membaca cepat adalah omong kosong.
Lembaga kursus itu hanyalah satu di antara produk atau layanan yang membawa embel-embel ilmiah untuk menipu publik.
Yuan Lanfeng berkata, "Pada awal abad ke-21, ada begitu banyak produk dengan kata 'nano' dan sekarang berubah menjadi 'kuantum' - seperti kaus kaki kuantum, bantalan sepatu kuantum ... dan sekarang kita memiliki pembacaan kecepatan kuantum."
"Ide-ide itu sebenarnya sangat kreatif."
Xiong Bingqi, wakil direktur Institut Penelitian Pendidikan Abad 21 di Beijing mengatakan, orang tua bersedia untuk percaya pada kursus seperti itu karena cemas akan keberhasilan akademik anak-anak mereka.
"Beberapa orang tua ini berpendidikan baik,"
"Mereka juga nyaman secara finansial, tetapi mereka menjadi tidak rasional ketika menyangkut pendidikan anak-anak mereka."
"mereka berharap bisa mendapatkan semacam kekuatan dalam semalam," kata Xiong.
"Mereka berpikir jika anak mereka mengambil kursus yang tidak dilakukan orang lain, anak mereka akan mendapatkan peluang yang tidak dimiliki anak lain."
"Mentalitas seperti ini membuat organisasi les ini untuk bertahan dan bahkan berkembang, meskipun kursus mereka tidak memiliki dasar ilmiah," tambahnya.
Simak videonya kompetisi membaca cepat 'kuantum' berikut:
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)