Selasa, 7 Oktober 2025

AM Putut Prabantoro: Merawat Indonesia Itu Ibarat Memasak

Alumnus Lemhannas RI PPSA XXI, AM Putut Prabantoro berkesempatan memberi pembekalannya kepada 200 mahasiswa Politeknik

dok.Tribunnews
Narasumber pembekalan “Kampus dan Masa Depan Indonesia” AM Putut Prabantoro, Alumnus Lemhannas RI PPSA XXI di tengah-tengah para mahasiswa Poltekpar Medan, Kamis (03/10/2019).
dok.Tribunnews
Foto Bersama (ki-ka) – WADIR I Poltekpar Medan Femmy Indriany Dalimunthe, DIREKTUR Poltekpar Medan Anwari Masatip, Alumnus Lemhannas RI PPSA XXI AM Putut Prabantoro (Narasumber) dan WADIR II Poltekpar Medan Mustafa Kamal, di Poltekpar Medan, Kamis (03/10/2019).
dok.Tribunnews
Peserta pembekalan “KAMPUS DAN MASA DEPAN INDONESIA” berfoto bersama dengan WADIR I Poltekpar Medan Femmy Indriany Dalimunthe dan Narasumber AM Putut Prabantoro, Alumnus Lemhannas RI PPSA XXI (tengah), Poltekpar Medan, Kamis (03/10/2019).

Betapa bangsa Indonesia harus bangga dengan berbagai jenis kopi yang lahir di tanah nusantara ini. Tumbuhan kopi terbentang dari Aceh hingga Papua dan memiliki kekhasan sendiri. Nama kopi itu menjelaskan asal dari tumbuhan itu ditanam atau berasal seperti kopi Gayo, Sidikalang, Sinabung, kopi NTT, Kopi Toraja dll.

AM Putut Prabantoro, Alumnus Lemhannas RI PPSA XXI  (tengah)
Peserta pembekalan “KAMPUS DAN MASA DEPAN INDONESIA” berfoto bersama dengan WADIR I Poltekpar Medan Femmy Indriany Dalimunthe dan Narasumber AM Putut Prabantoro, Alumnus Lemhannas RI PPSA XXI (tengah), Poltekpar Medan, Kamis (03/10/2019).

“Namun yang terjadi adalah, sebagian anak muda menyukai kopi asing yang dianggap lebih modern dan bergaya hidup. Padahal kopi asing itu bahannya dari Indonesia dan diolah di negara tujuan dan kemudian dikonsumsi oleh anak muda Indonesia. Seharusnya, bangsa Indonesia dapat membuat kopi-kopi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Para mahasiswa dapat membuat kopi jenis baru yang merupakanhasil campuran dari berbagai kopi di Indonesia dan kemudian dinamakan kopi NKRI,” ujar Alumnus PPSA XXI itu.

Seperti halnya kopi, diurai lebih dalam, di Indonesia terdapat berbagai suku. Semua suku memiliki kekhasan, keunikan dan kehebatannya.

Suku-suku ini menjadi berharga dan bernilai ketika hidup berdampingan menjadi satu karena di situlah substansinya.

Semua suku dalam ikatan NKRI sama berharganya dan di tangan “barista” masa depan, semua suku di Indonesia akan semakin menjadi kekuatan yang tiada tandingnya. Dan Indonesia membutuhkan banyak “barista” kebangsaan agar kekayaan keberagaman itu menjadi kekuatan yang tak terpecahkan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved