Usaha-usaha Menebalkan Ingatan
Simak cara dan usaha menebalkan ingatan dalam konteks pembelajaran. Di Ganesha Operation, metode menghafal yang digunakan adalah metode asosiasi.
Editor:
Sri Juliati
oleh Umar Fauzi Ballah (Ganesha Operation)
TRIBUNNEWS.COM - Pernahkah kalian berpikir mengapa belajar di sekolah saja tidak cukup? Kenapa guru masih memberikan kita PR di rumah? Mengapa guru dan orang tua menyarankan kita belajar lagi di rumah?
Jawaban atas semua pertanyaan itu adalah untuk menebalkan ingatan. Usaha menebalkan dalam pekerjaan apa pun selalu diikuti peristiwa pengulangan; berulang-ulang atau dilakukan lebih dari satu kali.
Jika kalian sedang mengecat tembok, pasti pengecatan dilakukan lebih dari satu kuasan. Efek yang ingin dihasilkan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menebalkan.
Dalam Microsoft Word, ada fitur B, bold yang tujuannya adalah menebalkan sebuah kata, frasa, atau klausa.
Dalam PUEBI, penebalan sebuah kata atau frasa dilakukan karena kata atau frasa tersebut dianggap penting, misalnya, penulisan judul atau subjudul atau penekanan pada kata atau frasa tertentu, selain huruf miring.
Ternyata, tidak ada satu pun di dunia ini yang luput dari kata penebalan. Di dunia pendidikan, dulu, kita mengenal hafalan sebagai metode menebalkan ingatan.
Seiring perkembangan zaman, menghafal dianggap usang, ketinggalan zaman. Maka, lahirlah berbagai bentuk teknik penebalan yang lain yang sebetulnya tidak lebih dari varian metode menghafal.
Artinya, metode menghafal akan selalu relevan dengan sifat dasar otak manusia.
Penebalan Ingatan dalam Konteks Pembelajaran
Otak manusia tidak hanya menyimpan informasi secara pasif, tetapi juga aktif berusaha untuk mengolah dan menyimpannya dengan cara yang dapat diakses kapan saja.
Prinsip ini menjadi dasar dari berbagai metode dalam pembelajaran, yang melibatkan teknik-teknik pengulangan dan asosiasi informasi.
Baca juga: Kelas 10 Enggak Boleh Santai!
Sama halnya seperti kita menebalkan warna pada tembok dengan pengecatan berulang, ingatan juga bisa diperkuat melalui berbagai strategi pembelajaran yang bersifat repetitif.
Salah satu teknik yang umum digunakan adalah pengulangan. Dalam konteks pembelajaran, ini berarti bahwa siswa diharapkan untuk tidak hanya belajar saat di sekolah, tetapi juga melibatkan diri dalam belajar di luar waktu sekolah.
Pengulangan tersebut bertujuan untuk memperkuat jejak ingatan dalam otak, sehingga informasi dapat bertahan lebih lama dan mudah diingat saat diperlukan.
Menghafal atau Mengasosiasikan?
Di dunia pendidikan, menghafal informasi adalah salah satu cara yang telah lama digunakan untuk menebalkan ingatan.
Belajar di Bawah Tekanan: Ketika Stres Mengintai Siswa dan Solusi Sederhana yang Sering Diabaikan |
![]() |
---|
Peserta TOBK SNBT Nasional GO Mencapai 321.305 Siswa! |
![]() |
---|
Menciptakan Pembelajaran yang Menarik dan Efektif di Era Digital |
![]() |
---|
Lebih dari Sekadar Seminar, M3 Ganesha Operation Jadi Ruang Kebersamaan bagi Siswa dan Orang Tua |
![]() |
---|
Kisi-kisi OMI 2025 Jenjang MA Lengkap Matematika Terintegrasi, Biologi, hingga Geografi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.