Selasa, 30 September 2025

Serba-serbi Wisata Paralayang di Desa Wayu, Sulawesi Tengah

Desa Wayu di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah disebut sebagai salah satu spot terbaik di dunia untuk berparalayang.

Penulis: Yussy Maulia
Desa Wayu menjadi istimewa bagi pencinta paralayang, 

Pengakuan dunia untuk Desa Wayu sebagai spot terbaik untuk olahraga paralayang tidak disia-siakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi. Kini, Desa Wayu tengah ditata dan dikembangkan menjadi kawasan wisata petualangan.

Fasilitas untuk wisatawan pun mulai dibangun di Desa Wayu, mulai dari gazebo untuk menikmati pemandangan dari atas bukit, rumah makan, toilet, hingga penginapan.

Baca Juga: Tak Disangka! Ternyata 4 Hidden Gem di Gorontalo Ini Jadi Favorit Turis Asing

Beberapa pekan terakhir, Pemkab Sigi juga memulai proyek perbaikan jalan agar akses ke Desa Wayu lebih baik.

Menurut Ketua FASI Kabupaten Sigi, Amir Mahmud, pengembangan infrastruktur Desa Wayu agar menjadi desa wisata yang ramah wisatawan adalah sebuah perjuangan penuh.

Awalnya, masyarakat setempat tidak menyadari adanya potensi wisata di desa mereka. Bahkan, tak sedikit masyarakat yang takut lahan pertanian mereka akan “dirusak” demi membangun berbagai fasilitas wisata.

“Kami mengerti karena di Desa Wayu ada banyak lahan jagung dan kemiri yang merupakan sumber penghasilan warga. Akhirnya, dilakukan dialog-dialog dengan masyarakat dan terjadilah tempat wisata Paralayang Desa Wayu ini,” cerita Amir.

Baca Juga: Selain Desa Panglipuran, Ini 4 Hidden Gem Desa Adat Lainnya di Bali

Andi Lasippi selaku Majelis Adat Kecamatan Marawola pun turut merasa bangga. Ia mengatakan bahwa masyarakat setempat sebenarnya mendukung pembukaan lahan di Desa Wayu sebagai area wisata paralayang, tetapi memang diperlukan dialog yang baik.

“Saat ini, sudah ada saling pengertian dan kesepakatan. Kami selaku masyarakat adat di Desa Wayu berusaha sebisa mungkin menyambut tamu-tamu yang datang, tetapi para pendatang juga harus menghargai budaya dan adat yang dipercayai oleh masyarakat kami,” ujarnya.

Andi pun mengaku bersyukur karena sejauh ini, toleransi serta rasa saling menghormati antara pendatang dan masyarakat setempat sudah terbangun. Contohnya, semua masyarakat yang datang sudah berpakaian yang baik dan sopan sesuai dengan adat istiadat.

Keberpihakan pemerintah dalam mengembangkan Desa Wayu sebagai destinasi wisata aerosport juga memperoleh respons positif dari klub-klub paralayang di Kabupaten Sigi, seperti Sigi Paralayang, Maleo Paralayang, dan Salena Paralayang.

Baca Juga: Bak Negeri Salju di Atas Awan, Ini 4 Fakta Menarik Fenomena Embun Upas di Dieng

Atlet senior dari klub Maleo Paralayang, Abdul Wahid, mengatakan bahwa anugerah alam yang diberikan Tuhan di Desa Wayu tidak boleh disia-siakan. Oleh sebab itu, klub-klub paralayang pun aktif melakukan pembinaan dan upaya regenerasi anggota klub.

“Buat apa kita punya spot (paralayang) terbaik tapi tidak ada atletnya?,” kata Abdul.

Halaman
123
Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved