Survey Gallup: Banyak Pekerja Belum Pulih secara Mental Pasca Pandemi Covid-19
Laporan Gallup mengungkap banyak pekerja tak siap mental untuk bekerja pasca pandemi. Sebagai pemimpin, ini 3 hal yang bisa dilakukan untuk menghadapinya.
Parapuan.co - Selama masa pandemi Covid-19, hampir semua aktivitas perkantoran beralih ke work from home atau bekerja dari rumah.
Seiring menurunnya kasus Covid-19, kini aktivitas pun berangsur normal, termasuk aktivitas perkantoran.
Setelah hampir dua tahun bekerja dari rumah, kini sebagian besar pekerja harus kembali ke rutinitas seperti biasa.
Namun tak disadari, ternyata ada sebagian besar karyawan atau pekerja, yang belum siap secara mental untuk kembali ke aktivitas bekerja seperti sediakala.
Hal ini dibuktikan dalam laporan Gallup, tentang State of the Global Workplace.
Dalam laporan ini terungkap ternyata sisi emosional dari para pekerja belum pulih dari tekanan pandemi sejak dua tahun terakhir.
Bahkan menurut survei, sekitar 44% karyawan mengaku banyak mengalami stres di akhir pekan sebelum memulai kerja.
Dalam survey Gallup, diketahui pada awal pandemi Covid-19, banyak pekerja mengalami peningkatan stres, kekhawatiran, kemarahan dan kesedihan.
Dua tahun terakhir membuat banyak pekerja mengalami stres karena isolasi sosial, guncangan ekonomi, masalah pendidikan, masalah kesehatan, termasuk penyakit jangka panjang dan kematian.
Baca Juga: Diincar Generasi Milenilal, Ketahui Dulu Kelebihan dan Kekurangan Kerja di Perusahaan Startup
Jika para pemimpin di sektor formal tak memperhatikan kesejahteraan karyawan pasca pandemi, maka juga bisa berpengaruh pada kinerja, dan berujung pada tingkat resign yang tinggi.
Untuk itu dilansir dari Harvard Business Review, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan para pemimpin untuk menghadapi situasi ini.
Apa saja?
1. Memperhatikan Kesejahteraan Mental, Bukan Hanya Fisik