Profil Melanie Perkins, Miliarder Muda Pendiri Aplikasi Canva
Mengenal sosok Melanie Perkins, miliarder muda asal Australia yang sukses mendirikan aplikasi Canva!
Parapuan.co- Pandemi COVID-19 membuat beberapa sektor usaha menjadi lesu hingga mengalami kebangkrutan.
Sepertinya hal itu tidak berlaku bagi perusahaan start up yang memberikan fasilitas desain grafis kepada para pengguna, yaitu Canva.
Sejak pandemi, banyak creator dan juga perusahaan memilih membuat desain grafis dengan Canva karena lebih mudah, lengkap, dan terjangkau.
Apalagi mengingat aplikasi ini banyak dipakai olah mereka yang berprofesi sebagai social media specialist, desainer grafis, art director, dan masih banyak lagi.
Ternyata di balik kesuksesan Canva, ada sosok CEO perempuan bernama Melanie Perkins.
Ia termasuk CEO Canva dan merupakan orang terkaya ke-3 di Australia.
Selama pandemi, Canva berhasil meraup keuntungan hingga US$ 6 Milliar atau setara Rp 87,2 Trilliun.
Dilansir dari laman Daily Mail, kekayaan Melanie Perkins US$ 2,5 Milliar atau setara dengan Rp 36,3 Trilliun.
Perempuan yang kini berusia 34 tahun ini membangun Canva berawal dari permasalahannya saat ingin merancang atau mendesain sesuatu.
Baca juga: Raden Sasnatya, Interpreter Perempuan yang Pernah Bekerja di Imigrasi dan Kepolisian
Melalui Canva, Melanie ingin membuat proses desain grafis lebih mudah dan sederhana.
Pada saat berusia 19 tahun, Melanie sempat mengajar desain komputer yang merupakan bagian dari studinya di Communications and Commerce di University of Western, Australia.
Kemudian di tahun 2007, ia menunda studinya untuk fokus untuk mendirikan di Fusion Yearbooks, perusahaan yang berfokus pada desain buku tahunan.
Perusahaan yang didirikan di ruang tamu rumahnya itu, kini masih berdiri dan menjadi penerbit buku tahunan terbesar di Australia.