Sosok Putri Minangsari, Penulis Sekaligus Penari Tradisional Bali
Hari Tari Sedunia, inilah sosok Putri Minangsari yang merupakan penulis sekaligus penari tradisional Bali !
Meski menjalani berbagai profesi, saat ditanya oleh orang, Putri selalu menjawab jika dirinya berprofesi sebagai penari.
"Saat ditanya orang, kamu itu apa, saya selalu bilangnya penari dulu. Saya penari yang hobi menulis mungkin haha. Jadi persona saya lebih ke seniman tari," cerita Putri.
"Saya tidak hanya menari, tapi saya juga melestarikan budaya menari dan membuat koreografi," tambahnya.
Ia mengaku tidak membutuhkan pencapaian formalitas seperti piala atau piagam sebagai seorang penari.
Sebagai seorang guru tari, pencapaian yang paling membanggakan ialah melihat muri-murid yang awalnya tidak bisa menari, tapi akhirnya bisa menari dan tampil dengan baik di panggung.
Baca juga: Catat! Ini 3 Kondisi yang Aman jika Ingin Membicarakan Gaji di Kantor
"Melihat murid yang sudah berlatih berbulan-bulan lalu berpentas dan tampil dengan baik, menurut saya itu adalah pencapaian yang luar biasa," ujar Putri.
"Kedua, saya bisa membuat garapan pertunjukkan yang menghibur dan menginspirasi orang-orang," lanjutnya.
Tak hanya berprofesi sebagai seorang penari dan penulis, Putri ternyata juga aktif menyuarakan isu perempuan dan feminisme melalui akun media sosial.
Sesekali terlihat, Putri pernah ikut berdemo menyuarakan suaranya di depan gedung DPR RI untuk mendukung pengesahan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual yang kini telah disahkan.
"Sejujurnya saya adalah penyintas KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Jadi tahun 2004, saya menjadi single mom. Saya merasa harus menolong diri sendiri dari kekelaman masa lalu, dan hal itu membuat saya untuk membantu siapa saja yang bernasib seperti saya," cerita ibu dua anak ini.
"Sejak saat itu, saya mulai berteman dengan teman-teman aktivis perempuan dan sering dilibatkan dalam aksi demo untuk menyuarakan aspirasi."
"Menurut saya, pada dasarnya setiap orang itu feminis jika kita percaya perempuan posisinya sama dengan laki-laki yang haknya juga harus dihormati," tambahnya lagi. (*)