Fakta di Balik Tagar Viral Twitter Fake Copyrights yang Dinaikkan ARMY BTS
Ini dia sederet fakta di balik tagar viral Twitter Fake Copyrights dan Twitter Malicious DMCA yang dinaikkan oleh ARMY, penggemar boy group BTS.
Penulis:
Gaspar Oku
Team Copyright ini menyebut dirinya sebagai peneliti keamanan siber dari Bangladesh.
Dilihat dari lama profilnya di Facebook, Team Copyright ini sudah memiliki 5000 pengikut.
Sebelum menangguhkan akun BTS WORLD, Team Copyright sudah meminta Twitter untuk menghapus gambar profil dan foto sampul akun tersebut.
Alasannya adalah terkait copyrights dimana gambar profil dan foto sampul menyalahi aturan hak cipta.
Setelah diselidiki lebih lanjut, Team Copyright ini tidak sekali menangguhkan akun milik BTS.
Melansir dari The Sun, Team Copyright bahkan memiliki misi untuk melaporkan atau menghapus berbagai akun penggemar BTS.
Hal itu terbukti dari beberapa ARMY yang tidak bisa mengakses dan menemukan fan account atau akun fans BTS yang biasa digunakan untuk keperluan voting dan streaming.
Team Copyright tidak hanya menarget akun resmi milik BTS, tapi juga akun fans yang sudah memiliki banyak followers.
Baca Juga: Ini Prestasi Baru BTS dan Coldplay Pasca My Universe No 1 Billboard 100
Diketahui bahwa alasan Team Copyright melakukan ini adalah karena BTS diduga bertentangan dengan keyakinan tim mereka.
Berdasarkan laman Facebook mereka, Team Copyright adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk mencapai dunia maya yang bersih dengan menghapus konten "dewasa dan ateis" secara online.
Mengetahui bahwa yang menangguhkan akun resmi serta fan account BTS bukan dari pihak Twitter, ARMY pun ramai-ramai menaikkan tagar #TwitterFakeCopyrights dan #TwitterMaliciousDMCA.
Tagar itu dimaksudkan agar Twitter bisa melindungi akun pengguna aplikasinya dari serangan serta klaim copyrights palsu yang diarahkan pada mereka.
Sebab saat ini Twitter dinilai tidak melakukan pengecekan terhadap klaim copyrights yang diarahkan pada sebuah akun.