Selasa, 7 Oktober 2025

Film Keluarga Cemara: Arti Kekuatan dan Perjuangan Orang Tua untuk Wujudkan Mimpi Anak

Film Keluarga Cemara yang disutradarai Yandy Laurens menyampaikan harapan dan mimpi anak-anak yang menjadi dorongan dan kekuatan orang tua.

Ilustrasi Parapuan Foto 2021-07-23 12:00:27 

Si sulung, Euis, baru saja memasuki dunia remaja di kota namun sudah harus berpindah ke desa yang memiliki budaya pergaulan yang jauh berbeda.

Baca Juga: Memperingati Hari Anak Nasional 23 Juli: Tema, Logo, dan Tujuan HAN 2021

Kita melihat Euis di awal film sebagai seorang anggota tim modern dance, dia memiliki bakat dan mimpi untuk terus mengikuti kompetisi menari bersama timnya di Jakarta.

Mimpi Euis dan Ara adalah hal yang mendorong mereka tetap bersemangat, bagaikan api, mimpi-mimpi tersebutlah yang membuat mereka tetap menyala.

Keadaan keluarga yang berubah drastis membuat mimpi-mimpi tersebut perlahan harus dilupakan oleh Euis dan Ara dan api semangat kedua anak tersebut harus redup sejenak.

Melihat anak-anak yang kehilangan motivasinya untuk mengejar mimpi pasti sangatlah menyakitkan bagi orang tua, apa lagi perubahan drastis di perilaku mereka nampak jelas.

Abah dan Emak di saat yang sama pun sedang berada di dalam keadaan yang sangat sulit, ditambah Abah yang harus mengalami kecelakaan kerja.

Namun, mengingat mimpi dan harapan dari anak-anak membuat mereka bangkit lagi, walaupun dengan cara yang berbeda.

Keluarga Cemara merupakan film yang realistis dan mengglorifikasikan perjuangan yang berujung pada kesejahteraan materialistik, seperti film keluarga yang sering kita temukan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Anak yang Masih Cocok Dibaca hingga Dewasa dalam Rangka Hari Anak Nasional


Perjuangan Abah dan Emak dalam mewujudkan mimpi Euis dan Ara digambarkan sangat sederhana namun penuh kekuatan.

Bukanlah harta atau kesempatan yang besar untuk Euis dan Ara dalam menggapai mimpi, namun keberadaan arti keluarga dan dukungan sepenuhnya yang Abah dan Emak berikan, karena untuk saat ini hanya itu "harta" yang mereka miliki.

Abah dan Emak tidak hanya bekerja keras, mereka juga berusaha untuk menjadikan rumah mereka sebagai ruang aman untuk Euis dan Ara untuk menjadi diri mereka sendiri dan berani untuk tetap bermimpi walau jalan tidak semulus yang diharapkan.

Saat Ara mendapatkan peran sebagai pohon cemara dan tidak bisa menjadi seorang putri, Abah dan Emak memberikan dukungan dan semangat penuh layaknya dukungan pada pemeran utama.

Walaupun lelah sehabis bekerja, Abah dan Emak tetap membantu Ara berlatih setiap hari, menyalurkan kekuatan mereka kepada Ara agar anak bungsunya dapat tampil dengan maksimal.

Halaman
123
Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved