Film Keluarga Cemara: Arti Kekuatan dan Perjuangan Orang Tua untuk Wujudkan Mimpi Anak
Film Keluarga Cemara yang disutradarai Yandy Laurens menyampaikan harapan dan mimpi anak-anak yang menjadi dorongan dan kekuatan orang tua.
Parapuan.co - Kisah Keluarga Cemara bukanlah hal asing, apa lagi bagi kamu yang tumbuh di tahun 90-an.
Keluarga Cemara adalah serial TV legendaris yang sangat populer di tahun 90-an dan awal 2000-an.
Perjalanan keluarga Abah, Emak, Euis, dan Ara dibuat ulang dalam bentuk film layar lebar oleh sutradara Yandy Laurens bersama Visinema Pictures tahun 2019 lalu.
Keluarga Cemara kini tayang di Netflix dan sangat cocok untuk ditonton bersama keluarga pada Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli.
Dalam film ini kita melihat kisah Abah (Ringgo Agus Rahman) dan Emak (Nirina Zubir) yang menghadapi masalah dengan pekerjaan sehingga rumah dan segala harta milik mereka harus disita.
Kedua anak mereka, Euis (Adhisty Zara) dan Ara (Widuri Puteri) akhirnya harus ikut pindah ke kampung halaman Abah yang jauh dari kota.
Baca Juga: Hari Anak Nasional 23 Juli 2021: Sejarah, Kronologi, dan Tujuan
Mereka kemudian berjuang untuk kembali menyusun hidup yang baru, beradaptasi, dan menemukan arti keluarga sesungguhnya di tempat yang asing.
Euis dan Ara dalam film ini diceritakan sebagai anak yang penurut dan memahami keadaan keluarga.
Namun, sebagai anak, Euis dan Ara juga memiliki mimpi akan kehidupan dan masa depan yang mereka inginkan.
Mimpi mereka mungkin terdengar sederhana, namun apa yang Euis dan Ara inginkan menjadi dorongan dan kekuatan sendiri untuk Abah dan Emak.
Si anak bungsu, Ara, adalah anak yang ceria dan penuh talenta, dia suka menggambar dan memiliki bakat dalam bernyanyi.
Abah dan Emak menyadari keaktifan Ara, maka mereka mendukung mimpi Ara untuk berperan menjadi seorang putri di drama sekolahnya.