Kamis, 2 Oktober 2025

Ciptakan 'Wayang Papua', Seniman Jogja Ingin Jembatani Budaya Papua Menembus Indonesia

Seniman asal Jogja, Lejar Daniartana Hukubun (30) menciptakan sebuah karya seni 'Wayang Papua'untuk dapat lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia

Tangkap Layar Sonora FM
lejar Seniman Wayang Papua 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang seniman, Lejar Daniartana Hukubun (30) menciptakan sebuah karya seni yang ia beri nama 'Wayang Papua'.

Karya ini dibuat oleh Lejar sebagai representasi dari kebudayaan Papua untuk dapat lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Hal tersebut diungkap langsung oleh Lejar saat wawancara daring dalam Program Pesona Indonesia kerjasama dengan Bentara Budaya Jakarta pada YouTube channel Sonora FM, Jumat (4/6/2021).

Lejar mengungkapkan, Wayang Papua diharapkan dapat menjadi media seni yang dapat menjembatani antara kebudayaan Papua dengan kebudayaan Indonesia lainnya.

Baca juga: Wayang pada Tumbler Edisi Khusus, Hasil Kreativitas Ilustrator Ayang Cempaka

Baca juga: Majukan Industri Kreatif di Pacitan, Peneliti ISI Surakarta Rancang Souvenir Berbasis Wayang Beber

Lebih jauh lagi, Lejar berharap Wayang Papua dapat mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia atas beragamnya budaya.

Sehingga, setidaknya karya ini dapat menjadi sebuah media pembawa perdamaian bangsa.

"Wayang Papua selain menjadi media seni, juga pembawa perdamaian dengan menjadi jembatan kebudayaan," terang Lejar.

Latar Belakang Karya

Seniman berdarah campuran Jogja dan Maluku ini memiliki ikatan emosional dengan Papua.

Dirinya lahir dari seorang ibu yang berasal dari Jogja, sementara ayahnya dari Maluku.

Namun sang ayah tumbuh dan besar di Merauke.

Sehingga, Lejar sangat akrab dengan kehidupan dan budaya orang-orang Papua.

Wayang Papua ini tercipta berawal dari kegelisahan Lejar terhadap presepsi orang tentang kebudayaan Papua.

Baca juga: Kepada Gibran, Budayawan Solo Usul Gedung Wayang Orang Sriwedari Diperbaiki dan Lebih Modern

Lejar menilai, hingga saat ini masih banyak orang yang kurang paham, bahkan juga keliru terhadap kebudayaan Papua.

Hal tersebut disadari Lejar, mengingat minimnya informasi yang diterima masyarakat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved