Bos Foxconn Beri Sinyal Bakal Beli Saham Nissan, Sepakat Garap Mobil Listrik Canggih Bersama
Foxconn mempertimbangkan rencana pembelian saham Renault di Nissan, bukan untuk merger melainkan strategi memperkuat kerja sama dalam industri EV
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM- Kepala Foxconn Taiwan, Liu Muda mengatakan bahwa pihaknya terbuka atas rencana pembelian saham raksasa otomotif Renault SA di Nissan Motor Co sebanyak 36 persen.
"Jika kerja sama mengharuskannya (pembelian saham Nissan), kami akan mempertimbangkannya," kata ketua Foxconn Young Liu dikutip dari Reuters.
Kendati Foxconn telah mempertimbangkan rencana pembelian saham Renault di Nissan.
Namun Liu mengatakan kepada wartawan bahwa pembelian saham tersebut bukan bentuk merger melainkan strategi untuk memperkuat kerja sama.
"Jika ada kebutuhan operasional, kami akan. Namun, membeli saham bukanlah tujuan kami, tujuan kami adalah kerja sama." ujar Liu.
“Kami siap untuk menjajaki potensi kerja yang sama dengan Nissan Motor Co untuk menyelamatkan nasib produsen mobil Jepang itu dari kesulitan,” imbuhnya.
Komentar dari Kepala Foxconn Young Liu muncul setelah seorang sumber mengatakan bahwa perusahaan Jepang
Mengapa Foxconn Tertarik untuk Berkolaborasi dengan Nissan?
Foxconn berencana untuk menjajaki peluang kerja sama dengan Nissan, yang saat ini mengalami kesulitan.
Liu menyatakan bahwa mereka ingin menyelamatkan produsen mobil Jepang tersebut dari tantangan yang dihadapinya.
Komentar ini muncul setelah informasi bahwa Nissan tengah membatalkan diskusi merger dengan Honda,
Nissan tak menjelaskan alasan mengapa pihaknya mundur dari rencana merger itu.
Baca juga: Ini Pemicu Batalnya Merger Honda dan Nissan, Dua Raksasa Otomotif Jepang
Menurut sumber yang mengetahui pembicaraan ini, negosiasi antara Nissan dan Honda mengalami hambatan akibat perbedaan visi yang semakin besar.
Honda disebutkan ingin menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan di bawah arahan Honda, suatu skenario yang tidak sesuai dengan konsep awal merger yang diusulkan sebagai kesepakatan antara dua pihak yang setara.
Alasan ini yang membuat Nissan memutuskan keluar dan mengakhiri rencana kerja sama senilai lebih dari 60 miliar dolar AS dengan Honda
Dengan ambisi untuk mendiversifikasi bisnis di sektor kendaraan listrik (EV), Foxconn melihat kesempatan besar untuk meraup keuntungan melalui kolaborasi ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.