Senin, 29 September 2025

Ini Pemicu Batalnya Merger Honda dan Nissan, Dua Raksasa Otomotif Jepang

Proposal Honda untuk menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan dianggap sebagai pukulan yang tidak dapat diterima

|
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/Richard Susilo
BATAL MERGER - Presiden Makoto Uchida, Presiden Nissan Motor Co., Ltd. (kiri), Toshihiro Mibe, Presiden Honda (tengah) dan Takao Kato, Presiden Mitsubishi Motors (kanan) setelah jumpa pers Senin ini (23/12/2024). 

Namun, dengan dihentikannya pembicaraan integrasi, efisiensi di berbagai sektor kini menjadi tantangan baru.

"Kami kembali ke titik awal," ujar seorang eksekutif industri.

Meskipun demikian, Honda dan Nissan akan tetap berkolaborasi dalam beberapa pengembangan teknologi, seperti riset perangkat lunak yang telah dimulai sebelum negosiasi merger.

Mitsubishi Motors juga dikabarkan mempertimbangkan untuk bergabung dalam kerja sama ini.

Namun, dengan adanya ketegangan antara Honda dan Nissan, masih belum jelas apakah kolaborasi ini akan efektif di masa depan.

Strategi Masa Depan Honda

Honda diperkirakan akan mencari mitra baru untuk meningkatkan daya saingnya.

"Kemungkinan kami akan mencari mitra baru untuk memperluas skala bisnis, sesuai dengan tujuan awal dari integrasi ini," ujar seorang pejabat Honda.

Namun, di tengah tren aliansi global di industri otomotif, Honda menghadapi tantangan besar. Sebagai perusahaan yang selama ini memilih jalur independen tanpa keterikatan modal dengan pihak lain, menemukan mitra baru bukanlah tugas yang mudah.

Fokus Honda kini adalah menentukan langkah strategis berikutnya untuk memastikan daya saingnya tetap terjaga.

Dengan terus memburuknya kinerja keuangan, Nissan harus segera meningkatkan profitabilitas.

Beberapa langkah yang harus diambil antara lain meninjau ulang sistem produksi yang berlebihan, mengurangi biaya operasional, melaksanakan rencana pemangkasan kapasitas produksi dan pengurangan karyawan.

Langkah-langkah ini sudah diumumkan sejak November tahun lalu, namun Nissan perlu mempercepat implementasinya.

Selain itu, munculnya Hon Hai Precision Industry—perusahaan elektronik asal Taiwan—yang dikabarkan tertarik untuk bekerja sama dengan Nissan menjadi isu menarik.

Ketua Hon Hai telah mengadakan pembicaraan dengan Renault, pemegang saham terbesar Nissan, pada 12 Februari 2025. Ia mengindikasikan minatnya untuk berkolaborasi dengan Nissan, meskipun bukan dalam bentuk akuisisi.

Perkembangan selanjutnya dari strategi bisnis Nissan akan terus dipantau dengan seksama oleh pelaku industri.

Diskusi merger para industri mobil Jepang dilakukan para Pencinta Jepang dapat gabung dengan mengirimkan email ke: [email protected]  Tuliskan nomor whatsappnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan