Selasa, 30 September 2025

Bertemu Gaikindo-nya Tiongkok, Menperin Tawarkan Kerjasama Perakitan untuk Tes Pasar, Apa Skemanya?

Empat pabrikan otomotif China sepakat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil listrik setir kanan untuk pasar ekspor.

Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Sanusi
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai melakukan pertemuan bilateral dengan China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) atau Gaikindo-nya Tiongkok. 

Yaitu 99 unit per 1.000 penduduk, dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 490, Thailand 275, dan Singapura 211.

"Hal ini menunjukkan masih besarnya peluang bagi perkembangan industri otomotif di Indonesia," ujar Fu Bingfeng.

Menperin melawat ke China OK
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai melakukan pertemuan bilateral dengan China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) atau Gaikindo-nya Tiongkok.

Fu Bingfeng juga menjabarkan penetrasi industri otomotif China di Indonesia.

Fu Bingfeng, mengatakan pada tahun 2023, penjualan retail dari brand asal Tiongkok di Indonesia mencapai 33 ribu unit dengan pangsa pasar sebesar 3,4 persen.

Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana penjualan hanya mencapai 27 ribu unit dengan pangsa pasar sebesar 2,7 persen.

"Peningkatan ini mencerminkan kontribusi yang semakin besar dari brand Tiongkok dalam pasar otomotif Indonesia," ujarnya..

Selain itu, kata Fu Bingheng, CAAM juga melihat meningkatnya jumlah pabrikan asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia.

Masuknya Chery, Neta, dan yang terbaru BYD menandakan ketertarikan yang kuat dari pabrikan Tiongkok untuk berinvestasi di pasar Indonesia.

CAAM sangat mengapresiasi minat ini dan berharap dapat terus memperkuat hubungan kerja sama antara kedua negara.

TKDN di Industri Otomotif Nasional

Pada Mei 2024 PT Neta Auto Manufacturing Indonesia telah memproduksi Neta V-II dengan TKDN mencapai 40 persen dan berencana untuk meningkatkan TKDN sampai dengan 60 persen pada 2025, dengan target penjualan sebesar 10.000 unit per tahun.

Pada pertemuan dengan SAIC GM Wuling Automobile Company, Agus mengapresiasi kinerja perusahaan tersebut yang telah mampu mengekspor produk mobil listriknya ke 11 negara dan menjadikan Indonesia sebagai fasilitas produksi industri otomotif terbesar di luar China.

“Pemerintah Indonesia mengharapkan agar Wuling dapat menjajaki peningkatan pasar ekspor terutama untuk produk EV agar semakin menegaskan target Indonesia sebagai basis produk EV di ASEAN dan dunia," kata Agus.

Selanjutnya, pada pertemuan dengan Cherry Automobile, perusahaan ini akan melakukan riset produksi mobil PHEV (plug-in hybrid vehicle) di Indonesia.

Chery juga telah menyampaikan komitmennya untuk memproduksi kendaraan EV dengan total 100.000 unit pada tahun 2030.

Pemerintah Indonesia juga menyampaikan apresiasi kepada Dongfeng Sokon yang telah meluncurkan produk kendaraan listrik di Indonesia dan mengharapkan untuk dapat memperbanyak line up produksi kendaraan listrik dengan membawa model EV dari Principal ke Indonesia.

Saat ini, Sokon memiliki kapasitas produksi 50 ribu unit. Kapasitas produksi SGMW mencapai 120 ribu unit.

Sedangkan Chery berencana memiliki kapasitas produksi 8.000 unit. Begitu pula Neta yang rencana produksinya sebesar 9.300 unit.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan