Pengalaman Panjang Rifat Sungkar Terjun ke Reli Mobil
Rifat juga menekankan sikap disiplin dan menghargai peralatan balap milik sendiri adalah hal yang sangat penting buat terjun di olahraga balap mobil.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjun ke dunia balap saat ini dinilai lebih mudah jika dibandingkan dengan 20 tahun lalu.
Pereli Rifat Sungkar yang juga brand ambassador Mitsubishi Motors di Indonesia menjelaskan pengalamannya tentang bagaimana menjadi seorang pembalap, terutama di balap reli.
Rifat mengaku dirinya terlahir dari keluarga pembalap reli. Sang ayah Helmy Sungkar dan ibu Ria Sungkar melegenda di ajang balap reli Indonesia.
“Orang tua saya memang punya akses ke balap reli, mobil balap punya, relasi juga banyak, tapi saya sendiri harus berusaha dari bawah dan harus berjuang sendiri. Buktinya saya pertama kali ikut balap gokart hanya diberi modal rangka saja. Untuk mesin, ban dan lainnya saya harus beli sendiri. Itu kira-kira saat saya berumur 7 tahun," tutur Rifat, Selasa (4/8/2020).
Baca: Pertarungan Makin Ketat, Seri 3 HRSC Lahirkan Juara Baru
Dia mengatakan, menjadi pembalap tidak selalu membutuhkan biaya mahal atau harus jadi orang kaya. Menurut Rifat, bila sejak dini anak ingin menjadi pembalap, di tahap awal dapat mulai diikutkan di balap gokart.
Gokart memiliki standar tertentu agar seseorang lancar mengendarai mobil balap lain seperti reli atau bahkan balap single seater.
Baca: Jadwal MotoGP Republik Ceska 2020 - Nasib Valentino Rossi Ditentukan di Balapan Ini
Belajar menjadi pembalap melalui gokart juga bertujuan untuk menguasai dasar balapan, sensitifitas, serta teknik, seperti balance manuver, akselerasi dan pengereman.
Balap gokart juga akan membuat seseorang menjadi kompetitif, pasalnya semua peserta dikelompokan sesuai dengan umurnya sehingga tidak akan dikucilkan karena kelompok umurnya sama.
Rifat mulai ikut balap gokart pada umur 14 tahun, tapi kini anak usia 10 tahun sudah bisa mengikuti balap gokart.
Tahun 1997, Rifat memulai perjalanan di ajang balap sport rally, di mana kemudian ia menjadi juara nasional 5 kali berturut-turut sampai tahun 2002.
Sementara, untuk menjadi seorang pereli bisa dimulai dari bawah dan sejak usia dini. "Sekarang ini dengan tinggi badan yang sudah mencukupi syarat, maka sudah bisa ikut balap reli," ungkap Rifat.
Untuk memulai balapan, mendapatkan izin dari orang tua juga penting, karena pada usia dini pasti belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi), walaupun baik reli dan sprit rally berada di Kawasan tertutup dan tidak melibatkan jalan umum.
Rifat juga menyebut sekarang ini sudah ada banyak fasilitas yang menunjang, seperti mobil-mobil yang bertransmisi otomatis, sehingga tidak perlu belajar transmisi manual.
Untuk menjadi pereli sendiri, sudah disediakan standar untuk menjaga regenerasi di dunia balap reli.