Senin, 29 September 2025

Bursa Kripto FTX Pulihkan Aset Senilai 7,3 Miliar Dolar AS

Pertukaran kripto yang bangkrut, FTX, memulihkan lebih dari 7,3 miliar dolar AS dalam bentuk uang tunai dan aset kripto.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Bloomberg
Ilustrasi FTX, bursa kripto yang ambruk 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Pertukaran kripto yang bangkrut, FTX, memulihkan lebih dari 7,3 miliar dolar AS dalam bentuk uang tunai dan aset kripto.

Jumlah tersebut meningkat lebih dari 800 juta dolar AS sejak Januari, kata pengacara FTX di sidang pengadilan kebangkrutan Amerika Serikat pada Rabu (12/4/2023).

Pengacara FTX, Andy Dietderich, mengatakan perusahaan mulai memikirkan masa depannya setelah berbulan-bulan berupaya mengumpulkan sumber daya dan mencari tahu apa yang salah di bawah kepemimpinan mantan pendiri FTX yang didakwa, Sam Bankman-Fried.

Baca juga: Bos Kripto FTX Hadapi Dakwaan Baru, Dituduh Berikan Suap 40 Juta Dolar AS ke Pejabat China

"Situasinya telah stabil, dan api sudah padam," kata Dietderich, seperti yang dikutip dari Reuters.

FTX telah diuntungkan dari kenaikan harga kripto baru-baru ini, kata Dietderich. Total pemulihannya akan bernilai 6,2 miliar dolar AS berdasarkan harga kripto dari November 2022, ketika bursa kripto itu mengajukan kebangkrutan.

Kebangkrutan FTX terjadi setelah pedagang menarik 6 miliar dolar AS dari platform tersebut dalam tiga hari dan pertukaran saingannya Binance meninggalkan kesepakatan penyelamatan.

CEO baru FTX, John Ray, telah merinci transfer dana yang tidak tepat dan akuntansi yang buruk di bursa kripto yang runtuh tersebut, menggambarkannya sebagai "kegagalan total" dari kontrol.

Melihat ke masa depan, kata Dietderich, FTX sedang bernegosiasi dengan para pemangku kepentingan tentang opsi untuk memulai kembali layanan pertukaran kriptonya, dan mungkin akan membuat keputusan tentang hal itu pada kuartal saat ini.

Dia menawarkan beberapa detail tentang apa arti reboot bagi pelanggan FTX yang setoran kriptonya telah dikunci selama kasus kebangkrutan berlangsung.

Baca juga: Bekas Bos Kripto FTX Nishad Singh Mengaku Lakukan Penipuan dan Pencucian Uang

Sejauh ini, pelanggan FTX di Jepang adalah satu-satunya yang dapat menarik dana, karena peraturan kripto negara itu yang relatif kuat, kata Dietderich.

FTX akan membutuhkan modal yang signifikan untuk memulai kembali pertukaran kripto, karena antarmuka pelanggan yang ada hanya memiliki sedikit koneksi dengan pergerakan uang di belakang layar, kata pengacara itu.

"Aplikasi ini bekerja dengan baik, tetapi sebenarnya itu hanya sebuah fasad," ujar Dietderich.

Tidak jelas apakah FTX harus menggunakan dananya sendiri untuk memulai kembali layanan pertukaran kriptonya, daripada menggunakan uang untuk membayar pelanggan, kata Dietderich. Memulai kembali bursa mungkin memerlukan pendanaan dari luar atau penjualan aset bursa.

Baca juga: Bekas Bos Kripto FTX Nishad Singh Mengaku Lakukan Penipuan dan Pencucian Uang

FTX juga sedang mengerjakan rencana awal Bab 11 yang akan menawarkan perusahaan jalan keluar dari kebangkrutan, kata Dietderich.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan