Senin, 6 Oktober 2025

Jokowi dan Kiprah Politiknya

Hendri Satrio Sebut Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Kertanegara Bukan Sekadar Silaturahmi Biasa

Ia menduga Jokowi dan Prabowo membahas polemik ijazah Wapres Gibran hingga kunjungan tokoh kontroversial Abu Bakar Ba’asyir ke rumah Jokowi di Solo.

|
Penulis: Chaerul Umam
TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
PERTEMUAN JOKOWI PRABOWO - Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menyoroti pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Sabtu (4/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menyoroti pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Sabtu (4/10/2025).

Founder dari Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia KedaiKOPI itu menyebut, pertemuan selama dua jam itu tidak sekadar ajang silaturahmi biasa.

Menurut Hensa, sejumlah isu hangat belakangan ini bisa menjadi bahan pembicaraan kedua tokoh, mulai dari polemik ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hingga kunjungan tokoh kontroversial Abu Bakar Ba’asyir ke rumah Jokowi di Solo.

Hensa menilai, meskipun Prabowo dan Jokowi dikenal akrab, pertemuan kali ini terasa tidak biasa karena rangkaian kejadian politik sebelum dan sesudahnya.

Demo besar pada 28-31 Agustus 2025 yang menyeret nama Jokowi, reshuffle kabinet hingga pernyataan Jokowi yang minta relawannya mendukung Prabowo-Gibran untuk dua periode, menjadi latar belakang yang membuat publik curiga.

“Kejadian selanjutnya apa lagi? Abu Bakar Ba'asyir ke rumahnya Pak Jokowi, terus meningkat eskalasi isu ijazah Gibran, jadi kejadian-kejadian itu yang kemudian akhirnya diduga oleh masyarakat penyebab kenapa Pak Jokowi mengharuskan dirinya ketemu dengan Pak Prabowo,” kata Hensa dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (6/10/2025).

Hensa juga menyoroti langkah Prabowo yang memanggil dua menterinya usai pertemuan tersebut, yakni Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto.

Menurutnya, waktu pemanggilan tersebut menimbulkan tanda tanya publik karena bertepatan dengan memanasnya isu ijazah Gibran dan potensi dampak keamanan dari kunjungan Ba’asyir.

“Kalau lihat kejadian-kejadiannya, menurut saya ada beberapa hal yang dibahas. Bisa saja tentang Abu Bakar, bisa saja tentang ijazah, bisa saja tentang reshuffle, atau dukungan Prabowo-Gibran dua periode,” kata Hensa.

“Justru saya menilainya dukungan Prabowo-Gibran dua periode itu pasti diungkapkan pada saat itu. Dua jam waktu yang sebentar kalau sambil makan kan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Hensa menilai pertemuan ini cukup signifikan karena memperlihatkan inisiatif Jokowi untuk mendatangi langsung kediaman Prabowo.

“Kalau kemudian sampai Pak Jokowi ketemu Pak Prabowo itu pasti ada hal yang penting. Mungkin salah satu diantara yang saya sebutkan tadi, kalau nggak penting kan Whatsapp-an aja gitu bisa jadi atau telponan aja,” ucapnya.

Sebab itu, ia mengingatkan publik untuk mencermati kebijakan atau keputusan yang mungkin akan muncul dalam waktu dekat pasca pertemuan tersebut.

“Pertemuan ini adalah hal yang menarik, sudah pasti, tapi setelah ini kita lihat apakah ada kebijakan-kebijakan yang tiba-tiba muncul pasca pertemuan Pak Prabowo dan Pak Jokowi,” tandasnya.

Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi) menyambangi kediaman Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (4/10/2025).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved