HUT TNI
Ucapan HUT TNI ke-80 Tahun 2025, Simak Sejarah Singkat Terbentuknya Tentara Nasional Indonesia
Hari Ulang Tahun TNI (Tentara Nasional Indonesia) ke-80 diperingati pada hari ini, 5 Oktober 2025, simak kumpulan ucapan dan sejarah terbentuknya.
Tekanan politik datang dari kelompok komunis yang berusaha menempatkan TNI di bawah pengaruh mereka melalui Pepolit, Biro Perjuangan, dan TNI-Masyarakat.
Sedangkan tantangan militer dalam negeri muncul dari pergolakan bersenjata di berbagai daerah, termasuk pemberontakan PKI di Madiun dan Darul Islam (DI) di Jawa Barat yang mengancam keutuhan bangsa.
Sementara itu, tantangan eksternal berupa Agresi Militer Belanda yang dua kali dilancarkan dengan dukungan organisasi dan persenjataan yang lebih modern.
Menyadari keterbatasannya dalam menghadapi agresi Belanda, bangsa Indonesia kemudian menggelar Perang Rakyat Semesta dengan mengerahkan seluruh kekuatan TNI, masyarakat, dan sumber daya nasional.
Dengan cara inilah kedaulatan dan keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia berhasil dipertahankan.
Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), akhir tahun 1949 dibentuk Republik Indonesia Serikat (RIS).
Bersamaan dengan itu, lahirlah Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan TNI dan KNIL dengan TNI sebagai inti.
Pada Agustus 1950, RIS dibubarkan sehingga Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, dan APRIS berubah menjadi Angkatan Perang RI (APRI).
Masa demokrasi parlementer 1950–1959 turut memengaruhi kehidupan TNI.
Intervensi politik yang berlebihan ke dalam tubuh TNI memicu Peristiwa 17 Oktober 1952 yang menimbulkan keretakan di lingkungan TNI AD.
Di sisi lain, campur tangan politik juga mendorong TNI terlibat dalam politik praktis dengan mendirikan partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) yang ikut serta dalam Pemilu 1955.
Periode yang dikenal sebagai Demokrasi Liberal ini juga ditandai dengan sejumlah pemberontakan.
Pada 1950 muncul pemberontakan APRA di Bandung, pemberontakan Andi Azis di Makassar, serta pemberontakan RMS di Maluku.
Gerakan DI/TII Jawa Barat meluas ke Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Aceh.
Pada 1958, muncul pula pemberontakan PRRI/Permesta di Sumatera dan Sulawesi Utara yang mengancam keutuhan bangsa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.