Senin, 6 Oktober 2025

Profil dan Sosok

Sosok Kapuspen TNI Mayjen Freddy Ardianzah yang Bantah Narasi Negatif Insiden Bendera Robek di Monas

Kapuspen TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah meminta publik tidak mudah terpengaruh narasi negatif soal insiden robeknya bendera di Monas.

KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA dan Tangkap layar X/IndoPopBase
VIRAL BENDERA ROBEK - Kolase Foto: Kapuspen TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah (kiri) dalam sesi doorstop dengan awak media di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025) seusai gladi bersih HUT ke-80 TNI dan Tangkapan layar video viral insiden Bendera Merah Putih robek saat gladi resik upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI di Monas pada Kamis (2/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Mayor Jenderal (Mayjen) TNI (Mar) Freddy Ardianzah, Kepala Pusat Penerangan Tentara Negara Indonesia (Kapuspen TNI) yang meminta publik untuk tidak mudah terpengaruh narasi negatif soal insiden robeknya Bendera Merah Putih di Monumen Nasional (Monas).

Diketahui, gladi resik upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI di Monas pada Kamis (2/10/2025) diwarnai insiden Bendera Merah Putih robek menjadi dua bagian saat dikerek ke atas puncak monumen.

Bendera tersebut terlihat robek di bagian sambungan kain warna merah dan putih.

Saat dikerek, awalnya bendera tampak bergelombang tertiup angin, lalu bagian warna merahnya robek hingga akhirnya benar-benar terlepas dari warna putih dan melayang jatuh.

Sementara, bagian putih dari bendera masih terpasang di tali.

Insiden ini terekam kamera dan sempat viral di media sosial, terutama X (dulunya Twitter).

Gladi resik diadakan sebagai persiapan Perayaan HUT ke-80 TNI yang akan digelar pada Minggu (5/10/2025), di Monas, Jakarta Pusat, dengan menampilkan 1.047 alutsista dari matra darat, laut, dan udara.

Terkait insiden viral tersebut, Kapuspen TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menyampaikan sejumlah klarifikasi, mulai dari penyebab, penjelasan mengenai bahan atau material bendera yang robek, hingga imbauan kepada masyarakat.

1. Penyebab

Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan, saat insiden terjadi, angin bertiup cukup kencang, dengan kecepatan di atas 20 knot.

Selain itu, Freddy menyebut, bahan atau material kain pada bendera tersebut kurang baik sehingga tidak cukup kuat untuk menahan embusan angin.

Baca juga: Anggota DPRD Tuban Viral Merokok di Ruang Paripurna, Ini Penjelasannya

“Pada saat kemarin kan, angin di atas 20 knot itu cukup kencang. Jadi bahan kain yang kita gunakan juga kurang bagus. Sehingga ada sedikit missed di situ," kata Freddy, saat ditemui usai gladi bersih di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025), dikutip dari Wartakotalive.com.

2. Gladi untuk Uji Kemampuan Prajurit TNI sekaligus Kualitas Material yang Dipakai Saat Upacara

Freddy juga mengatakan, tujuan dari gladi bersih adalah untuk menguji kemampuan prajurit dan kualitas material yang digunakan dalam upacara.

Oleh karenanya, insiden bendera robek ini adalah bagian dari proses latihan.

Ia juga menyampaikan syukur, bahwa gladi bersih kedua yang digelar pada Jumat (3/10/2025) kemarin berjalan lancar, terlebih setelah dilakukan evaluasi dari insiden tersebut.

“Dalam gladi, saya jelaskan di sini juga, bahwa dalam gladi, latihan, kita memang menguji, selain kemampuan prajurit, menguji material yang kita gunakan," tutur Freddy. 

"Sehingga alhamdulillah di gladi bersih ini berjalan dengan lancar, merah putih berkibar," katanya. 

3. Imbau Masyarakat Tak Terpengaruh Narasi Negatif

Viralnya insiden bendera merah putih robek saat gladi resik upacara HUT ke-80 TNI di Monas pada Kamis (2/10/2025) sempat disertai sejumlah narasi bernada negatif di media sosial.

Oleh karenanya, Freddy meminta masyarakat untuk melihat insiden itu secara proporsional atau objektif berdasarkan fakta, karena gladi resik memang bertujuan untuk mendeteksi kekurangan. 

“Saya lihat di beberapa medsos viral, tapi narasinya masih negatif. Saya harapkan kita memberikan informasi yang benar dan menyejukkan," ujar Freddy, dilansir Kompas.com.

Lantas, siapa sosok Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah?

Freddy Ardianzah resmi ditunjuk sebagai Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI) dalam mutasi TNI pada Agustus 2025, menggantikan Mayjen TNI Kristomei Sianturi yang dipercaya menjabat Pangdam XX/Radin Inten. 

Saat itu, ia masih berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI.

Sebelumnya, Freddy menjabat sebagai Wakil Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Wakapuspen TNI).

Pergantian jabatan ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1102/VIII/2025 tanggal 15 Agustus 2025 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.

Lalu, pada Kamis (25/9/2025), Freddy Ardianzah mendapatkan kenaikan pangkat dari yang sebelumnya Brigadir Jenderal/Brigjen (Mar) atau bintang satu menjadi Mayor Jenderal atau Mayjen (Mar) alias bintang dua.

Pemberian kenaikan pangkat ini ditetapkan berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/1907/IX/2025 tanggal 22 September 2025, dikutip dari Kompas.com.

Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1998 dari kecabangan Intai Amfibi (TAIFIB). 

Selama bertugas di TNI AL, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah sudah menduduki sejumlah posisi penting, salah satunya adalah Asisten Intelijen (Asintel) Danpasmar 1 pada 2020. 

Ia lantas menorehkan sejumlah pencapaian luar biasa.

Saat pandemi Covid-19, Freddy menjadi kreator di balik pembuatan sosok "Super Marines", pahlawan fiksi yang digunakan Korps Marinir untuk mengedukasi masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dan larangan mudik Lebaran.

Video pendek kampanye ini mendapat sambutan luas dan diunggah langsung oleh Dankormar saat itu, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Mar. Suhartono, di akun Instagram @suhartono323.

Total, ada empat film pendek dengan judul Super Marines, Super Marines 2, Super Marines 3, dan Super Marines 4.

Pada 2021, Freddy diberi amanah sebagai Komandan Brigade Infanteri 1 Marinir (Danbrigif 1 Mar).

Pada 2022, ia mengemban jabatan baru sebagai Asisten Perencanaan Komandan Pasmar 2 (Asrena Danpasmar 2).

Pada 2023, Freddy menjabat Pa Sahli Tk. II Kumham dan Narkoba di lingkungan Panglima TNI.

Lalu, ia ditunjuk sebagai Wakil Kepala Pusat Penerangan (Wakapuspen) TNI sebelum akhirnya kini menjabat sebagai Kapuspen TNI.

Kini, Freddy Ardianzah menjadi figur istimewa di angkatannya karena menjadi alumni AAL 1998 pertama yang menembus level jenderal bintang dua.

(Tribunnews.com/Rizki A.)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved