Jadwal Puasa Sunnah Ayyamul Bidh di Bulan Oktober 2025, Berikut Bacaan Niatnya
Pada bulan Agustus 2025 ini, jadwal puasa sunnah Ayyamul Bidh jatuh di bulan Rabiul Akhir 1447 H, simak jadwal selengkapnya dalam artikel berikut.
TRIBUNNEWS.COM - Salah satu amalan sunnah yang bisa dikerjakan umat Islam pada bulan Oktober 2025 adalah puasa Ayyamul Bidh.
Puasa Ayyamul Bidh biasa disebut puasa hari-hari putih.
Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah tiap bulannya.
Dilansir Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim karya Ust. M. Syukron Maksum, puasa itu disebut puasa Ayyamul Bidh karena tiga hari tersebut bertepatan dengan bulan yang bersinar terang sehingga malam tampak putih bercahaya.
Bulan Oktober 2025 sendiri bertepatan dengan bulan Rabiul Akhir di awal, sementara di akhir bertepatan dengan bulan Jumadil Awal dalam kalender Hijriah.
Artinya, pada bulan Oktober 2025 ini, jadwal puasa sunnah Ayyamul Bidh jatuh di bulan Rabiul Akhir 1447 H.
Lantas, kapan jadwal puasa Ayyamul Bidh Oktober 2025?
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Oktober 2025
Berdasarkan perhitungan kalender Islam, berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Oktober 2025:
- Puasa Ayyamul Bidh hari pertama: Minggu, 5 Oktober 2025 atau 13 Rabiul Akhir 1447 H
- Puasa Ayyamul Bidh hari kedua: Senin, 6 Oktober 2025 atau 14 Rabiul Akhir 1447 H
- Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga: Selasa, 7 Oktober 2025 atau 15 Rabiul Akhir 1447 H
Baca juga: Berapa Hari Lagi Puasa Tahun 2026? Ini Tanggal Awal Ramadhan Muhammadiyah dan Pemerintah
DIketahui, puasa Ayyamul Bidh ini termasuk dalam ibadah sunnah, yang jika dilaksanakan mendapatkan pahala dan jika tidak dilaksanakan juga tidak menimbulkan dosa.
Puasa sunnah merupakan salah satu amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw dan dikerjakan secara sukarela oleh umat Islam dengan harapan mendapat pahala dari Allah SWT.
Keutamaan puasa sunnah tentu memiliki kekhasan sendiri yang berbeda keutamaan puasa wajib seperti puasa di bulan Ramadhan.
Berikut beberapa keutamaan dari puasa sunnah sebagaimana dikutip dari Baznas:
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Membersihkan jiwa dan tubuh dari dosa
- Menjadi amalan yang diperhitungkan di sisi Allah SWT
- Mencontoh dan mengikuti segala amalan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."
Baca juga: Kalender Hijriah Penanggalan Bulan Oktober 2025, Disertai Jadwal Puasa Sunnahnya
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
1. Laksana Puasa Sepanjang Masa
Nilai penting dari puasa sunah tiga hari dalam sebulan adalah laksana puasa sepanjang masa.
Sebagaimana diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis, "Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)." (Mutafaq alaih).
Tak hanya itu, seperti cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini, "Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga hari di setiap bulan, yakni pada hari-hari cemerlang tanggal 13, 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i).
2. Wasiat Rasulullah
Dalam hadis yang berbeda dan dengan lafaz yang berbeda pula, pertama diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata, "Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, (dalam wasiat pada Abu Hurairah tidak terdapat kata: jangan sampai ditinggalkan selama hidup) yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha dua rakaat, dan salat witir dua rakaat sebelum tidur."
Tentu saja pesan tersebut tidak hanya berlaku bagi mereka, namun juga berlaku bagi kita, bagian dari umat beliau.
Seakan-akan beliau bersabda, "Umat-umatku, laksanakan tiga hal sepanjang hidup kalian setiap harinya, tanpa boleh lupa, yaitu puasa tiga hari dalam sebulan, salat Dhuha, dan salat witir sebelum tidur."
3. Mengikuti Kebiasaan Rasulullah
Tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan, beliau juga menjalankannya sepanjang hidupnya.
Seperti halnya cerita Mu'adzah al-Adawiyah ra berikut ini, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra, "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?". Jawab Aisyah, "Benar." Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?". Aisyah menjawab, "Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).
Maka jika kita melaksanakannya, kita telah melaksanakan kebiasaan Rasulullah sehari-hari yang sudah jelas baik dan bermanfaat.
4. Baik Sedang di Rumah atau Bepergian
Bukti komitmen Rasulullah akan puasa tanggal 13, 14, dan 15 ini adalah beliau tidak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun, baik sedang di rumah maupun saat bepergian.
Seperti cerita Ibnu Abbas ra, "Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR. Nasa'i).
(Tribunnews.com/Latifah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.