Sabtu, 4 Oktober 2025

Muktamar PPP

Kantongi SK Kepengurusan DPP PPP Dari Pemerintah, Kubu Mardiono: Muktamar Kali Ini Sangat Berat

Juru Bicara PPP Usman Tokan, mengajak seluruh kader partai, termasuk dari kubu Agus Suparmanto dan Husnan Bey Fananie, untuk kembali bersatu.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
Kompas.com/Dok. Tim Pemenangan Mardiono
MUKTAMAR PPP - Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025). Juru Bicara PPP Usman Tokan, mengajak seluruh kader partai, termasuk dari kubu Agus Suparmanto dan Husnan Bey Fananie, untuk kembali bersatu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara PPP periode 2020–2025, Usman Tokan, mengajak seluruh kader partai, termasuk dari kubu Agus Suparmanto dan Husnan Bey Fananie, untuk kembali bersatu membangun partai.

Hal tersebut seiring Kementerian Hukum mengesahkan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) di bawah kepemimpinan Muhammad Mardiono.

Usman menyampaikan rasa syukurnya atas keputusan pemerintah yang mengakui kepengurusan di bawah Ketua Umum Muhammad Mardiono

Menurut dia, proses muktamar X yang berlangsung sebelumnya bukanlah hal yang mudah bagi internal partai.

"Muktamar kali ini terasa sangat berat kami hadapi. Mengingat cara memperjuangkan kandidat sangatlah tidak mencerminkan Partai Islam warisan ulama," kata Usman kepada wartawan, Jumat (3/10/2025).

Baca juga: Karangan Bunga Hiasi Kantor DPP PPP Usai Mardiono Disahkan Jadi Ketua Umum Periode 2025-2030

Usman juga memuji sikap tim pemenangan Mardiono yang tetap bertahan dalam menghadapi tekanan dan ketegangan yang sempat terjadi selama proses tersebut.

"Bayangkan saja kalau masing-masing-masing menggunakan cara-cara yang brutal tentunya ini akan sangat merugikan semua pihak," ujarnya.

Dengan telah dikeluarkannya surat keputusan Kemenkum, Usman berharap seluruh pengurus di berbagai tingkatan, baik DPP, DPW, hingga DPC di seluruh Indonesia dapat bersatu kembali dan fokus membangun partai menuju Pemilu 2029.

"Agar 2029 bisa lolos ke Senayan sesuai janji Pak Mardiono," ungkapnya.

Baca juga: Dualisme Kepengurusan PPP Mardiono Vs Agus Suparmanto Mengulang Konflik Hamzah Haz dan Zainuddin MZ

Ia juga secara terbuka mengajak dua kubu lainnya untuk mengakhiri perbedaan dan bersama-sama mendukung kepemimpinan Mardiono.

"Para kandidat baik Pak Agus maupun Pak Husnan, mari kita akhiri perbedaan ini. Kita bersatu dan bersama sama dengan Pak Mardiono dalam satu barisan/syaff. Tujuan kita sama yakni membangun kembali semangat perjuangan PPP sebagai partai masa depan," tegasnya.

PPP mengalami dualisme kepemimpinan yakni kepemimpinan Agus Suparmanto dan Mardiono setelah digelarnya Muktamar X PPP, di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025).

Kedua kubu mengklaim sama-sama terpilih secara aklamasi.

Proses Muktamar PPP yang digelar pada Sabtu 27 September 2025 juga diwarnai aksi kericuhan dan lempar kursi.

Kedua kubu pun mengklaim telah mengirim surat permohonan pendaftaran SK Kepengurusan PPP  ke Ditjen Administrasi Hukum Umum Kemenkum RI.

Menkum Tandatangani SK Kepengurusan PPP Mardiono

Menteri Hukum RI Supratman Andi Agtas menegaskan, dirinya telah menandatangani langsung kepengurusan DPP PPP dengan Ketua Umum terpilih Muhamad Mardiono.

Kata Supratman, penandatanganan itu dilakukan dirinya setelah PPP kubu Mardiono mengirimkan surat pendaftaran SK Kepengurusan, pada Selasa (30/9/2025).

"Nah, khusus yang terkait dengan PPP, pada tanggal 30 (September) salah satu yang mendaftar adalah Pak Mardiono," kata Supratman saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Setelah melakukan pendaftaran, kubu Mardiono kata Supratman langsung mengakses sistem administrasi badan hukum dan langsung dilakukan pengecekan.

Setelah dilakukan pengecekan berdasarkan AD/ART partai dimana yang mengacu pada hasil Muktamar PPP ke-IX di Makassar 2020 lalu didapatkan kalau hasil itu tidak berubah.

"Maka kemarin pagi saya sudah menandatangani SK pengesahan kepengurusan bapak Mardiono," ucap dia. 

Hanya saja, saat ini dirinya tidak mengetahui secara detail apakah berkas tersebut sudah diambil atau belum oleh kubu Mardiono.

"Kemudian apakah sudah diambil, saya belum tahu karena saya serahkan kepada teman teman dan Kemenkum. Yang jelas saya sudah tandatangani kepengurusan itu," ujar dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved