Prakiraan Cuaca
Prospek Cuaca 3 - 9 Oktober 2025, BMKG: Kondisi Atmosfer Mendukung Pertumbuhan Awan Hujan
Simak prospek cuaca sepekan ke depan, periode 3 - 9 Oktober 2025, BMKG menyebut akan terjadi pertumbuhan awan hujan.
TRIBUNNEWS.COM - Prospek cuaca sepekan ke depan periode 3-9 Oktober 2025 terpantau akan terjadi pertumbuhan awan hujan.
Menurut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Indonesia tampaknya akan terjadi cuaca ekstrem.
Prakiraan cuaca ini adalah analisa data atmosfer yang dilakukan oleh ahli meteorologi untuk memprediksi kondisi cuaca di suatu wilayah dalam periode tertentu.
Menurut penjelasan kepala BMKG, Dr. Dwikorita Karnawati, dalam sebuah wawancara pada 2023 lalu, mengatakan prakiraan cuaca merupakan alat penting untuk mendukung pengambilan keputusan dalam berbagai aktivitas, karena cuaca dapat memengaruhi keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi kegiatan sehari-hari.
Dikutip dari BMKG, menyebut curah hujan berintensitas sedang hingga lebat di berberapa daerah di Indonesia.
Salah satu faktor utama pemicu kondisi tersebut adalah terbentuknya Siklon Tropis “MATMO” di timur Filipina.
Siklon tropis ini diperkirakan menguat dalam 24 jam ke depan dan dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan.
Dampak tidak langsung yang diakibatkan oleh siklon tropis ini adalah terbentuknya daerah konvergensi di sekitar Filipina hingga perairan utara Papua dan Maluku Utara, yang berperan besar dalam meningkatkan potensi hujan di wilayah Indonesia bagian timur.
Dalam sepekan ke depan, kondisi atmosfer global hingga regional menunjukkan adanya faktor-faktor yang mendukung peningkatan pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah Indonesia.
Aktivitas atmosfer ini berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari hujan ringan hingga lebat.
Faktor lain yang turut mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia adalah adanya daerah perlambatan dan pertemuan angin.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah perlambatan dan pertemuan angin tersebut.
Dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer tersebut, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini, 3 Oktober 2025, BMKG: Siang Cerah Berawan, Sore Hujan
Prospek Cuaca Sepekan Periode 3 - 9 Oktober 2025
Periode 3 - 5 Oktober 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan.
Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di berbagai wilayah lainnya.
Selain itu hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini.
Hujan Lebat Terjadi di Wilayah:
- Sulawesi Barat
Angin Kencang Terjadi di Wilayah:
- Nusa Tenggara Timur
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota Surabaya Hari Ini, 3 Oktober 2025, BMKG Juanda: Cerah dari Siang hingga Malam
Periode 6 - 9 Oktober 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan.
Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di berbagai wilayah lainnya.
Selain itu hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini.
Hujan Lebat Terjadi di Wilayah:
- Papua
- Papua Pegunungan
Angin Kencang Terjadi di Wilayah:
- Nusa Tenggara Timur
- Maluku
- Maluku Utara
- Papua Selatan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota Surabaya Hari Ini, 2 Oktober 2025, BMKG Juanda: Berpotensi Cerah Berawan
Imbauan dari BMKG untuk Menghadapi Potensi Cuaca Ekstrem
- Tetap waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
- Sebaiknya menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
- Pastikan Anda tetap menggunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu pada masa peralihan.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.