Sabtu, 4 Oktober 2025

HUT TNI

Begini Persiapan Penerbang Jet Tempur Jelang Tampil di Langit Jakarta saat HUT ke-80 TNI 

Jet tempur T-50i Golden Eagle bersama F-16 akan melaksanakan manuver dogfight hingga melepas flare di atas Monas.

Tribunnews.com/Alfarizy
HUT TNI - Mayor (Pnb) Kustaman Dwi Lukman Prasetyadi, penerbang jet tempur T-50i Golden Eagle dari Skadron Udara 15 Lanud Iswahyudi Magetan, saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (3/10/2025). Dia akan menjadi satu dari puluhan penerbang yang akan tampil dalam atraksi udara perayaan HUT ke-80 TNI, Minggu (5/10/2025) mendatang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Atraksi udara spektakuler bakal mewarnai langit Jakarta saat HUT ke-80 TNI, Minggu (5/10/2025). 

Jet tempur T-50i Golden Eagle bersama F-16 akan melaksanakan manuver dogfight hingga melepas flare di atas Monas.

Mayor (Pnb) Kustaman Dwi Lukman Prasetyadi, penerbang jet tempur T-50i Golden Eagle dari Skadron Udara 15 Lanud Iswahyudi Magetan, mengungkapkan persiapan matang sebelum tampil dalam atraksi udara perayaan HUT ke-80 TNI, Minggu (5/10/2025).

Penerbang kelahiran Bandung, 2 Januari 1988, ini menjelaskan setiap manuver dirancang detail sejak briefing hingga skenario darurat.

"Yang pertama, kami menunggu dari arahan dari mission commander, bagaimana planning, di mana posisi dari holding point, lalu initial point, dan di mana area yang akan kita melaksanakan manuver,"  ujarnya saat ditemui usai latihan terakhir di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (3/10/2025).

"Setelah itu kami mempersiapkan, dengan kita menghitung bagaimana rencana dari penerbangan, keberangkatan dari Halim Perdana Kusuma, lalu menuju ke area latihan, setelah itu lanjut kembali ke Halim Perdana Kusuma,” imbuhnya.

Penerbang dengan call sign Keelback itu menambahkan, rencana cadangan juga telah disiapkan. 

"Setelah itu kita pun menghitung, apabila tidak bisa melaksanakan landing di Halim Perdana Kusuma, kita akan melaksanakan landing di alternate bandara, yaitu di Cengkareng," ujarnya.

Selain itu, faktor teknis juga menjadi perhatian penting. 

Sebelum memulai pertunjukan, para penerbang akan memastikan titik manuver bersih dari rintangan yang bisa menggangu jalannya aksi.

"Dimana ketinggian tertentu kita harus menghindari itu, lalu kita harus mempersiapkan melaksanakan turning yang baik, karena kita menggunakan G yang cukup lumayan besar, dimana akan terlihat, disitu kita akan mengeluarkan flare, dimana flare yaitu magnesium flare, cahaya-cahaya yang keluar dari pesawat, lalu kami melaksanakan leaving dari monas dengan waktu yang tepat,” jelas Kustaman.

Jelang hari H, para penerbang diberi kesempatan untuk menenangkan diri setelah berhari-hari latihan intensif. 

Mereka akan beristirahat dan sejenak menenangkan pikiran sehari jelang hari puncak. Pada waktu ini, para penerbang akan menghabiskan waktu dengan orang terdekat.

"Untuk di area tenang, kita bisa melaksanakan refresh, kita juga sudah melaksanakan latihan di sini kurang lebih dari 7 hari. Saat refresh kami berkumpul dengan teman, dengan keluarga, setelah itu kita sore mempersiapkan lagi untuk hari H, di mana kami harus siap di hari H, menunjukkan persiapan yang telah dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved