Jumat, 3 Oktober 2025

Manuver Politik Jokowi

Jokowi Terima Kunjungan Abu Bakar Ba'asyir di Solo, Rocky Gerung: Dia Butuh Backup Cultural

Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pertemuan Jokowi dengan pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir.

KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
BA'ASYIR KUNJUNGI JOKOWI - Dalam foto: Pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir mengunjungi kediaman Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), di Kawasan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Senin (29/9/2025). Akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pertemuan Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir. 

TRIBUNNEWS.COM - Akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pertemuan Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir.

Menurut Rocky Gerung, petemuan tersebut mencerminkan bahwa Jokowi membutuhkan backup cultural atau dukungan dari tokoh masyarakat.

Sebab, saat ini, kata mantan dosen filsafat di Universitas Indonesia (UI) itu, Jokowi sudah tidak lagi punya backup atau dukungan politik.

Backup biasanya dibutuhkan demi memperkuat posisi seseorang dalam menghadapi berbagai tekanan atau isu.

"Pak Jokowi dalam kecemasan dia, hari-hari ini dia memerlukan semacam backup cultural kira-kira begitu," kata Rocky saat berbincang dengan analis politik sekaligus pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio, dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube Hendri Satrio Official, Kamis (2/10/2025).

Menurut Rocky, Abu Bakar Ba'asyir bisa menjadi backup cultural bagi Jokowi lantaran ia merupakan salah satu tokoh besar umat Islam.

"Kalau backup politik, sudah enggak punya dia kan. Nah, Pak Abu Bakar Ba'asyir tentu backup kultural dari kekuatan masyarakat sipil, Muslim, Islam itu aja kan. Dia beri mereka satu RT kok di situ kan di Solo kan," lanjutnya.

Kemudian, Rocky Gerung juga berseloroh bahwa Jokowi menerima kunjungan Abu Bakar Ba'asyir karena tak ada lagi tamu yang datang mengunjunginya.

Menurut akademisi kelahiran Manado, Sulawesi Utara 20 Januari 1959 itu, tidak ada skenario khusus di balik kunjungan Abu Bakar Ba'asyir ke kediaman Jokowi.

"Enggak ada skenario di situ. Itu cuman ya hobi kecil buat terima tamu karena enggak ada lagi tamu yang datang ke situ. Diatur supaya ketemu, kan kita mesti baca itu between the line kan. Sebelum berlanjut pertanyaan-pertanyaan aneh beliau ini," tandasnya

Rocky Gerung sendiri sudah beberapa kali vokal dalam melontarkan kritikan tajam terhadap Jokowi yang menurutnya haus kekuasaan.

Baca juga: Bara JP Pastikan Jokowi dan Abu Bakar Baasyir Bertemu Mendadak: Tidak Direncanakan

Bahkan meski ayah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka itu kini telah lengser dari kursi orang nomor satu di Indonesia.

Salah satu kritik tertuang dalam sebuah podcast di akun YouTube pribadinya, Rocky Gerung Official, pada Juni 2025 lalu.

Kala itu, Rocky menyebut "Jokowi sudah tumbuh sebagai politisi yang ketagihan kekuasaan."

Pernyataan itu disampaikan Rocky saat menyoroti manuver Jokowi yang memilih merapat ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menurutnya akan dijadikan backup politik oleh eks Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Apalagi, PSI yang saat ini diketuai oleh sang anak bungsu, Kaesang Pangarep, diduga oleh Rocky akan dijadikan kendaraan politik oleh Jokowi.

Saat ini, Jokowi dan keluarganya juga diterpa sejumlah isu besar, seperti tudingan ijazah palsu terhadap dirinya dan Gibran, wacana pemakzulan Gibran dari kursi wakil presiden RI, hingga dugaan melanggengkan dinasti kekuasaan setelah mengeluarkan arahan kepada relawan untuk mendukung Prabowo Subianto - Gibran dua periode.

Abu Bakar Ba'asyir Kunjungi Jokowi

Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Abu Bakar Ba'asyir mendatangi Jokowi di kediamannya yang terletak di Sumber, Banjarsari, Solo, pada Senin (29/9/2025).

Kunjungan Ba'asyir ke kediaman Jokowi ini berlangsung sekitar pukul 12.37 WIB.

Jokowi menyambut dan menyalami Ba’asyir di depan pintu, lalu mempersilakan masuk.

Dalam momen ini, Abu Bakar Ba'asyir mengenakan pakaian serba putih, sedangkan Jokowi mengenakan kemeja batik lengkap dengan kopiah.

Keduanya berbincang selama kurang lebih 20 menit sebelum Ba’asyir pamit dan diantar langsung oleh Jokowi hingga ke mobil.

Dalam pertemuan tersebut, Ba’asyir menyampaikan harapannya agar Jokowi menjadi pembela Islam yang kuat.

“Saya hanya menasehati. Orang Islam itu wajib menasehati rakyat, pemimpin dan orang kafir," ungkap Ba'asyir, dilansir TribunSolo.

"Pak Jokowi ini orang yang kuat. Mudah-mudahan jadi pembela Islam yang kuat. Itu saja,” tambahnya.

Ba'asyir juga menegaskan bahwa menyampaikan nasihat kepada pemimpin adalah bagian dari kewajiban seorang ulama, tanpa memikirkan hasilnya.

“Nasehat itu kewajiban seorang ulama menasehati. Menasehati rakyat, menasehati pemimpin, menasehati orang kafir. Mau tidak mau Allah yang menentukan bukan saya. Itu saja tidak ada tujuan yang lain,” tuturnya.

Jokowi sendiri mengaku terkejut atas kedatangan Ba’asyir.

Ia menyampaikan bahwa inti dari pertemuan tersebut adalah nasihat untuk mengabdi kepada Islam.

“Sangat kaget saya kedatangan beliau. Intinya beliau menasehati saya untuk mengabdi pada Islam,” jelas Jokowi kepada awak media setelah pertemuan dengan Ba'asyir.

(Tribunnews.com/Rizki A.) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved