Manuver Politik Jokowi
Pengamat Minta Jokowi Istirahat Saja, Bukan Malah Cawe-cawe Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode
Pengamat sebut pernyataan Jokowi soal Prabowo-Gibran 2 periode itu menyedihkan karena presiden yang sudah purna tugas harusnya jadi negarawan teladan.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Politik, Yunarto Wijaya, mengatakan eks Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) lebih baik istirahat saja di massa purna jabatannya ini, daripada memberikan arahan kepada para relawannya agar mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dua periode.
Jokowi sebelumnya mengaku telah memberikan arahan kepada kelompok relawannya untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran selama dua periode.
"Sejak awal saya sampaikan kepada seluruh relawan untuk itu," kata Jokowi, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/9/2025).
Yunarto mengatakan, arahan dari Jokowi itu bisa membuat Presiden tidak nyaman. Hal tersebut bisa dilihat dari pernyataan Prabowo ketika berpidato dalam acara Kongres IV Pengurus Pusat Tunas Indonesia Raya (PP Tidar) di Jakarta pada Sabtu, 17 Mei 2025 lalu.
"Arahan ini jelas membuat tidak nyaman Pak Prabowo, (ini) bukan kalimat saya. Pak Prabowo yang mengatakan itu di acara pengurus PP Tidar ketika diteriakkan dua periode oleh kadernya sendiri, Pak Prabowo yang mengatakan setahun saja belum, jangan kemudian berbicara mengenai Pemilu lagi. Jadi, fokus saja kerja terlebih dahulu. Silakan dicek nanti," katanya, dikutip dari YouTube Official iNews, Kamis (25/9/2025).
"Jadi ini masalah kenyamanan dari Pak Prabowo sendiri yang ketika ingin bekerja, lalu dia berharap tidak ada yang menyangkut pautkan langsung pada kompetisi berikutnya. Ini bukan tentang pengamat, bukan tentang pengamat etika bernegara. Ini Pak Prabowo yang menyatakan tidak nyaman," tambahnya.
Berikut ucapan Prabowo saat diteriaki dua periode:
"Tadi terima kasih, ada yang sebut Prabowo dua periode. Saya kira, saya mau koreksi. Kader-kadernya muda, saya mau koreksi saudara-saudara. Please, tolong jangan sebut seperti itu. Kita belum satu tahun menjalankan amanah," kata Prabowo saat itu.
Menurut Yunarto, pernyataan Jokowi soal Prabowo-Gibran dua periode itu juga menyedihkan karena seorang Presiden yang sudah purna tugas seharusnya menjadi negarawan teladan, seperti Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri atau Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Keduanya, kata Yunarto, setelah purna tugas diundang untuk berbicara terkait isu-isu global. Hal semacam inilah yang menurut Yunarto seharusnya dilakukan oleh seseorang yang sudah menghabiskan masa jabatannya.
"Buat saya agak menyedihkan, seorang presiden yang seharusnya sudah menghabiskan masa jabatan itu harusnya jadi seorang negarawan. Kalau kita lihat Pak SBY, Ibu Megawati, Pak SBY berbicara misalnya mengenai malaria dalam konteks global diundang di luar negeri tentang peradaban dunia dan konstelasi global yang baru dalam institutnya Dino Patti Djalal."
Baca juga: PKB Sindir Jokowi Minta Prabowo-Gibran 2 Periode: Belum Waktunya Salat, Jangan Azan Dulu
"Ibu Mega diundang oleh Paus, harusnya itu yang dimainkan oleh seorang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri," ujarnya.
Oleh karena itu, Yunarto pun meminta agar Jokowi sekarang ini istirahat saja atau sharing tentang pengalamannya selama menjadi orang nomor satu di Indonesia selama 10 tahun, dengan background-nya sebagai orang biasa atau sederhana yang sebelumnya juga merupakan seorang pengusaha.
Sebelum terjun ke dunia politik, Jokowi diketahui merupakan seorang pengusaha mebel di Kota Solo, Jawa Tengah.
Kemudian, ketika terjun ke politik, dari menjabat sebagai Wali Kota Solo hingga Presiden RI dua periode, Jokowi dinilai banyak berjasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.