Senin, 6 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Kasus Keracunan MBG Disebut di Luar Nalar, Kepala BGN: 3.900 Mitra Bakal Dihapus dari Sistem

Wakil Kepala BGN sebut keracunan di Bandung di luar nalar, Kepala BGN bakal hapus mitra dapur MBG dari sistem

Tribunnews.com/Chaerul Umam
KERACUNAN MBG - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Indonesia Timur, terutama Papua, masih menghadapi sejumlah kendala. (Tribunnews.com/ Chaerul Umam) 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, menyebut kasus keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG), di luar nalar.

Khususnya di wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dengan jumlah korban keracunan mencapai angka 1.035 siswa hanya dalam beberapa hari.

Kasus keracunan di wilayah ini menjadi kasus paling menyita perhatian publik karena tingkat keparahan dan jumlah korban yang paling banyak.

Para korban bahkan bergantian di bawa ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan cepat.

Belakangan, kasus keracunan setelah mengonsumsi MBG kian sering terjadi.

Tentu ini sangat disayangkan, mengingat MBG adalah program andalan dan original dari Presiden Prabowo Subianto.

Tujuan dari MBG tentu sangat baik, Presiden Prabowo tak ingin ada anak di Indonesia yang menderita stunting atau kekurangan gizi.

Namun, realita yang terjadi justru berbeda, Program MBG banyak menuai masalah.

Nanik tak habis pikir melihat jumlah korban yang sangat banyak.

Di Bandung, kata Nanik, petugas dapur (SPPG) setempat menyediakan bahan baku yang tidak segar.

Dari temuannya di lapangan, ada bahan baku lauk pauk (ayam) sudah dibeli sejak Sabtu. 

Baca juga: Kemungkinan BGN Laporkan Pihak Dapur MBG hingga Sebut Petugas Langgar Prosedur Terkait Keracunan

Padahal ayam baru akan dimasak hari Rabu, atau empat hari kemudian.

Terkait hal itu, Nanik tak ingin memberikan tolerenasi.

"Saya juga tidak mentolerir bahan baku, bahan baku yang dipakai bila tidak fresh. Karena kejadian di Bandung ini sungguh di luar nalar."

"Bagaimana bahan baku dalam kondisi tidak fresh, ayam dibeli di hari Sabtu, baru dimasak di hari Rabu," ujar Nanik di Gedung BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025) dilansir wartakotalive.com.

Nanik menjelaskan, jika ayam yang disimpan di freezer rumah hanya berjumlah sedikit, mungkin tidak menjadi masalah.

Namun, dalam kasus ini, ayam yang akan dimasak itu disimpan di sebuah freezer, yang mana jumlahnya mencapai 350 ayam.

"Memang kalau di rumah ya enggak apa-apa itu dua ayam kita nyimpannya. Tapi, kalau 350 ayam, freezer mana yang kuat menyimpannya," tegas Nanik.

3.900 Mitra Dapur MBG Bakal Dihapus

Senada dengan Nanik, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana akan memberikan sanksi terhadap mitra dapur MBG yang tidak serius menjalankan program.

Pihaknya akan mengeluarkan tindakan-tindakan untuk membuat jera.

Dadan mengatakan ada lebih dari 6.000 mitra yang dianggap kurang serius menjalankan program Makan Bergizi Gratis ini.

Sebanyak 2.100 mitra kembali aktif setelah diberikan kesempatan melalui layanan pengaduan.

Sementara sisanya akan dihapus dari sistem karena tidak serius.

"Sehingga sekarang lebih dari 3.900 mitra yang tidak serius sebentar lagi akan hilang dari sistem dan akan membuka kuota baru,” kata Dadan.

Klaim Tak Ada Dapur BGN Fiktif

Di sisi lain, Dadan menegaskan tidak ada dapur fiktif dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal itu ia sampaikan merespon pertanyaan mengenai isu adanya dapur fiktif dalam program MBG.

"Saya katakan di BGN tidak ada yang fiktif," katanya usai menerima Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor BGN, Jakarta, Jumat, (26/9/2025).

Isu tersebut muncul karena adanya mitra yang tidak serius dalam menjalani proses pendaftaran dan persiapan program MBG.

Dadan pun menjelaskan prosedur untuk menjadi mitra dapur MBG.

Dapur MBG harus mengikuti pendaftaran mitra dengan menunjukkan bukti legalitas lahan, legalitas yayasan, termasuk data geospasial.

"Kalau lengkap, kita verifikasi dan masuk ke proses persiapan,” kata Dadan.

Pada tahap persiapan mitra diberi waktu 30–45 hari untuk membangun dapur baru atau melakukan renovasi.

Namun di lapangan, banyak mitra yang tidak menunjukkan aktivitas meski sudah 20 hari berjalan.

Menyikapi hal itu, maka pihaknya menerapkan kebijakan rollback yaitu mengembalikan status mitra dari proses persiapan ke proses pengajuan.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Terungkap, Nanik S Deyang: Pola Penyimpanan di Luar Nalar

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(WartaKotaLive.com/Valentino Verry)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved