Dampingi Prabowo di New York, Menko Zulhas: Indonesia Bukan Sekadar Penonton Tapi Solusi
Selain isu pangan, Menko Zulhas juga membawa misi penting lainnya di World Economic Forum (WEF)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia kini tak lagi sekadar hadir sebagai partisipan di forum global, melainkan sebagai pemain utama yang menawarkan solusi.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia unjuk gigi di Sidang Umum PBB dan World Economic Forum (WEF) di New York, Amerika Serikat (AS).
Kehadiran delegasi yang dipimpin langsung oleh Presiden, didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), menjadi penanda era baru diplomasi Indonesia.
Dalam pidatonya yang visioner, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan global.
Pidato yang disebut Zulhas sangat 'kuat dan visioner' itu mencakup isu perdamaian, perubahan iklim, hingga yang paling krusial: krisis pangan.
Baca juga: AS Sebut Udang Asal RI Terkontaminasi Radioaktif, Zulhas: Indonesia Ini Korban
Dari Lumbung Pangan Nasional Menuju Lumbung Pangan Dunia
Prabowo tak hanya bicara janji. Ia membeberkan pencapaian gemilang Indonesia dalam program swasembada pangan.
Tahun ini, Indonesia mencatat rekor produksi beras dan cadangan gabah tertinggi dalam sejarah. Fakta ini menjadi bukti nyata keberhasilan program yang bertujuan mengamankan kedaulatan pangan nasional.
Lebih dari itu, keberhasilan ini membawa optimisme bahwa Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia dalam beberapa tahun mendatang. Prabowo bahkan menyebut Indonesia sudah mulai mengekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan, termasuk Palestina.
"Ini menunjukkan bahwa ketersediaan pangan bukan hanya urusan dagang, tetapi juga alat diplomasi kemanusiaan yang kuat," katanya, Kamis (25/9/2025).
Jurus Jitu Indonesia untuk Iklim dan Lingkungan
Selain isu pangan, Menko Zulhas juga membawa misi penting lainnya di World Economic Forum (WEF). Dalam forum ini ia menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong investasi hijau dan memperkuat ekonomi sirkular, khususnya di sektor pangan dan pengelolaan limbah plastik.
Pesan yang disampaikan Indonesia siap menjadi pilar masa depan yang berkelanjutan, dan menawarkan diri sebagai lahan subur bagi para investor yang peduli lingkungan.
Langkah konkret lainnya terlihat saat Zulhas menyambut baik inisiatif Brasil untuk membentuk Tropical Forest Financing Facility (TFFF).
Forum yang juga dihadiri Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres itu, menjadi ajang Indonesia menegaskan tanggung jawab moralnya dalam menjaga hutan tropis.
TFFF dinilai sebagai jurus jitu untuk menjembatani kesenjangan pendanaan konservasi melalui skema blended finance atau pembiayaan campuran.
Zulhas juga menekankan pentingnya peran masyarakat adat dan komunitas lokal sebagai pilar utama pelestarian hutan.
Dengan sinergi antar-kementerian dan diplomasi yang terkoordinasi, Indonesia tak hanya mengamankan kepentingan nasional, tetapi juga mengambil peran aktif dalam membangun masa depan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.
Update Hasil Klasemen MLS: Terima Kasih Messi, Inter Miami Pastikan Tampil di Playoff |
![]() |
---|
Indonesia Disebut Bisa Usulkan SBY jadi Sekjen PBB, Apa Saja Syaratnya? |
![]() |
---|
Isi Percakapan Macron saat Terjebak 'Tot Tot Wuk Wuk' Trump: Tebak Apa yang Terjadi dengan Saya? |
![]() |
---|
Trump Puji Pidato Gebrak Meja Prabowo di PBB: “You Did a Great Job” |
![]() |
---|
Bertemu Bill Gates di New York, Prabowo Anugerahkan Bintang Jasa Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.