Kabinet Prabowo Gibran
PKB Sindir Jokowi Minta Prabowo-Gibran 2 Periode: Belum Waktunya Salat, Jangan Azan Dulu
PKB meminta agar Jokowi tak terburu-buru memikirkan Prabowo-Gibran dua periode, menurutnya Pemilu 2029 masih jauh
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, ikut menyoroti pernyataan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) soal dukungan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) dua periode.
Sebelumnya, Jokowi memberikan perintah kepada para relawannya untuk mengawal pemerintahan Prabowo–Gibran tak hanya satu periode, melainkan dua periode.
Arahan ini disampaikan pada Jumat (19/9/2025) di kediamannya di Sumber, Solo, Jawa Tengah.
“Sejak awal saya sampaikan seluruh relawan untuk itu. Ya memang sejak awal saya perintahkan seperti itu, untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dua periode,” ungkap Jokowi saat ditemui di kediamannya, dilansir TribunSolo.
Menanggapi hal itu, Gus Jazil sapaannya, menilai Jokowi terlalu terburu-buru bicara dua periode yang berarti soal Pilpres 2029.
Padahal, pemerintahan Prabowo-Gibran baru berjalan hampir setahun.
Gus Jazil bahkan menyindir halus Jokowi menggunakan istilah aturan dalam salat.
"Ojo kesusu (jangan buru-buru). Kalau belum saatnya salat, jangan azan dulu."
"Biarkan Pak Prabowo yang sekarang aktif menjalin, berpidato di panggung dunia, biarkan dulu," ucap Gus Jazil di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/9/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.
Meskipun belum mau bicara soal Pilpres 2029 seperti arahan Jokowi, Ketua Fraksi PKB di DPR RI itu memastikan partainya tetap akan satu komando dengan Prabowo.
"Tentu. Kami PKB akan tegak lurus kepada Pak Prabowo," ujar Gus Jazil.
Baca juga: Eks Ketua AJI Nilai Jokowi Tak Punya Sensitivitas Minta Prabowo-Gibran 2 Periode
PDIP Ikut Respons
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira, turut merespons soal permintaan Jokowi soal Prabowo-Gibran dua periode.
Hugo menilai Jokowi tak menyampaikan masukan itu demi kepentingan bangsa dan negara, melainkan demi kepentingan anaknya, Gibran.
"Apa yang disampaikan Pak Jokowi itu bukan soal kepentingan bangsa dan negara, kepentingan menjaga pemerintahan ini, tapi kepentingan anaknya," kata Hugo, Senin (22/9/2025).
Menurut Hugo, saat ini Jokowi sedang dilanda kekhawatiran.
Pasalnya, belakangan ini Gibran tengah menjadi sorotan publik karena muncul usulan pemakzulan hingga soal legalitas sekolahnya yang diragukan publik.
NasDem Bereaksi
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa, ikut bereaksi mengenai perintah Jokowi itu.
Saan mengatakan pemilihan umum atau pemilu 2029 masih lama.
Alih-alih memikirkan dua periode, dirinya memilih untuk fokus pada pemerintahan Prabowo berjalan lancar dan sukses.
"Ya ini masih lama Pemilu kan."
"Kita fokus saja mendukung bagaimana program Pak Prabowo bisa berjalan. Sukses, lancar, semua program-program prioritasnya itu bisa diwujudkan, bisa memuaskan semua harapan dan keinginan rakyat," kata Saan saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Oleh karena itu, Saan yang juga Wakil Ketua DPR RI ini menyebut bahwa pihaknya belum membicarakan soal pemilu 2029.
"Jadi kita konsentrasi mendukung dan menyukseskan semua program dan kebijakan prioritas dari Pak Prabowo," ucap Saan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul PKB Nasihati Jokowi soal Prabowo-Gibran 2 Periode: Kalau Belum Saatnya Salat, Jangan Azan Dulu
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rifqah/Fersianus Waku)(TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.