Senin, 29 September 2025

Misi Mulia Trainer Muda NTT Membantu UMKM Kampung Halamannya Go-Digital

Membawa misi mulia, Vane (30) akhirnya tersenyum bahagia bisa duduk di Aula Kantor Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

|
Istimewa
UMKM GO DIGITAL - Suasana saat acara Training of Trainers (ToT) yang digelar di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pelatihan tersebut dilakukan di Aula Gedung Bupati Kupang pada Rabu (17/09/2025). (istimewa) 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG – Membawa misi mulia, Vane (30) akhirnya tersenyum bahagia bisa duduk di Aula Kantor Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Perjalanan panjang tujuh jam dari Kabupaten Malaka ia tempuh bukan sekadar menghadiri pelatihan, melainkan misi membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kampung halamannya untuk bisa Go-Digital. 

Vane sehari-hari bertugas sebagai pelatih (trainer UMKM) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) di Kabupaten Malaka.

“Di daerah kami listrik sering padam. Kalau sudah lebih dari dua jam, jaringan ikut mati. Itu tantangan besar bagi UMKM untuk bisa go-digital,” ujar Vane saat bercerita mengenai tantangan UMKM di Malaka. 

Malaka sendiri merupakan wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Belu pada 2013. Produk unggulannya adalah kain tenun tradisional yang dibuat dengan telaten oleh para ibu-ibu setempat. Tak heran, keterbatasan perangkat pintar dan rendahnya literasi digital membuat pendampingan UMKM tidak mudah. 

“Kadang HP ada, tapi dipakai anaknya. Jadi kami harus sabar saat melatih,” tambahnya.

Melihat semangat Vane, Shopee Indonesia bekerja sama dengan Kementeria Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) melakukan program Training of Trainers (ToT) di Kabupaten Kupang, Rabu (17/09/2025). 

Program ini dirancang bukan sekadar melatih, tetapi juga menyiapkan fasilitator lokal agar mampu mendampingi UMKM dengan cara yang dekat, sederhana, dan sesuai kearifan budaya.

Foto 2 shopee ntt
UMKM GO DIGITAL - (dua dari kanan) Vane (30) trainer dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) di Kabupaten Malaka saat mengikuti pelatihan Training of Trainers di Aula Kantor Bupati Kupang, NTT.

Vane bercerita, sepulang dari Kupang, ia sudah menyiapkan rencana besar. Dirinya dan tim akan menyebarkan ilmu ke 120 desa di Malaka lewat pelatihan berjenjang. 

“Kami akan melatih petugas desa per kecamatan supaya pendampingan bisa lebih merata,” ujarnya.

Cerita serupa datang dari Suri (30), peserta asal Kabupaten Rote Ndao. Demi hadir di pelatihan ini, ia menyeberangi laut selama dua jam. Produk UMKM di daerahnya pun beragam, mulai dari tenun, aksesoris, hingga makanan khas. Tantangan terbesar adalah usia para pelaku usaha yang rata-rata sudah lanjut. 

“Mereka butuh kesabaran ekstra untuk belajar membuka akun, memotret produk, sampai menulis deskripsi. Pelatihan ini membantu saya menjelaskan dengan lebih mudah,” tutur Suri.

Meski baru empat bulan menjadi trainer, Suri berkomitmen agar tenun Rote bisa melampaui batas. 

“Harapan saya, produk kami tidak hanya dikenal di nasional, tapi juga bisa menembus pasar internasional,” katanya penuh optimisme.

Foto 3 shopee ntt
UMKM GO DIGITAL - Para peserta saat mengikuti pelatihan Training of Trainers di Aula Kantor Bupati Kupang, NTT.

Bagi Shopee, kisah Vane dan Suri menunjukkan mengapa ToT ini penting guna memberi kesempatan yang sama bagi UMKM, baik di kota besar maupun pelosok desa. 

Kali ini, pelatihan diikuti perwakilan dari lima kabupaten di NTT: Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Malaka, dan Rote Ndao.

Dalam sambutannya, Bupati Kupang Yosef Lede menegaskan UMKM adalah motor penggerak ekonomi rakyat di daerahnya. 

“Untuk bersaing di era global, pelaku UMKM harus menguasai pemasaran digital. Sebab melalui pemanfaatan teknologi digital para pelaku UMKM dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan penjualan, dan membangun brand yang lebih kuat,” jelas Yosef Lede.

Baca juga: Dukung UMKM Lokal, Shopee Hadirkan 17.8 Festival Pilih Lokal dengan Promo Spesial

Semangat yang sama ditunjukkan oleh Director of Public Policy Shopee Radityo Triatmojo, yang menegaskan ToT ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat ekosistem ekonomi lokal berbasis teknologi. 

“Bagi kami, pelatihan dan pendampingan UMKM adalah komitmen nyata yang kami jalankan secara inklusif, tanpa terkecuali. Shopee ingin memastikan bahwa para pelaku usaha, baik yang berada di kota besar maupun yang ada di wilayah timur Indonesia, hingga ke tingkat kabupaten dan desa, memiliki akses dan kesempatan yang sama untuk berkembang melalui platform digital,” tutup Radityo.

Dukungan serupa juga datang dari Samsul Widodo, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. 

“Digital marketing membuka jalan bagi UMKM desa untuk menembus pasar yang lebih luas, sehingga desa dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang menggerakkan desa dan juga Indonesia,” tutup Samsul. 

Baca juga: Sukses Berkarya Sebelum 30: Rumavin Tumbuh Jadi UMKM Andalan Restoran Lewat Shopee

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan