Simulasi Krisis Beras, DPN Uji Ketahanan Pangan Nasional
Simulasi ini melibatkan 100 peserta dari berbagai unsur, termasuk perwakilan kementerian dan lembaga terkait, pemerintah daerah
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Dalam upaya mengantisipasi potensi krisis maupun surplus beras di masa mendatang, Dewan Pertahanan Nasional (DPN) menggelar simulasi strategis bertajuk Admin Game di sebuah hotel kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Selasa–Rabu (23–24 September 2025).
Simulasi ini melibatkan 100 peserta dari berbagai unsur, termasuk perwakilan kementerian dan lembaga terkait, pemerintah daerah, pelaku usaha, serta masyarakat sipil.
Para peserta menjalankan tiga skenario strategis yang dirancang untuk menguji kesiapan dan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan pangan nasional.
Fokus utama kegiatan ini adalah menguji keterpaduan antarinstansi, kecepatan respons terhadap ancaman krisis beras, serta strategi penanganan surplus.
DPN berharap simulasi ini menghasilkan rencana aksi konkret, peta koordinasi antarunsur, identifikasi celah kebijakan dan implementasi, serta rekomendasi kebijakan jangka panjang untuk memperkuat swasembada pangan nasional.
Wakil Menteri Pertahanan sekaligus Sekretaris DPN, Marsdya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto, menegaskan bahwa swasembada beras merupakan program prioritas nasional yang tercantum dalam Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
"Indonesia adalah negara yang subur, namun mewujudkan swasembada pangan bukan hal yang mudah," ujar Donny dalam sambutan pembukaannya.
Baca juga: Mentan Amran Minta Maaf Sempat Ada Kegaduhan Soal Beras Oplosan
Ia menyoroti berbagai tantangan yang dapat memicu krisis beras, seperti cuaca ekstrem, bencana alam, kerentanan rantai pasok, dan dinamika geopolitik.
"Dalam konteks inilah Dewan Pertahanan hadir untuk memberikan rekomendasi kebijakan strategis kepada Presiden RI selaku Ketua DPN," tambahnya.
Donny berharap simulasi ini menjadi wadah untuk menguji sinergi antar pemangku kepentingan, mengidentifikasi celah regulasi, serta merumuskan solusi kebijakan yang terintegrasi di sektor pangan, khususnya beras.
"Kami ingin melihat bagaimana respons para peserta terhadap skenario yang diberikan. Dari situ, kita bisa menilai dampaknya terhadap stakeholders lain dan mencatat potensi masalah yang mungkin timbul," tutup Donny.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Kemhan Koordinasi dengan BNPP Hingga TNI Soal Insiden Penembakan WNI di Perbatasan RI-Timor Leste |
![]() |
---|
Anggota DPR Ini Sentil Rencana Pangan Dialihkan ke TNI: Ini Soal Kompetensi & Transparansi Anggaran |
![]() |
---|
Sepakati Kerja Sama, Pemakaian Gas Bumi PGN di Kemenhan dan TNI Jalan Terus |
![]() |
---|
Karnaval Kemerdekaan di Monas: Truk Tronton Disulap Jadi Kapal Perang |
![]() |
---|
Perkuat Pertahanan Udara dengan 48 Jet Tempur KAAN, Norman Joesoef: Momentum Menuju Kemandirian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.