Khutbah Jumat, 19 September 2025: Hubungan Ibadah dan Akhlak Mulia
Teks khutbah yang berjudul "Hubungan Ibadah dan Akhlak Mulia" ini bisa dibacakan saat shalat Jumat, 19 September 2025.
Penulis:
Lanny Latifah
Editor:
Yurika NendriNovianingsih
TRIBUNNEWS.COM - Teks khutbah yang berjudul "Hubungan Ibadah dan Akhlak Mulia" ini bisa dibacakan saat shalat Jumat, 19 September 2025.
Teks khutbah ini dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag) pada Selasa, 16 September 2025.
Khutbah Jumat merupakan ceramah agama yang disampaikan oleh seorang khatib sebelum pelaksanaan salat Jumat.
Ini merupakan bagian penting dari ibadah salat Jumat dan memiliki beberapa fungsi, seperti memberikan nasihat, bimbingan moral, dan pesan-pesan agama kepada jamaah.
Teks khutbah dalam artikel berikut akan mengajak kita untuk memahami tentang hubungan antara ibadah, iman, dan akhlak yang sangat erat dan antara satu sama lain tidak dapat dipisahkan.
Dikutip dari laman Simbi Kemenag, berikut teks khutbah Jumat, 19 September 2025.
Baca juga: Doa Setelah Shalat Hajat, Lengkap dengan Bacaan dan Tata Caranya
Hubungan Ibadah dan Akhlak Mulia
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ الله ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الله، أُوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى الله ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيمُ.
"Segala puji bagi Allah, yang telah mengutus Rasul- Nya dengan petunjuk dan agama yang benar untuk memenangkannya atas segala agama, meskipun orang- orang musyrik membencinya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah. Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad, keluarganya, dan seluruh sahabatnya. Maka, wahai hamba- hamba Allah, aku berpesan kepada diriku dan kalian semua untuk bertakwa kepada Allah, karena sesungguhnya orang- orang yang bertakwa telah meraih kesuksesan. Dan Allah SWT berfirman, "Hai orang- orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebagaimana seharusnya bertakwa kepada- Nya, dan janganlah kalian mati kecuali sebagai orang Muslim." Allah SWT telah berfirman yang benar."
Jemaah yang dirahmati Allah,
Marilah senantiasa kita panjatkan rasa syukur kita kepada Allah, Zat yang maha menghidupkan dan mematikan, Zat yang alam semesta dan seluruh isinya hanya tunduk kepada-Nya, Dialah Allah yang atas kudrat dan irodat-Nya alhamdulillah kita masih dapat menjalankan ketaatan beribadah ini. Selawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan alam, Nabi Muhammad saw.
Hadirin yang dimuliakan Allah Swt,
Beribadah kepada Allah Swt merupakan indikasi iman kepada yang gaib, walaupun orang yang beribadah tidak melihat-Nya dan juga merupakan indikasi ketaatan kepada perintah walaupun tidak diketahui rahasianya. Allah Swt Maha Kaya dari seluruh manusia dan makhluknya.
Bila manusia beribadah kepada sesuatu, berarti mereka menyembah yang lebih pantas dari diri mereka dan mencari kebaikan yang bersifat rohani atau jasmani, individu atau masyarakat, dunia dan akhirat. Namun manusia kadang-kadang tidak mengetahui hikmah yang didatangkan Allah Swt kepadanya.
Kualitas iman yang dimiliki oleh seseorang memengaruhi terhadap sikapnya dalam beribadah. Semakin tinggi kualitas keimanan seseorang, semakin tinggi pula ketaatannya. Sebaliknya, keimanan yang rendah berimplikasi kepada sikap atau ketaatan beribadah yang tidak maksimal. Itu semua juga berpengaruh terhadap akhlak mereka.
Hubungan antara ibadah, iman, dan akhlak sangat erat dan antara satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Ibadah merupakan amal saleh, sedangkan amal saleh merupakan implementasi dari iman kepada Allah Swt. Sementara itu akhlak merupakan hasil dari semua itu. Al-Qur’an banyak menyebutkan orang-orang yang beriman berbarengan dengan orangorang beramal saleh, misalnya antara lain dalam Q.S. Al-Ashr [103]: 1-3:
وَالْعَصْرِ، إِنَّ الْإِنسَنَ لَفِي حُسْرِ، إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّلِحَتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.
"Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.