Senin, 29 September 2025

Kabinet Prabowo Gibran

Sosok Melchias Marcus Mekeng yang Sentil Gaya Koboi Purbaya Yudhi Sadewa, Bawa-bawa Gelar Ph.D

Dalam kapasitasnya sebagai Menteri Keuangan RI, Purbaya mengaku sikap dan gaya bicara seperti koboi tersebut tidak diperbolehkan.

Tribunnews.com/Taufik Ismail, partaigolkar.com
GAYA KOBOI PURBAYA - Kolase Foto: Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) dan Anggota Komisi XI DPR RI Melchias Markus Mekeng (kanan). Profil Melchias Markus Mekeng, anggota DPR RI yang menyentil gaya koboi Menteri Keuangan RI yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam rapat kerja perdananya bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025).  

TRIBUNNEWS.COM - Profil Melchias Markus Mekeng, anggota DPR RI yang menyentil gaya koboi Menteri Keuangan RI yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam rapat kerja perdananya bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025). 

Purbaya Yudhi Sadewa ditunjuk sebagai Menteri Keuangan RI (Menkeu) yang baru, menggantikan Sri Mulyani Indrawati, dalam kocok ulang atau reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden RI Prabowo Subianto, Senin (8/9/2025).

Mengawali rapat bersama Komisi XI DPR RI pagi tadi, Purbaya mengaku bahwa dirinya kerap berlagak seperti koboi, terutama saat menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Adapun sikap koboi menggambarkan sikap seseorang yang ingin bertindak sesuai kemauannya sendiri, dan terkadang cuek.

Namun, kali ini, dalam kapasitasnya sebagai Menteri Keuangan RI, Purbaya mengaku sikap tersebut tidak diperbolehkan.

Sehingga, Purbaya akan fokus pada pidato yang ia siapkan, termasuk dalam menyampaikan paparan kerja dan pagu anggaran Kementerian Keuangan RI 2026.

"Ini kunjungan saya sebagai Menteri Keuangan. Biasanya sebagai LPS. Kalau waktu LPS, saya katanya ngomongnya kayak agak koboi. Sekarang, enggak boleh. Saya baru merasakan dampaknya, rupanya beda," tutur Purbaya.

"Jadi sekarang saya akan stick (berpegang, red) ke pidato yang sudah saya siapkan, oleh staf saya di sini. Jadi, enggak ada session (sesi, red) bebas lagi," tambahnya.

Akan tetapi, pernyataan pembukaan Purbaya mengenai sikap koboi ini mendapat teguran keras dari salah satu anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng.

Menurut Mekeng, sikap koboi tidak masalah asal apa yang disampaikan oleh Purbaya berisi atau bermanfaat.

"Pak Menteri, boleh koboi, tapi ada isinya," tegas Mekeng, diwartakan Tribunnews.

Baca juga: Anak Sebut Sri Mulyani Agen CIA, Menkeu Purbaya: Dia Masih Kecil Belum Mengerti

Teguran ini pun segera dijawab Purbaya, "Siap, siap. Makasih, Pak."

Mekeng juga memberikan tantangan kepada Purbaya sebagai Menteri Keuangan RI untuk membuat gebrakan positif, bukan gebrakan kontroversial seperti yang terkait pernyataannya setelah dilantik yang terkesan bergaya koboi.

"Saya harap Pak menteri, dengan you baru duduk sekarang hari ketiga, hari kedua, Ya, buatlah kejutan. (Tapi) jangan kejutan kayak kemarin itu, bikin pusing itu," ujar Mekeng, dilansir Tribunnews.

Selain itu, Mekeng meminta agar Purbaya tidak selalu mengumbar janji yang sama seperti yang pernah disampaikan menteri-menteri sebelumnya.

Bahkan, Mekeng menyoroti cara Purbaya yang selalu membaca catatan saat menyampaikan paparannya.

Mekeng meminta agar anggota Komite Ekonomi Nasional periode 2010–2014 itu memberikan penjelasan yang singkat dan padat, sembari menyinggung gelar Ph.D di belakang nama Purbaya.

Sebagai informasi, Purbaya meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB), lalu mendapat gelar M.Sc dan Ph.D dalam bidang Ilmu Ekonomi setelah melanjutkan studi di Purdue University, AS.

"Kebijakan, kalau bisa kebijakannya out of the box. Kalau yang tadi disampaikan, itu kebijakan saya udah dengar 20 tahun, Pak selama saya di komisi XI, dengarnya yang ginian mulu, 25 tahun gitu," paparnya.

"Jadi, kalau bisa rapat-rapat berikutnya itu enggak usah terlalu panjang, nggak usah pakai baca-baca begitu. Kan, Pak Menteri PhD, jadi kasih outline-nya, jelasin aja supaya lebih enak masuk di otak kita," sambung Mekeng.

PhD adalah singkatan dari Doctor of Philosophy, yang merupakan gelar akademik tertinggi di dunia pendidikan tinggi, dan biasanya diberikan kepada seseorang yang telah menyelesaikan program doktoral (S3) melalui penelitian orisinal dan mendalam.

Mekeng pun mencontohkan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Indonesia periode 2000-2001 mendiang Rizal Ramli yang bisa memberikan kebijakan yang benar-benar baru dan kreatif.

"Kita akan jauh lebih senang gitu loh Pak, walaupun rapat satu jam, tapi kalau masuk di otak kita lebih enak, daripada rapat berjam-jam, enggak ada yang masuk di sini," kata Mekeng.

"Jadi buatlah kebijakan yang out of the box. Ini contoh aja pak, waktu almarhum Rizal Ramli menko perekonomian, dia pernah membuat satu pemikiran asset back security terhadap kekayaan kita, dan menurut saya itu bisa dilakukan," tandasnya.

Sosok Melchias Marcus Mekeng

Dikutip dari laman kamubersihakupilih.id dan partaigolkar.com, Melchias Marcus Mekeng adalah politikus dari Partai Golkar (Golongan Karya) yang lahir di Jakarta, 8 Desember 1963.

Ia telah menjabat sebagai anggota DPR RI selama lima periode (2004–2009, 2009–2014, 2014–2019, 2019–2024, dan 2024-2029).

Untuk periode 2024-2029, Mekeng duduk sebagai anggota Komisi XI DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur I yang meliputi Kabupaten Alor, Kabupaten Lembata, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai Barat, dan Kabupaten Nagekeo. 

Komisi XI DPR RI membidangi keuangan, perencanaan pembangunan nasional, moneter dan sektor jasa keuangan.

Riwayat Pendidikan

  • SD Regina Pacis (1976)
  • SMP Regina Pacis (1979)
  • SMA Regina Pacis (1982)
  • De La Sale University, Metro – Manila (1982-1987)

Riwayat Pekerjaan

  • Anggota DPR-RI 2004-2009, 2009-2014
  • Foreign Exchange Trader di Bank DUTA
  • Broker Sertifikat Bank Indonesia di Bank DUTA
  • Manajer di PT. Penta Maritim Bierbaum
  • Direktur Utama PT. Mersana Investama Utama

Riwayat Organisasi

  • Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali Nusa Tenggara DPP Partai GOLKAR (2014)
  • Ketua Indonesia Money Broker Association (2013 – 2014)
  • Wakil Ketua FPG DPRRI (2012 – 2014)
  • Wakil Bendahara Umum DPP PARTAI GOLKAR (2009 – 2015)
  • Bendahara Umum DPP ORMAS SOKSI (2009 – 2015)
  • Ketua DPD PARTAI GOLKAR KAB. SIKKA. (2006 – 2010)
  • Wakil Bendahara DPP ORMAS MKGR (2005 – 2009)
  • Wakil Bendahara FUD MPRRI (2001 – 2004)
  • Dewan Penasehat Pusat Perkumpulan Pecinta Tanaman (1998 – 2002)
  • Ketua Bid. Pengembangan Pasar Asociation Foreign Exchange Trade Indonesia (1991 – 1993)

Setelah Dilantik, Singgung Sikap Koboi Saat Minta Maaf Soal "17+8 Tuntutan Rakyat"

Setelah dilantik sebagai Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa sempat melontarkan permintaan maaf terkait pernyataannya soal "17+8 Tuntutan Rakyat".

Dalam permintaan maaf yang disampaikan seusai serah terima jabatan (sertijab) di Gedung Kementerian Keuangan RI, Selasa (9/9/2025), ia juga menyinggung sikapnya yang seperti koboi.

Awalnya, Purbaya mengaku ia tak pernah menjadi sorotan publik selama menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS.

Namun begitu menjabat sebagai Menkeu RI, Purbaya kaget sebab hal-hal yang ia katakan menjadi perhatian publik.

Oleh karenanya, ia pun meminta maaf atas pernyataannya mengenai "17+8 Tuntutan Rakyat" yang viral.

"Waktu di LPS sih enggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di Keuangan beda, Ibu. Salah ngomong langsung dipelintir sana-sini," kata Purbaya dilansir Tribunnews.

"Jadi kemarin kalau ada kesalahan, saya mohon maaf. Ke depan akan lebih baik lagi," imbuhnya.

Sebagai pejabat baru, lanjut Purbaya, ia mengaku kaget saat mengetahui reaksi publik dan pemberitaan media atas dirinya.

Sebab, Purbaya mengaku selama ini kerap berbicara tanpa berpikir panjang layaknya koboi.

"Saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalau (saya ngomong), katanya Ibu Sri Mulyani kayak koboi," tutur dia.

(Tribunnews.com/Rizki A./Rizki Sandi/Pravitri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan