Reshuffle Kabinet
Pakar Hukum Tata Negara Yance Arizona Sebut Reshuffle Kabinet Presiden Prabowo Tergesa-gesa
Pakar hukum tata negara UGM Yance Arizona menilai penggantian menteri atau reshuffle kabinet Presiden Prabowo Subianto dilakukan tergesa-gesa.
Penulis:
Ibriza Fasti Ifhami
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Yance Arizona menilai penggantian menteri atau reshuffle kabinet Presiden Prabowo Subianto dilakukan tergesa-gesa.
Yance menyoroti reshuffle kabinet yang dilakukan Prabowo menimbulkan adanya kesan menteri yang digantikan tidak terinformasi terlebih dahulu.
Padahal, menurutnya, suatu pergantian pemerintahan membutuhkan proses transisi yang smooth alias mulus.
"Saya melihat proses reshuffle yang dilakukan oleh Presiden Prabowo sangat tergesa-gesa. Ada kesan bahkan menteri yang digantikan tak terinformasi terlebih dahulu," kata Yance, saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (9/9/2025).
Selain itu, Ketua Pusat Kajian Demokrasi, Konstitusi dan HAM (PANDEKHA) di Fakultas Hukum UGM mengatakan reshuffle terkesan dilakukan secara tergesa-gesa juga terlihat dari belum diumumkannya figur pengganti Menteri Koordinator Politik Keamanan (Menko Polkam) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Baca juga: Kena Reshuffle, Budi Arie Hormati Keputusan Prabowo
"Ketergesaan itu terlihat pula dengan belum siapnya pengganti Menko Polkam dan Menpora, meskipun sudah diumumkan bahwa dua posisi itu akan diganti," jelasnya.
Khusus terkait dengan Menko Polkam yang merupakan kementerian tingkat koordinator, menurut Yance, bukan hal yang mendesak untuk segera diumumkan penggantinya.
"Sebenarnya untuk kementerian tingkat koordinator bukanlah hal yang mendesak dan harus ada karena sifatnya hanyalah koordinasi, bukan kementerian teknis," ucapnya.
"Namun, dalam situasi politik sekarang memang diperlukan kementerian koordinator yang bisa membantu presiden secara efektif," tambah Yance.
Baca juga: Dito Ariotedjo Kena Reshuffle, Kursi Menpora akan Diisi Kader Golkar Lagi? Ini Kata Bahlil
Presiden Prabowo Subianto merombak jajaran Kabinet Merah Putih, Senin (8/9/2025).
Perombakan tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Kantor Presiden.
Terdapat 5 Menteri yang dicopot Presiden yang tiga diantaranya telah ditunjuk Menteri baru.
Di antaranya yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani digantikan Purbaya Yudi Sadewa yang sebelumnya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Selain itu Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding digantikan oleh Mukhtarudin yang sebelumnya menjabat anggota Komisi XII DPR RI.
Kemudian Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi digantikan Ferry Juliantono yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Koperasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.