Senin, 29 September 2025

Reshuffle Kabinet

Presiden Lakukan Reshuffle Kabinet Sore Ini, Empat Menteri Disebut Bakal Diganti

Beredar kabar Presiden Prabowo Subianto akan "mengocok ulang" para menteri di kabinetnya, alias reshuffle.

|
Tangkapan layar dari YouTube Sekretariat Presiden
RESHUFFLE - Beredar kabar Presiden Prabowo Subianto akan "mengocok ulang" para menteri di kabinetnya, alias reshuffle. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar kabar Presiden Prabowo Subianto akan "mengocok ulang" para menteri di kabinetnya, alias reshuffle.

Info yang beredar di kalangan awak media, presiden akan mengumumkan reshuffle tersebut dalam waktu dekat, atau paling cepat Senin (8/9/2025) sore.

Sejumlah kementerian disebut akan mengalami pergantian 'bos'.

Informasi yang dihimpun menyebut setidaknya ada empat menteri yang akan diganti presiden.

  • Menko Polhukam: Budi Gunawan
  • Menpora: Dito Ariotedjo
  • Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI): Abdul Kadir Karding
  • Menteri Koperasi: Budi Arie Setiadi

Siapa penggantinya, masih belum bisa dipastikan. Namun info yang beredar, Menko Polhukam akan dirangkap oleh Sjafrie Sjamsuddin (saat ini Menteri Pertahanan).

Baca juga: Profil Budi Gunawan Menko Polkam Diberhentikan Prabowo, Sudah Tersiar 3 Bulan Lalu, Penyebabnya?

Upaya redam gejolak publik?

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro, akhir pekan lalu, mengatakan, reshuffle atau perombakan kabinet di tengah gelombang demonstrasi diyakini dapat meredam gejolak publik. 

Reshuffle, menurutnya, akan memberikan pesan bahwa Presiden Prabowo Subianto serius melakukan perbaikan sesuai aspirasi rakyat.

Ia menilai, tiga alasan yang biasanya menjadi pertimbangan reshuffle, yakni teknokratis, yuridis, dan politis, telah terpenuhi. 

Dari sisi teknokratis, usia Kabinet Merah Putih yang hampir setahun menjadi alasan kuat bagi Presiden untuk mengevaluasi kinerja menteri

Publik pun menanti pembenahan tim ekonomi yang diharapkan lebih tangkas merespons keluhan masyarakat.

”Saya kira dimensi teknokratis itulah yang akan mengemuka untuk me-reshuffle kabinet ketika ada protes besar publik terhadap pemerintah. Walaupun sasaran utamanya ke legislatif, tetapi residunya sampai ke eksekutif,” tuturnya.

Dari sisi yuridis, penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer oleh Komisi Pemberantasan Korupsi semakin membuka peluang reshuffle

Posisi itu perlu segera diisi karena persoalan di sektor ketenagakerjaan masih menumpuk, termasuk ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang juga menjadi tuntutan demonstran.

Adapun dari dimensi politis, Agung melihat PDI-P mulai menunjukkan arah lebih mendekat ke pemerintah. 

Meskipun menegaskan berada di posisi penyeimbang, PDI-P semakin sering sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo

Kehadiran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam pertemuan pimpinan parpol di Istana beberapa hari lalu kian menegaskan kedekatan itu.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan