Pengamat Politik Sebut Prabowo Seharusnya Copot Kapolri Listyo Sigit pada 28 Agustus
Pengamat politik menyebut Presiden Prabowo seharusnya mencopot jabatan Kapolri Listyo Sigit pada 28 Agustus 2025.
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto seharusnya mencopot jabatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat aksi demonstrasi pecah menjadi ricuh pada 28 Agustus 2025 lalu.
Hal tersebut diakibatkan seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21) tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob yang dikendarai oleh Bripka Rohmat.
Menurut Ray Rangkuti, eskalasi massa aksi demonstrasi bisa menurun dan tak sebesar kemarin jika Prabowo mengambil keputusan untuk mencopot Listyo Sigit dari jabatan Kapolri pada saat itu.
"Saya berharap tanggal 28 (Agustus) itu, ketika pidato di depan ketua-ketua partai, beliau (Prabowo) mengatakan 'dengan ini saya sebagai Presiden Republik Indonesia akan melaksanakan tuntutan masyarakat untuk melakukan dan memimpin reformasi institusi kepolisian yang saya tandai diawali dengan memberhentikan Kapolri maupun Kapolda Metro Jaya.'," kata Ray, dikutip dari kanal YouTube Abraham Samad, Minggu (7/9/2025).
"Saya kira mungkin itu sedikit membantu untuk menurunkan eskalasi massanya, ekalasi demonstrasinya," lanjutnya.
Ray juga menyesalkan Prabowo sama sekali tidak menyinggung reformasi polisi pada saat menyampaikan pidato untuk meredakan aksi demonstrasi.
Baca juga: Aktivis 98 Sarankan Sri Mulyani dan Kapolri Mundur: Itu Lebih Terhormat
Terlebih, demo besar yang terjadi di berbagai daerah di tanah air beberapa waktu yang lalu salah satunya dikarenakan oleh aksi rantis Brimob melindas ojol.
"Harusnya itu yang disentuh. Kalau soal DPR, orang sudah mulai ninggalin isu DPR. Apalagi mereka udah menyebutkan, tinggal kita tunggu apa benar tunjangannya dihapus atau akal-akalan," tuturnya.
"Nonaktif itu apa benar, jangan-jangan dua minggu tiga minggu berikutnya udah ngantor lagi," sambungnya.
Atas berbagai tindakan Prabowo saat demo beberapa hari terkahir, Ray Rangkuti ragu visi Prabowo soal Indonesia Emas 2045 dapat terwujud.
"Kita bicara analisa fakta ya. Kita nggak akan ke mana-mana dengan yang begini ini. Cara presiden menanganinya, cara eksekutif menanganinya, cara ketua-ketua partai menanganinya, nggak akan ke mana-mana," tegasnya.
"Muter di sini aja. Stagnan sih tidak, jalan tetap, cuma ya muter-muter aja, nggak naik. Kekuasan dia juga muter di antara mereka aja," ujarnya.
Seperti diketahui, desakan mencopot Kapolri menggema akhir-akhir ini.
Di antaranya datang dari koalisi masyarakat sipil dan sejumlah elemen masyarakat yang menuntut pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit usai aksi massa akhir Agustus 2025 kemarin.
Listyo Sigit sendiri sudah menegaskan bahwa dirinya sebagai prajurit siap kapan saja jika diganti oleh Presiden.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.