Rabu, 1 Oktober 2025

Luhut Susul Para Petinggi Golkar yang Dipanggil Prabowo ke Istana

Saat ditanya awak media, Luhut mengakui dirinya diminta untuk menghadap Presiden Prabowo di istana.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Politikus Senior Golkar, Luhut Binsar Panjaitan diminta menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sekaligus politikus senior Partai Golkar, Luhut Binsar Panjaitan, mendadak dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Negara, Jakarta pada Rabu (27/8/2025).

Kedatangannya bertepatan setelah kehadiran Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia bersama dengan petinggi Golkar yang juga sedang bertemu Prabowo di Istana.

Saat ditanya awak media, Luhut mengakui dirinya diminta untuk menghadap Presiden Prabowo di istana.

"Agendanya mau menghadap Presiden," ujar Luhut setibanya di Istana Negara.

Namun, Luhut tidak tahu alasan Prabowo memanggilnya ke istana. 

Termasuk apakah ada keterkaitan dengan datangnya para petinggi Golkar ke Istana untuk menemui Prabowo.

"Enggak tahu (alasan pemanggilan hari ini)," pungkasnya.

Penjelasan Bahlil

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang paling duluan mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta siang tadi.

Mengenakan jas kuning, Bahlil tiba bersama sejumlah pengurus teras DPP Golkar sekitar pukul 12.44 WIB melalui pintu pilar, Jalan Veteran, Jakarta.

Bahlil mengatakan kedatangannya untuk bersilaturahmi dengan Presiden Prabowo.

"Hari ini kami dari pengurus DPP Partai Golkar melakukan silaturahmi dengan bapak presiden ya," katanya.

Sebagai partai politik utama pendukung pemerintah, Partai Golkar selalu mendukung dan memberikan masukan kepada pemerintah.

"Ya pastikan sebagai partai koalisi yang dari awal ikut bersama-sama berjuang pasti mendukung, pasti memberikan masukan-masukan yang baik untuk negara," katanya.

 Bahlil yang juga menjabat Menteri ESDM ini mengatakan dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo hanya melibatkan pengurus inti partai Golkar saja dan tidak ada partai lain.

"Saya enggak tahu, saya enggak tahu. Tapi setahu saya sih kami bersilaturahmi dari DPP Partai Golkar," katanya.

Pantauan Tribunnews.com pengurus Golkar yang hadir diantaranya, Sekretaris Jenderal Golkar Sarmudji  dan ketua DPP Golkar lainnya seperti Adies Kadir, Ahmad Doli Kurnia, Meutya Hafid, Nurul Arifin, Idrus Marham, Ace Hasan Syadzily, Wihaji, Putri Komarudin, Diah Roro Esti.

Hadir pula Agus Gumiwang Kartasasmita, Emanuel Melkiades Laka Lena, hingga Airin Rachmi Diany.

Isu Munaslub Golkar

Bahlil Lahadalia pada Senin (11/8/2025) lalu juga mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, seorang diri.

Kedatangannya disorot media lantaran saat ini muncul isu akan diadakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar.

Munaslub biasanya digelar untuk mengganti ketua umum atau pengurus partai sebelum masa jabatan berakhir, atau untuk mengambil keputusan strategis mendesak.

Belakangan santer diberitakan istana sudah merestui pergantian Bahlil Lahadalia dari kursi Ketua Umum Partai Golkar.

Namun, informasi ini belum terbukti kebenarannya.

Sampai saat ini belum ada agenda digelarnya Munaslub untuk melengserkan Bahlil.

Sejak awal Bahlil memimpin Partai Golkar, isu Munaslub selalu berembus kencang.

Bahlil terpilih secara aklamasi menggantikan Airlangga Hartarto yang mundur dari posisi Ketua Umum Partai Golkar.

Ia secara resmi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI yang digelar pada 20-21 Agustus 2024. 

Pada masa kepemimpinannya yang hampir setahun, Bahlil menegaskan bahwa partai berlambang beringin itu tegak lurus mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Bahlil juga telah menegaskan Golkar bakal mendukung Prabowo hingga Pilpres 2029.

Namun, muncul kabar bahwa ada faksi internal yang tidak puas dengan kepemimpinan Bahlil.

Mereka pun mendorong digelarnya Munaslub sebagai jalan untuk mengganti Bahlil.

Isu ini diperkuat oleh spekulasi bahwa Istana telah merestui pergantian kepemimpinan, dengan nama Nusron Wahid disebut-sebut sebagai calon pengganti.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved