Minggu, 5 Oktober 2025

Pesan Wakil Ketua DPR RI dalam Rangka Diplomasi Kreatif Indonesia di AS

Sufmi Dasco Ahmad, yang juga Ketua Dewan Penasihat GEKRAFS, menekankan pentingnya peran industri ekonomi kreatif di tengah tantangan global.

|
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Willem Jonata
IST
INDONESIA CULTURAL NIGHT - Diaspora Indonesia di Negara Bagian Arizona Amerika Serikat. Arizona IndoFest 2025 akan digelar pada 23 sampai 25 Agustus 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hadir sebagai ruang temu bagi diaspora, pelaku kreatif, penikmat budaya, serta mitra lintas sektor untuk saling berbagi karya, pengalaman, dan peluang kolaborasi, Arizona IndoFest 2025 akan berlangsung pada 23 sampai 25 Agustus 2025 di Arizona, Amerika Serikat

Festival ini juga relevan dengan fakta bahwa terdapat lebih dari 150 ribu diaspora Indonesia di Amerika Serikat, termasuk komunitas di Arizona yang banyak bergerak di sektor kuliner, kriya, dan usaha kreatif.

Festival ini merupakan bagian dari rangkaian Mandiri Creative Economy Diplomacy 2025, sebuah inisiatif di Jepang, Amerika Serikat, dan Turki yang bertujuan mendorong diplomasi kreatif Indonesia melalui dialog terbuka serta jejaring berkelanjutan.

Baca juga: Diplomasi Budaya, Indonesia Persembahkan Patung Sir Michael Thomas Somare untuk Papua Nugini

Mengambil tema 'merayakan warisan budaya' dan 'menjembatani kolaborasi', acara ini diterjemahkan dalam beragam aktivitas yang dirancang sederhana namun bermakna, mulai dari panggung terbuka dan pertemuan bisnis terarah hingga diskusi panel yang membumi serta expo kuliner, kriya, dan fashion kreatif hasil kurasi.

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang juga Ketua Dewan Penasihat GEKRAFS, menekankan pentingnya peran industri ekonomi kreatif di tengah tantangan global.

Menurutnya, dalam situasi ekonomi dunia yang penuh tekanan, diperlukan ide-ide kreatif untuk menghadirkan solusi nyata yang dapat menghasilkan pendapatan negara sekaligus membantu masyarakat yang terdampak. 

Menurut Dasco, ekonomi kreatif bukan hanya sektor ekonomi, melainkan ekspresi budaya dan identitas bangsa yang strategis.

Ia menegaskan, kreativitas anak bangsa harus menjadi kekuatan yang tidak hanya menggerakkan perekonomian nasional tetapi juga punya tempat yang ideal di panggung dunia. 

“Kini saatnya Indonesia memimpin dengan kekuatan budaya dan kreativitas. Bersama-sama, mari kita jadikan ekonomi kreatif sebagai lokomotif menuju Indonesia maju dan berpengaruh secara global,” ujarnya ditulis, Jumat (22/8/2025).

Di tengah rangkaian kegiatan tersebut, Bank Mandiri menegaskan perannya melalui program Livin’ Around The World (LATW) yang dihadirkan di Arizona IndoFest sebagai sarana sosialisasi layanan digital Livin’ by Mandiri.

Hingga Mei 2025, aplikasi Livin’ by Mandiri telah digunakan oleh lebih dari 31,6 juta pengguna dengan frekuensi transaksi menyentuh 1,8 miliar transaksi dengan nilai menembus Rp 1.744 triliun. 

SEVP Corporate Relations Bank Mandiri M. Wisnu Trihanggodo mengatakan, pencapaian ini menegaskan peran Bank Mandiri sebagai penggerak utama digital banking di Indonesia, sekaligus memperlihatkan akselerasi, sinergi, dan komitmen dalam menghadirkan layanan finansial adaptif untuk berbagai kebutuhan, termasuk bagi diaspora Indonesia.

“Melalui inisiatif LATW, Bank Mandiri berkomitmen memberikan nilai tambah nyata bagi diaspora Indonesia. Kami ingin memastikan akses literasi finansial digital dapat membantu mengelola usaha kreatif secara lebih tertib dan berkelanjutan. Dengan sinergi bersama komunitas, kami percaya akselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif dapat semakin kuat dan relevan di panggung global,” ujar Wisnu.

Sementara itu, Ketua Umum GEKRAFS Kawendra Lukistian, yang menyampaikan bahwa diplomasi kreatif bekerja paling baik ketika komunitas duduk bersama tanpa pretensi, saling mendengar, lalu bergerak bersama.

“Arizona IndoFest 2025 kami desain sebagai ruang perjumpaan yang wajar: orang datang, saling mengenal, lalu mungkin besok kembali bekerja sama,” ujarnya.

Arizona IndoFest 2025 akan menampilkan berbagai kegiatan, mulai dari pentas musik, tari, dan dialog singkat yang memberi konteks kultural dari karya yang dipentaskan, hingga expo terkurasi yang menonjolkan kuliner, kain, kriya, serta fashion kreatif dengan kisah di balik bahan, proses, dan pengrajin.

Pertemuan bisnis yang diadakan menekankan tindak lanjut terarah dengan fokus pada kecocokan nilai dan peluang kerja sama nyata. 

“Kami diaspora di Arizona melihat bahwa kawan-kawan di Indonesia berpikir untuk masuk ke Amerika, mereka perlu bergumul di Kalifornia dan biaya sangat mahal. Namun, Arizona adalah up-and-coming-state yang laju pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari Kalifornia dengan biaya bisnis yang masih jauh lebih terjangkau untuk perusahaan dan produk Indonesia yang ingin masuk ke Amerika. Melalui Arizona IndoFest ini kami berharap pesan ini dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang ingin menjajaki pasar Amerika. Termasuk industri kreatif Indonesia," kata Ananda Hutapea, Calon ketua Gekrafs DPLN Amerika Utara.

Inggrid Dotulong-Mailoor, Ketua Panitia pelaksana Arizona IndoFest mengungkapkan Arizona IndoFest diharapkan bisa menjadi awal dari kegiatan-kegiatan tahunan yang bisa menarik perhatian masyarakat lokal untuk berbisnis dengan Indonesia.

"Kami berharap diaspora Indonesia di Arizona juga mulai melihat ini sebagai kesempatan untuk mereka dan memulai UMKM milik diaspora Indonesia di Arizona," ujarnya.

Diskusi panel akan mengulas isu praktis seputar akses pasar, pendidikan, kolaborasi budaya, hingga pariwisata.

Sosialisasi LATW oleh Bank Mandiri akan melengkapi seluruh rangkaian tersebut dengan format tanya jawab yang lugas mengenai bagaimana layanan digital mampu mendukung arus kas usaha kreatif dan kebutuhan finansial harian.

Selain itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) turut hadir melalui booth informasi dan sesi tatap muka terbatas.

Kehadiran perwakilan diplomatik ini bukan hanya memberikan payung legitimasi bagi diaspora dan pelaku usaha, melainkan juga menyediakan rujukan resmi dalam hal layanan konsuler, perlindungan WNI, hingga penjelasan prosedur administratif lintas batas.

Dukungan KJRI sekaligus memperkuat posisi Arizona IndoFest di mata mitra Amerika Serikat, sehingga tindak lanjut jejaring dapat berlangsung lebih aman, tertib, dan berkelanjutan.

Semangat kolaborasi dalam penyelenggaraan Arizona IndoFest 2025 juga selaras dengan visi besar pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.

“GEKRAFS bisa besar bukan hanya dari kita, tapi juga dari spirit para pelaku ekraf. Dengan dukungan regulasi yang kuat, kami percaya ekonomi kreatif dapat menjadi kekuatan nyata, bukan sekadar narasi,” pungkas Kawendra. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved