Minggu, 5 Oktober 2025

OTT KPK di Kementerian Tenaga Kerja

2 Kasus Pemerasan di Kemnaker, Terbaru Jerat Wamenaker Immanuel Ebenezer

Dua kasus pemerasan menjerat Kemenaker. Terbaru, kasus semacam itu justru turut menyeret Wamenaker Noel setelah terjaring OTT KPK.

Istimewa
KASUS PEMERASAN KEMNAKER - Gedung Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta. Dua kasus pemerasan menjerat Kemenaker. Terbaru, kasus semacam itu justru turut menyeret Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel setelah terjaring OTT KPK yang dilakukan pada Rabu (20/8/2025) malam. Selain Noel, KPK turut mengamankan 20 orang lainnya. 

Dia mengungkapkan korban yang ditarget tidak hanya agen tetapi juga perusahaan yang menjadi vendor TKA.

"Di sinilah terjadi prosesnya permintaan sejumlah uang itu kepada para agen dengan alasan bahwa supaya rencana penggunaan rencana tenaga kerja asing (RPTKA) ini bisa dikeluarkan," katanya pada 5 Juni 2025 lalu.

Seluruh uang yang diduga hasil pemerasan lantas disalurkan ke rekening penampung untuk kepentingan pribadi dan pemeblian aset. 

Budi mengungkapkan pihaknya berhasil mendeteksi yang terkumpul sejak 2019-2024 sebesar Rp53,7 miliar.

"Ada juga digunakan sebagai uang makan dari para staf, terutama di Dirjen Binapenta dan PKK, yaitu kurang lebih 8 miliar yang dinikmati bersama," tuturnya.

Di sisi lain, uang tersebut ternyata turut dinikmati oleh 85 pegawai di Direktorat PPTKA serta Dirjen Binapenta dan PKK Kemnkaer.

Baca juga: Sederet Kontroversi Wamenaker Immanuel Ebenezer, Kini Kena OTT KPK

KPK, kata Budi, lantas melakukan penyelidikan berjenjang dengan turut memeriksa pimpinan. Dugaan korupsi ini terjadi di Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK).

"Sedang kami perdalam dalam proses penyidikan. Nanti tetap akan kami klarifikasi apakah hal tersebut sampai ke level paling atas di Kementerian Ketenagakerjaan," ucap dia.

Dalam proses pemeriksaan, KPK juga telah memeriksa dua mantan Menaker yaitu Hanif Dhakiri (2014-2019) dan Ida Fauziyah (2019-2024).

Sementara, hingga saat ini, 8 tersangka sudah ditetapkan oleh lembaga anti rasuah yakni:

1. Dirjen Binapenta dan PKK periode 2024-2025, Suhartono

2. Staf Ahli Menaker yang pernah menjabat sebagai Dirjen PPTKA 2019-2024, Haryanto.

3. Direktur PPTKA Kemnaker 2017-2019, Wisnu Pramono

4. Direktur PPTKA Kemnaker 2024-2025 yang pernah menjabat asebagai Koordinator Uji Kelayakan Pengesahan PPTKA 2020-2024, Devi Anggraeni

5. Petugas Saluran Siaga RPTKA 2019-2024 sekaligus verifikator pengesahan RPTKA di Direktorat PPTKA 2024-2025, Putri Citra Wahyoe

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved